KRITIK TERHADAP PEMIKIRAN MUHAMMAD ABID AL-JABIRI TENTANG DEMOKRASI

TIKA LISTIAMI, NIM. 09370012 (2014) KRITIK TERHADAP PEMIKIRAN MUHAMMAD ABID AL-JABIRI TENTANG DEMOKRASI. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA.

[img]
Preview
Text (KRITIK TERHADAP PEMIKIRAN MUHAMMAD ABID AL-JABIRI TENTANG DEMOKRASI)
BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (736kB) | Preview
[img] Text (KRITIK TERHADAP PEMIKIRAN MUHAMMAD ABID AL-JABIRI TENTANG DEMOKRASI)
BAB II, III, IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (660kB)

Abstract

Demokrasi yang sampai sekarang masih menjadi masalah yang ramai diperbincangkan dan diyakini sebagai model dan sistem terbaik dalam mewujudkan tatanan kehidupan masyarakat yang adil dan egaliter. Meskipun manipulasi dengan mengatasnamakan demokrasi tidak terhindarkan. “Demam” demokrasi yang melanda negeri Arab terkait erat dengan masalah agama dan keyakinan yang menjadi ideologi politis. Al-Jabiri sebagai salah seorang nasionalis Arab malakukan studi kritis tentang epistemologi, yang di mana studi kritis tradisi dan modernitas juga penting dalam tatanan demokrasi negara Arab. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menggunakan jenis penelitian studi pustaka (library research), yaitu penelitian yang didasarkan pada data tertulis, baik yang berasal dari buku, jurnal, internet, maupun sumber-sumber tertulis lain yang berguna dan mendukung penelitian ini. Dalam hal ini penyusun menggunakan pendekatan sosio-historis, yaitu pendekatan yang digunakan untuk mengetahui latar belakang sosio kultural, sejarah perjalan seorang tokoh yang merupakan hasil suatu interaksi yang mempengaruhi sebuah gagasan, serta menganalisis ketokohan dan pemikiran Muhammad Abid Al-Jabiri terhadap Islam dan demokrasi. Kemudian Metode Analisa yang digunakan adalah analisis dengan cara menggali dalam-dalam pemikiran Muhammad Abid Al-Jabiri terhadap Islam dan demokrasi kemudian diambil kesimpulan umum mengenai hal tersebut. Dari kesimpulan tersebut dianalisa kritik terhadap pemikiran Muhammad Abid Al- Jabiri tentang demokrasi. Dalam pandangannya, al-Jabiri menganggap keterbelakang umat Islam dalam ilmu pengetahuan dan pemikiran hingga saat ini karena dampak dari model epistemologi yang dikembangkan oleh para ulama terdahulu. Yang menurutnya telah memberi corak bagi pemikiran Islam yang sangat bergantung pada dimensi teks, karena itu ia menyebutkan dunia Arab-Islam sebagai peradaban teks. Ia mengkritik model epistemologi yang berkembang di wilayah Timur (Arab-Islam), yang bercorak bayani, irfani. Sedangkan model epistemologi yang menurutnya baik dan pernah ia kembangkan di wilayah maghrib (Maroko) yang berpijak pada akal dan empiris yaitu burhani. Setelah dilakukan penelitian, peneliti menyimpulkan bahwa Al-Jabiri memiliki masalah epitemologis yang serius dalam menganalisis nalar bayani dan irfani. Sikap tidak obyektif dalam memberikan penilaian terhadap Nalar yang berkembang di wilayah Timur (Masyrik). Ia menganggap irfani tidak ilmiah yang tidak bisa diukur prestasinya dalam membangun peradaban, yang menyamakan dengan tradisi kuno pra-Islam yang irrasional dan memiliki ajaran syirik.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing: Dr. H. Kamsi., M.A.
Subjects: Perdata Islam
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Jinayah Siyasah (S1)
Depositing User: Miftahul Ulum [IT Staff]
Date Deposited: 27 Mar 2014 15:48
Last Modified: 28 Jul 2017 09:07
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/11457

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum