PANDANGAN IMAM MALIK TENTANG HAK KEWARISAN ISTERI YANG DITALAK BA’IN OLEH SUAMI YANG SAKIT KERAS

NANO SUTARNO, NIM. 08350101 (2012) PANDANGAN IMAM MALIK TENTANG HAK KEWARISAN ISTERI YANG DITALAK BA’IN OLEH SUAMI YANG SAKIT KERAS. Skripsi thesis, PERPUSTAKAAN UIN SUNAN KALIJAGA.

[img]
Preview
Text
BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (1MB) | Preview
[img] Text
BAB II, III, IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (335kB)

Abstract

pandangan imam malik tentang hak kewarisan isteri yang ditalak ba’in oleh suami yang sakit keras talak merupakan kata yang halal tapi dibenci allah, karena itu hanya boleh terjadi bila dalam suatu rumah tangga terjadi konflik yang tidak bisa lagi diselesaikan dan sebagai jalan terakhir bagi kehidupan rumah tangga. karena itu ada talak yang dijatuhkan suami pada saat ia sedang sakit keras dan kemudian meninggal dunia. dalam hal adanya kematian maka muncul masalah harta benda yang ditinggalkan oleh yang wafat itu, di sini tentunya muncul persoalan warisan dan fikih mawaris yang mengaturnya, dengan kata lain munculnya masalah faraid atau kewarisan berarti membicarakan hal ihwal peralihan harta dari orang yang telah mati kepada orang yang masih hidup. dalam hubungannya dengan talak yang dijatuhkan suami pada saat sakit dan kemudian meninggal dunia, maka terjadi perbedaan pendapat. imam syafi’i berpendapat bahwa istrinya itu tidak menerima warisan, sedangkan imam malik berpendapat bahwa istrinya menerima warisan. penelitian ini adalah penelitian pustaka (library research), sedangkan kajian ini juga menggunakan pendekatan normatif untuk mengetahui letak nas-nas al-qur’an maupun as-sunnah yang dijadikan dasar atas hukum kewarisan isteri yang ditalak ba’in. kajian ini juga menggunakan pendekatan usul fikih sebagai cross-chek dalil yang dijadikan argumentasi imam malik tentang hak kewarisan isteri yang ditalak ba’in oleh suami sakit keras. selanjutnya untuk menarik kesimpulan digunakan metode deduktif-induktif. pada akhirnya dapat ditarik kesimpulan bahwa landasan hukum yang dipakai imam malik dalam masalah hak kewarisan isteri yang ditalak ba’in adalah fatwa sahabat yaitu yurisprudensi usman bin ‘affan. hasil pembahasan menunjukkan bahwa menurut imam malik, seorang suami yang dalam kondisi sakit keras menjatuhkan talak ba'in kemudian tidak berapa lama suami tersebut meninggal dunia, maka istrinya (mantan istrinya) menerima warisan. alasan imam malik berpendapat seperti itu adalah karena tindakan seorang suami menceraikan istrinya waktu sakit keras patut diduga kemungkinan suami ingin menghindar dari aturan waris dengan harapan istrinya tidak mendapat harta warisan. dalam hubungannya dengan hak waris istri yang ditalak ba'in oleh suami yang sedang sakit keras. pandangan imam malik berdasar atas kasus yang terjadi pada isteri-isteri sahabat yang kesalihannya tidak perlu dipertanyakan dan tidak mungkin durhaka terhadap suaminya. melihat kondisi masa sekarang talak bisa disebabkan oleh kedurhakaan isteri, untuk itu penyusun menyimpulkan bahwa isteri yang ditalak ba’in oleh suami yang sakit keras menerima warisan selama talak itu atas niat buruk suami bukan karena kedurhakaan isteri. pandangan imam malik relevan dengan perkembangan hukum di indonesia berdasarkan atas keputusan majlis bahs_ul masa_il yang menetapakan talak bisa dilakukan di luar proses persidangan, maka kasus talak ba’in oleh suami yang sakit keras bisa terjadi.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: imam malik, hak kewarisan isteri, talak ba'in
Subjects: Al-Ahwal Asy-Syakhsiyyah
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Al-Ahwal Asy-Syakhsiyyah (S1)
Depositing User: Edi Prasetya [edi_hoki]
Date Deposited: 10 Mar 2014 10:40
Last Modified: 14 Apr 2016 10:18
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/10013

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum