THE INFLUENCE OF WOMEN TO MEN IN TRANSFORMERS 1 MOVIE

M. HISYAM MALIKI, NIM. 09150080 (2013) THE INFLUENCE OF WOMEN TO MEN IN TRANSFORMERS 1 MOVIE. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA.

[img]
Preview
Text (THE INFLUENCE OF WOMEN TO MEN IN TRANSFORMERS 1 MOVIE)
CHAPTER I, IV, WORKS SITED.pdf - Published Version

Download (1MB) | Preview
[img] Text (THE INFLUENCE OF WOMEN TO MEN IN TRANSFORMERS 1 MOVIE)
CHAPTER II, III.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (749kB)

Abstract

ini berjudul “Daya Wanita Mempengaruhi Pria di film Transformers 1”. Penulis memilih wanita di film Transformers 1 sebagai objek penelitian didasari beberapa alasan. Pertama, Transformers 1 menunjukkan bagaimana Wanita, Megan Fox sebagai Mikaela Banes, menjadi wanita yang superior karena ucapannya. Kedua, karena sosok Mikaela hampir berhasil menyampaikan pengaruhnya kepada karakter pria. Ketiga, karena Mikaela tak hanya mempengaruhi karakter manusia, tapi juga karakter robot. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif, konten analisis. Penulis menggunakan teori pragmatik, pendekatan speech acts yang khusus mengulas tentang ujaran direktif: permintaan, perintah, dan saran. Tujuan dan sasaran dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan bagaimana Mikaela menyampaikan tindak tutur direktif dan efek dari ucapan direktif tersebut kepada para pendengar. Hasil dari penelitian ini dapat menyimpulkan bahwa dari 107 tuturan Mikaela dalam flim. Terdapat 37 tindak tutur direktif; sepuluh kalimat permintaan, 17 kalimat perintah, dan 10 kalimat saran. Secara linguistik, tindak tutur direktif yang diucapkan oleh Mikaela terbagi menjadi 2 bentuk: langsung dan tak langsung. Kalimat langsung berbentuk kalimat perintah, dan kalimat tak langsung berbentuk kalimat deklaratif dan kalimat tanya. Ini terjadi karena adanya dominasi Mikaela ketika mengekspresikan tindak tutur direktifnya. Dominasi dilakukan oleh Mikaela pada suatu konteks meliputi latar belakang penutur (status sosial, keakraban penutur, dan karakter penutur) maksud, tujuan, ruang lingkup pembicaraan, dan norma yang berlaku. Selain itu, Mikaela memiliki empat keunggulan ekstra-linguistik. Pertama, Mikaela selalu fokus untuk menarik pendengarnya dengan ungkapan yang menjadikan mereka tidak ada jarak dan terkadang menggunakan kata seru untuk mendapatkan perhatian dari pendengar. Kedua, Mikaela menciptakan ruang interaksi berkesinambungan melalui penekanan kata penting dan intonasi yang tepat. Ketiga, Mikaela mempertahankan interaksi yang telah terjalin, bahkan Mikaela fleksible kepada siapa saja untuk mengirimkan maksud dan tujuan ucapannya supaya dilaksanakan. Keempat, Mikaela memiliki bahasa yang fleksibel kepada pendengar sehingga dia harus mengucapkan kata perintahnya dengan kalimat tak langsung. Dari konteks secara keseluruhan, dampak dari ujaran direktif dapat dibagi menjadi dua: penolakan dan kesediaan. Penolakan terjadi karena ujaran direktif tidak tersampaikan dengan baik atau pendengar mengetahui bahwa akhir dari percakapan tersebut tidak membawa manfaat sama sekali pada pendengar. Sedangkan kesediaan terjadi karena pendengar menerima otoritas, harapan ataupun pendapat dari penutur. Dua dampak tersebut muncul setelah Mikaela mengucapkan influences-nya yang bermakana melarang, meminta, mengancam, memperbolehkan, meminta maaf, merayu, mempercayai, menginformasi, dan memperingati. Kata kunci: Ujaran direktif, Mikaela, dominasi, pria

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: PEMBIMBING: JIAH FAUZIAH, M.Hum.
Uncontrolled Keywords: Ujaran direktif, Mikaela, dominasi, pria
Subjects: Bahasa Inggris
Divisions: Fakultas Adab dan Ilmu Budaya > Sastra Inggris (S1)
Depositing User: Sugeng Hariyanto, SIP (sugeng.hariyanto@uin-suka.ac.id)
Date Deposited: 05 May 2014 08:34
Last Modified: 15 Oct 2015 10:52
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/12061

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum