BADAL HAJI BAGI SEORANG YANG MENINGGAL DUNIA MENURUT IMAM ABU HANIFAH DAN IMAM ASY-SYAFI'I

HASAN FAUZI, NIM. 07360058 (2012) BADAL HAJI BAGI SEORANG YANG MENINGGAL DUNIA MENURUT IMAM ABU HANIFAH DAN IMAM ASY-SYAFI'I. Skripsi thesis, PERPUSTAKAAN UIN SUNAN KALIJAGA.

[img]
Preview
Text
BAB I, BAB V, DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (1MB) | Preview
[img] Text
BAB II, BAB III, BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_lightbox)
lightbox.jpg
Restricted to Registered users only

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_preview)
preview.jpg
Restricted to Registered users only

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_medium)
medium.jpg
Restricted to Registered users only

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_small)
small.jpg
Restricted to Registered users only

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_lightbox)
lightbox.jpg

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_preview)
preview.jpg

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_medium)
medium.jpg

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_small)
small.jpg

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_lightbox)
lightbox.jpg

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_preview)
preview.jpg

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_medium)
medium.jpg

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_small)
small.jpg

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_lightbox)
lightbox.jpg
Restricted to Registered users only

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_preview)
preview.jpg
Restricted to Registered users only

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_medium)
medium.jpg
Restricted to Registered users only

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_small)
small.jpg
Restricted to Registered users only

Download (0B)

Abstract

Haji adalah rukun Islam ke lima yang merupakan perwujudan sikap pasrah dan tunduk seorang hamba pada tuhannya. Haji secara bahasa artinya menuju tempat yang mulia. Dan secara terminologi haji adalah menuju tempat baitullāh (Ka`bah) untuk menunaikan perbuatan yang diwajibkan, seperti tawaf di seputar Ka`bah dan wukuf di Arafah, dalam keadaan ihram dengan niat haji. Haji sendiri memiliki berbagai persyaratan yang harus dipenuhi oleh seseorang, sehingga ia termasuk yang diwajibkan untuk melaksanakan ibadah haji. Haji merupakan kewajiban yang dibebankan kepada setiap orang muslim yang sudah memenuhi persyaratan wajib haji. Dan di antara syarat-syarat tersebut adalah istita’ah (kemampuan mengadakan perjalanan) menuju ke Makkah. Pembahasan dalam skripsi ini difokuskan pada permasalahan tentang badal haji bagi seorang yang meninggal dunia dengan perbandingan antara pendapat Imam Abu Hanifah dan Imam asy-Syafi'i dalam menjawab persoalan tersebut, disertai dengan argumen-argumen yang mendasari pendapat kedua Imam tersebut, serta mencari relevansinya sesuai dengan keadaan yang ada dalam masyarakat kita. Imam Abu Hanifah berpendapat ibadah haji itu diwajibkan bagi orang yang mampu menjalankan dengan dirinya sendiri. Sehingga kewajiban haji seseorang akan gugur dengan meninggalnya orang itu. Beliau beralasan bahwa haji merupakan ibadah yang lebih banyak menggunakan fisik dengan bertujuan pergi ke baitullah untuk mengagungkan kebesaran Allah swt. Sehingga apabila seseorang meninggal, maka dia tidak mampu secara fisik untuk melaksanakan haji dengan badannya sendiri. Dalam hal ini, ada sebagian Ulama yang mengemukakan bahwa meski dirinya tidak mampu, tetapi orang lain mampu melakukannya, maka ada kewajiban baginya untuk mewakilkan kepada orang lain. Adalah Imam asy-Syafi'i yang berpendapat bahwa kewajiban haji tidaklah gugur dengan meninggalnya seseorang, karena dia masih mampu untuk memenuhi kewajibannya dengan perantara orang lain, baik itu dengan mengongkosi orang ataupun oleh ahli warisnya. Beliau berhujjah dengan hadis Nabi saw. yang mengqiyaskan kewajiban haji dengan pembayaran hutang, dan keduanya sama-sama diwajibkan untuk dipenuhi. Yang dapat disimpulkan dari perbedaan di atas adalah, bahwa perbedaan tersebut banyak dipengaruhi oleh istinbat hukum, pola pikir dan kondisi sosial dimana kedua Imam tersebut hidup. Dengan adanya pebedaan tersebut, semakin memudahkan untuk memilih di antara dua pendapat tersebut mana yang sesuai dengan kondisi yang ada di masyarakat kita. Dengan mempertimbangkan keadaan masyarakat dan letak geografis, maka pendapat Imam Abu Hanifah lebih layak untuk dipakai dalam konteks keindonesiaan. Hal ini dikarenakan letak geografis yang sangat jauh dan bertujuan untuk meringgankan bagi ahli waris, dengan syarat orang yang telah meninggal itu tidak berwasiat haji. Tetapi apabila dia dalam keadaan mampu menjalankan ibadah haji, dan belum menjalankanya, maka kewajiban itu tidaklah gugur karena dia mempunyai kemungkinan melaksanakannya sebelum dia meninggal dan sebelumnya telah memiliki tanggungan haji.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: badal haji, orang meninggal, Abu Hanifah dan Imam asy-Syafi'i
Subjects: Perbandingan Madzhab
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Perbandingan Madzab (S1)
Depositing User: Edi Prasetya [edi_hoki]
Date Deposited: 14 Mar 2014 14:48
Last Modified: 14 Mar 2014 14:48
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/10611

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum