UJI ANTAGONIS BAKTERI INDIGENOUS DARI LENDIR KATAK SAWAH (Fejevarya cancrivora) LOKAL TERHADAP Colletotrichum PENYEBAB PENYAKIT ANTRAKNOSA PADA TANAMAN CABAI MERAH (Capsicum annuum L)

SITI JUNNAH MUNAWAROH , NIM. 07640012 (2013) UJI ANTAGONIS BAKTERI INDIGENOUS DARI LENDIR KATAK SAWAH (Fejevarya cancrivora) LOKAL TERHADAP Colletotrichum PENYEBAB PENYAKIT ANTRAKNOSA PADA TANAMAN CABAI MERAH (Capsicum annuum L). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA.

[img]
Preview
Text (UJI ANTAGONIS BAKTERI INDIGENOUS DARI LENDIR KATAK SAWAH (Fejevarya cancrivora) LOKAL TERHADAP Colletotrichum PENYEBAB PENYAKIT ANTRAKNOSA PADA TANAMAN CABAI MERAH (Capsicum annuum L))
BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (2MB) | Preview
[img] Text (UJI ANTAGONIS BAKTERI INDIGENOUS DARI LENDIR KATAK SAWAH (Fejevarya cancrivora) LOKAL TERHADAP Colletotrichum PENYEBAB PENYAKIT ANTRAKNOSA PADA TANAMAN CABAI MERAH (Capsicum annuum L))
BAB II, III, IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (718kB)

Abstract

Colletotrichum merupakan penyebab penyakit antraknosa pada tanaman cabai yang memiliki kisaran inang yang cukup luas. Pengendalian menggunakan fungisida sintetis dapat mengakibatkan pencemaran lingkungan. Oleh karena itu, diperlukan alternatif lain yang lebih ramah lingkungan, salah satunya dengan menggunakan bakteri indigenous yang berasal dari lendir katak sawah (Fejervarya cancrivora). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil uji antagonis bakteri indigenous dari lendir katak sawah terhadap pertumbuhan kapang Colletotrichum penyebab antraknosa dan untuk mengidentifikasi isolat bakteri indigenous unggul yang dapat menghambat pertumbuhan kapang. Uji antagonis dilakukan dengan menggunakan metode dual culture dan metode paper disc. Hasil penelitian menunjukkan bahwa isolat bakteri KSB 1, KSB 3, KSB 6 dan KSB 7 memiliki aktivitas daya hambat tertinggi terhadap pertumbuhan kapang C. capsici (TCKR 2) dan C. acutatum (TCKU 1). Pada metode dual culture diketahui bahwa isolat KSB 1, KSB 3, KSB 6, dan KSB 7 menunjukkan persentase daya hambat masing-masing 14,79%; 19,96%; 17,75%; dan 19,96%; terhadap C. acutatum (TCKU 1) sedangkan metode paper disc isolat KSB 7, KSB 1, KSB 6, dan KSB 3 memiliki diameter rata-rata zona hambat tertinggi yaitu 26,0 mm; 25,5 mm; 23,5 mm; dan 20,4 mm. Uji antagonis isolat KSB 6, KSB 7, KSB 1, dan KSB 3 dengan kapang C.capsici (TCKR 2) memiliki hambatan tertinggi pada metode dual culture masing-masing menunjukkan persentase daya hambat 46,4%; 42,9%; 42,5%; dan 42,5% sedangkan pada metode paper disc isolat KSB 3, KSB 1, KSB 7, dan KSB 6 memiliki diameter zona hambat tertinggi yaitu 23,7 mm; 23,5 mm; 22,4 mm; dan 22,0 mm. Hasil identifikasi dengan menggunakan metode Profile matching menunjukkan bahwa KSB 1, KSB 3, KSB 6 dan KSB 7 termasuk anggota dari genus Bacillus.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing : Lela Susilawati M.Si
Uncontrolled Keywords: Kata kunci: Bakteri indigenous, uji antagonis, antraknosa, cabai merah (Capsicum annuum L).
Subjects: Biologi
Divisions: Fakultas Sains dan Teknologi > Biologi (S1)
Depositing User: Miftahul Ulum [IT Staff]
Date Deposited: 28 Apr 2014 10:40
Last Modified: 14 Dec 2016 09:48
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/12209

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum