ISLAM DAN FEMINISME DALAM PEMIKIRAN QASIM AMIN

LUDYA TRI HASTUTI , NIM. 06510030 (2014) ISLAM DAN FEMINISME DALAM PEMIKIRAN QASIM AMIN. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA.

[img]
Preview
Text (ISLAM DAN FEMINISME DALAM PEMIKIRAN QASIM AMIN)
BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (994kB) | Preview
[img] Text (ISLAM DAN FEMINISME DALAM PEMIKIRAN QASIM AMIN)
BAB II, III, IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (998kB)

Abstract

Persoalan-persoalan tentang perempuan sejak dahulu menjadi isu yang menarik untuk diperbincangkan, karena persoalan-persoalan itu menimbulkan berbagai ketidakadilan dan penindasan terhadap kaum perempuan. Sehingga muncullah gerakan feminisme untuk mengantaskan perempuan dari berbagai ketidakadilan dan penindasan. Feminisme merupakan pemikiran, kesadaran dan kegiatan atau gerakan yang diilhami oleh kepedulian untuk memperjuangkan hidup dan kehidupan perempuan demi keadilan bagi semua. Sejak kemunculannya pada akhir abad ke- 18, feminisme menjadi yang sering diperdebatkan. Terlebih jika dikaitkan dengan agama (islam). Karena menurut Barat Islam merupakan agama yang merampas kebebasan perempuan dan juga merupakan agama yang menindas kaum perempuan. Adalah Qasim Amin seorang tokoh feminisme yang berasal dari Mesir, disebut juga sebagai bapak feminisme. Pemikirannya tentang perempuan telah menjadi inspirasi dan literatur bagi kalangan modernis yang concern terhadap persoalan-persoalan perempuan. Penelitian ini difokuskan pada penelusuran terhadap hubungan antara islam dan feminisme dalam pemikiran Qasim Amin serta kaitannya terhadap seklusi dan pendidikan. Penelitian ini diharapkan berguna sebagai sumber kepustakaan tentang islam dan feminisme yang merupakan tantangan bagi eksistensi hubungan islam dan feminisme di zaman modern. Penelitian ini merupakan penelitian literer, karena itu penulis dalam mengumpulkan data dengan menggunakan buku-buku dan dokumen-dokumen yang relevan dengan tema penelitian. Untuk mengkaji tentang islam dan feminisme dalam pemikiran Qasim Amin ini, digunakan pendekatan deskriptif analitik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa islam dan feminisme bukanlah merupakan hal yang bertentangan seperti anggapan Barat terhadap islam. Karena dalam al-Quran banyak ayat yang menunjukan tentang persamaan antara laki-laki dan perempuan, islam juga menjunjung tinggi martabat perempuan. Yang menjadi penyebab terjadinyas ubordinasi dan penindasan terhadap perempuan adalah pengaruh dari budaya patriarkhi yang ada dalam masyarakat (Mesir) pada saat itu. Penindasan dan subordinasi terhadap perempuan dapat dihilangkan dengan cara memberikan pendidikan yang bermutu dan setara dengan laki-laki terhadap perempuan. Jika dilihat, fenomena penindasan yang diakibatkan dari budaya-budaya tertentu masih terjadi di dalam kelompok masyarakat yang belum terbuka terhadap modernisasi, namun sebagian besar kelompok masyarakat sudah berpikiran modern dan menerima persamaan hak antara laki-laki dan perempuan. Masa sekarang ini perempuan bebas untuk mengenyam pendidikan setara atau bahkan lebih tinggi dari laki-laki dan juga bekerja dengan jenis dan jabatan yang setara atau bahkan lebih tinggi dari laki-laki. Meski demikian spirit dari pemikiran Qasim Amin patut kita apresiasi dan menjadikannya sebagai inspirasi.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing : Zuhri
Subjects: Filsafat Agama
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Filsafat Agama (S1)
Depositing User: Miftahul Ulum [IT Staff]
Date Deposited: 07 Apr 2014 14:03
Last Modified: 06 May 2015 14:03
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/11763

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum