RELASI SUAMI DAN ISTRI DALAM KELUARGA ( STUDI TERHADAP PEMIKIRAN NASARUDDIN UMAR )

KURNIA FAJRIYAH, NIM.08350065 (2012) RELASI SUAMI DAN ISTRI DALAM KELUARGA ( STUDI TERHADAP PEMIKIRAN NASARUDDIN UMAR ). Skripsi thesis, PERPUSTAKAAN UIN SUNAN KALIJAGA.

[img]
Preview
Text
BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (1MB) | Preview
[img] Text
BAB II, III, IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (384kB)

Abstract

Kehidupan rumah tangga yang harmonis memang menjadi dambaan. Namun tentu saja untuk mencapainya bukan persoalan mudah. Butuh kesiapan dalam banyak hal terutama dari sisi ilmu agama. Sesuatu yang mesti dipunyai seorang istri, terlebih sang suami, sehingga sangat diharapkan adanya relasi yang terbangun dengan baik diantara keduanya. Penelitian ini merupakan kajian pustaka yang bersifat deskriptif-analisis, penelitian ini berusaha mendeskripsikan substansi pemikiran Nasaruddin Umar tentang perempuan dan relasi perempuan dan laki-laki dalam keluarga yang kemudian merelevansikan pemikiran tersebut dengan situasi terkini berdasarkan pada prinsip normatif hukum Islam yang dihasilkan dari pemikir Islam kontemporer. Nasaruddin Umar yang merupakan salah satu intelektual muslim meyakini bahwa kitab suci al-Qur’an membawa semangat emansipatif terhadap perempuan. Dia melihat bahwa setiap kata dalam al-Qur'an tidak hanya mempunyai makna literal, dia berusaha dalam memahami ayat-ayat jender itu dengan menggunakan metode komperhensif, yakni memadukan antara metode tafsir kontemporer dan metode ilmu-ilmu sosial. Analisis semantik, semiotik, dan hermeneutika ikut juga mempertajam analisisnya. Menurut beliau, sesungguhnya nash-nash al-Qur’an mengandung nilai-nilai kesetaraan yang mendalam karena pada dasarnya yang dijadikan khalifah atas bumi adalah seluruh umat manusia baik laki-laki maupun perempuan. Oleh karena itu perempuan juga memiliki tanggung jawab moral untuk memakmurkan bumi dan membawa kedamaian. Dalam hal ini pemikiran Nasaruddin Umar menarik untuk dikaji, karena dalam ide yang ditawarkannya paradoksial dengan pendapat para ulama yang terdahulu. Padahal pendapat tersebut telah menjadi sseuatu hal yang disakralkan oleh mayoriatas umat Islam di seluruh penjuru dunia. Nasaruddin Umar mencoba mengkorelasi dan merelevansikan yang selanjutnya dilakukan re-interpretasi terhadap nash-nash yang berkaitan dengan pola relasi dalam keluarga. Dia berpendapat bahwa dalam memahami relasi seksual dan jender harus berhati-hati agar Islam tetap berjalan dinamis dan elastis sesuai dengan perkembangan zaman yang ada. Konsep kesetaraan yang ditawarkan oleh Nasaruddin Umar tampaknya masih sebatas level interpretasi ayat atau hadis, tetapi belum sampai pada wilayah langkah-langkah konkrit yang praktis. Oleh karena itu, menurut penyusun gagasan tersebut perlu dilanjutkan hingga wilayah implementasi praktis, melalui perombakan undang-undang atau konstitusi. Sehingga gagasan tersebut tidak hanya melangit dan bersifat idealis metafisis, akan tetapi bisa membumi secara realistis-empiris.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: keluarga, hukum islam, realistis empiris
Subjects: Al-Ahwal Asy-Syakhsiyyah
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Al-Ahwal Asy-Syakhsiyyah (S1)
Depositing User: Edi Prasetya [edi_hoki]
Date Deposited: 11 Mar 2014 09:24
Last Modified: 13 Apr 2016 13:37
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/10063

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum