PRAKTIK MEDIASI PERCERAIAN (STUDI DI PENGADILAN AGAMA TEMANGGUNG TAHUN 2009-2011)

MUHAMMAD IRFAI, NIM.08350063 (2012) PRAKTIK MEDIASI PERCERAIAN (STUDI DI PENGADILAN AGAMA TEMANGGUNG TAHUN 2009-2011). Skripsi thesis, PERPUSTAKAAN UIN SUNAN KALIJAGA.

[img]
Preview
Text
BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (7MB) | Preview
[img] Text
BAB II, III, IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (323kB)

Abstract

Allah swt dalam firmanNya memerintahkan untuk mengangkat hakam sebagai mediator dalam upaya mendamaikan suami isteri yang bersengketa dan rentan terhadap perceraian atau yang disebut proses mediasi. Mediasi dalam peraturan perundang-perundangan telah dicantumkan dalam Peraturan Mahkamah Agung No. 1 Tahun 2008 tentang Prosedur Mediasi. Pengadilan Agama Temanggung sebagai pelaksana PERMA No. 1 Tahun 2008 berusaha untuk melaksanakannya dalam setiap perkara perceraian yang masuk. Perkara perceraian yang telah diputus di PA Temanggung pada tahun 2009 sampai dengan tahun 2011 berjumlah 3.216 perkara, dan hanya tiga perkara yang berhasil dimediasi. Melihat angka prosentase antara yang berhasil dan gagal sangat rendah, maka muncul pertanyaan, bagaimana penerapan mediasi dalam perkara perceraian di Pengadilan Agama Temanggung tahun 2009 sampai dengan tahun 2011?, dan apa saja faktor yang menjadi penghambat dan pendorong dalam penerapannya?. Membahas masalah penerapan mediasi di PA Temanggung ini, penyusun menggunakan jenis penelitian lapangan (field research). Penyusun menguraikan data-data yang diperoleh dari hasil wawancara, penelusuran dokumentasi, dan observasi langsung ke lapangan. Pada dasarnya permasalahan mediasi sudah banyak yang menelitinya, namun untuk di Temanggung belum pernah ada dan tingkat keberhasilannya masih rendah sehingga patut dipertanyakan. Dengan memperoleh data-data tersebut, dapat digunakan oleh penyusun guna menganalisa serta menjawab permasalahan yang ada yaitu deskripsi penerapan mediasi di PA Temanggung tahun 2009-2011, dan alur pemikiran penelitian ini dengan menggunakan metode deduktif. Hasil penelitian ini adalah Pengadilan Agama Temanggung telah mewajibkan untuk melaksanakan proses sidang mediasi terhadap perkara yang masuk padanya sebagaimana yang diamanatkan oleh PERMA No. 1 Tahun 2008. Praktik penerapan mediasi bias terlihat dengan tersedianya mediator yang kompeten dan memiliki sertifikat mediator, proses mediasi yang cepat dan kontinyu, ketidakhadiran para pihak tidak mempengaruhi mediasi, dan mediasi selalu mengupayakan hasil win-win solution. Adapun faktor yang menjadi penghambat mediasi disebabkan dari internal dan eksternal para pihak yang berperan antara lain yaitu para pihak yang bersengketa bersikukuh ingin bercerai, minimnya mediator yang kompeten, kuasa hukum bersikap apatis terhadap proses mediasi, aturan mediasi dalam PERMA belum mendukung pelaksanaan mediasi perceraian, dan pihak keluarga ikut campur. Untuk memberikan dorongan agar mediasi terlaksana secara maksimal dapat dilakukan dengan meningkatkan kesadaran pihak yang bersengketa agar tercipta kerukunan, kepemilikan dan saling menyayangi, dan memberikan penghargaan bagi mediator yang berhasil. Kata kunci:Mediasi, Pengadilan Agama Temanggung

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Mediasi, Pengadilan Agama Temanggung
Subjects: Al-Ahwal Asy-Syakhsiyyah
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Al-Ahwal Asy-Syakhsiyyah (S1)
Depositing User: Edi Prasetya [edi_hoki]
Date Deposited: 11 Mar 2014 09:24
Last Modified: 13 Apr 2016 14:43
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/10067

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum