METODE PENENTUAN ARAH KIBLAT PERSPEKTIF SAADOE’DDIN DJAMBEK (KAJIAN BUKU ARAH KIBLAT)

MOCH. DAVID, NIM. 05350007 (2012) METODE PENENTUAN ARAH KIBLAT PERSPEKTIF SAADOE’DDIN DJAMBEK (KAJIAN BUKU ARAH KIBLAT). Skripsi thesis, PERPUSTAKAAN UIN SUNAN KALIJAGA.

[img]
Preview
Text
BAB I, BAB V, DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (693kB) | Preview
[img] Text
BAB II, BAB III, BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Dalil syar’i menyatakan bahwa menghadap kiblat merupakan salah satu syarat sahnya ibadah shalat. Bagi umat Islam yang berada di kota Mekah dan sekitarnya perintah menghadap kiblat tidak menjadi persoalan utama, karena dengan mudah mereka dapat melaksanakan perintah itu. Namun, bagi umat Islam yang jauh dari Mekah banyak menimbulkan permasalahan, terlepas dari perbedaan pendapat para ulama tentang cukup menghadap arah kiblatnya saja, atau harus menghadap ke posisi ka’bah yang sebenarnya. Kemampuan dalam berijtihad menentukan arah kiblat berkembang seiring kemajuan ilmu pengetahuan, sehingga metode yang dipakai dapat berkembang sesuai dengan kemajuan teknologi yang dicapai. Dengan kata lain hukum menghadap kiblat tetap wajib, namun metode penentuan arah kiblat berkembang menuju metode yang lebih akurat dan teliti. Salah satu pionir yang mengembangkan metode penentuan arah kiblat adalah Saadoe’ddin Djambek. Djambek mengembangkan metode trigonometri bola (Spherical Trigonometry) sebagai metode penentuan arah kiblat. Dengan menerapkan rumus segitiga bola dengan mengasumsikan bumi berbentuk bola. Rumus inilah yang saat ini oleh kebanyakan ahli falak diyakini akurat untuk menentukan arah kiblat. Saadoe’ddin Djambek, merupakan salah satu pioner muslim yang lebih respektif terhadap persoalan ummat, khususnya dalam perumusan arah kiblat yang tepat dan akurat. Menurut Djambek, karena bumi berbentu bulat maka, arah kiblat dapat diukur dengan menggunakan segitiga bola yaitu dengan menentukan sudut ka’bah dengan kota yang akan dihitung arah kiblatnya. Namun perlu diketahui bahwa “gambaran” atau geometrik bumi mengalami perubahan sehingga perubahan model geometrik bumi tentu akan berdampak pada perbedaan rumus yang dipakai untuk menentukan arah dan jarak pada model bumi tersebut. Hasil pengamatan terakhir membuktikan bahwa model geometrik yang paling tepat untuk merepresentasikan bentuk bumi adalah ellipsoid (ellips putar). Dengan latar belakang masalah tersebut diatas, maka pokok maslah (core problem) yang muncul dalam penelitian ini adalah bagaimana metode penentuan arah kiblat menurut Saadoeddin Djambek? Dan bagaimana perbandingan tingkat akurasi metode penentuan arah kiblat Saadoe’ddin Djambek dengan Software Winhisab versi 2010? Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisis metode Saadoe’ddin Djambek tentang arah kiblat. Penelitian ini bersifat kepustakaan murni (Library Research) yang dilakukan dengan cara menggunakan sumber primer berupa karya monumental Saadoe’ddin Djambek “Arah Qiblat dan tjara penghitunganja dengan djalan ilmu ukur segitiga bola”, dan sumber sekunder yakni buku-buku penunjang yang berkaitan dengan masalah yang terkait dengan penelitian ini. Dalam penelitian ini ditemukan jawaban, bahwa bentuk bumi tidak bulat melainkan ellips. Sehingga terdapat koreksi ellipsoid bumi dalam menentukan arah kiblat. Metode arah kiblat Saadoe’ddin Djambek yang menggunakan segitiga bola memposisikan bumi bulat sehingga tingkat akurasinya masih rendah karena Saadoe’ddin Djambek belum menggunakan analisis ellipsoid dalam menentukan arah kiblat.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Arah Kiblat, Segitiga Bola, Saadoe’ddin Djambek
Subjects: Al-Ahwal Asy-Syakhsiyyah
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Al-Ahwal Asy-Syakhsiyyah (S1)
Depositing User: Edi Prasetya [edi_hoki]
Date Deposited: 14 Mar 2014 14:50
Last Modified: 14 Apr 2016 09:05
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/10650

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum