PEMIMPIN PEREMPUAN MENURUT PANDANGAN FATIMA MERNISSI

Abdul Wahid, NIM.: 02511012 (2008) PEMIMPIN PEREMPUAN MENURUT PANDANGAN FATIMA MERNISSI. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (PEMIMPIN PEREMPUAN MENURUT PANDANGAN FATIMA MERNISSI) ABDUL WAHID 02511012 BAB I DAN BAB PENUTUP.pdf Download (1MB) | Preview
	Text (PEMIMPIN PEREMPUAN MENURUT PANDANGAN FATIMA MERNISSI) ABDUL WAHID 02511012 BAB II SAMPAI BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (695kB) | Request a copy

Abstract

Diskursus mengenai pemimpin perempuan selalu akan melahirkan perdebatan yang tak akan kunjung selesai. Hal ini tak lain karena selama ini posisi dan kedudukan perempuan masih mengalami pasang surut dalam memaknakannya. Isu yang mengatakan bahwa perempuan memang tercipta sebagai makhluk yang inferior, sedangkan laki-laki adalah makluk yang superior, turut menghiasi dalam mencipta kesenjangan antara laki-laki dan perempuan dalam menjalankan tugasnya didunia ini. Padahal kalau kembali pada prinsip etis agama, khusunya Islam, tak sedikitpun mengisyaratkan hal-hal yang berhubungan diskriminasi terhadap perempuan, malah sebaliknya Islam telah menjamin hak-hak perempuan sebagaimana hak yang diberikan kepada laki-laki termasuk hak untuk menjadi pemimpin. Melalui Al-Quran, Islam sebenarnya telah mencoba membongkar sekat-sekat yang selama ini cenderung merugikan kaum perempuan dalam menjalankan aktivitasnya sebagai khalifah fil ardh. Oleh sebab itu menarik kemudian apa yang dikatakan Fatima Mernissi dalam menjawab persoalan mengenai pemimpin perempuan. Menurut Mernissi pada dasarnya data-data historis telah menjadi bukti nyata terhadap adanya pemimpin perempuan yang begitu suksesnya dalam melaksanakan tanggung jawabnya. Adanya pandangan ini merupakan langkah awal dalam meneliti kembali boleh tidaknya perempuan menjadi pemimpin. Untuk itu penulis berkeinginan untuk melacak segala bentuk alasan yang telah melandasi pemikiran atau pandangan-pandangan Fatima Mernissi yang berhubungan dengan pemimpin perempuan, seperti bagaimana status pemimpin perempuan dalam Islam menurut Fatima Mernissi, kemudian juga bagaimana pandangan Fatima Mernissi mengenai pemimpin perempuan. Dalam menjawab beberapa hal diatas penulis mencoba untuk menggunakan pendekatan Filosofis agar mampu mengulas secara detail dan menyeluruh terhadap semua corak pemikiran Fatima Mernissi. Dengan jenis penelitian pustaka, library research dan dengan menggunakan metode yang bersifat deskriptif analitik, yaitu memaparkan dan mendeskripsikan suatu naskah tertentu yang berhubungan dengan pemikiran Fatima Mernissi, kemudian diuraikan kembali mengenai konsep pemikirannya, penulis berharap pelacakan ini menghasilkan bentuk penelitian yang komprehensif dan memuaskan. Dapat duraikan disini bahwa statement Fatima Mernissi tentang pemimpin perempuan mengatakan bahwa, status pemimpin perempuan dalam Islam memiliki dua pandangan yang saling bertolak belakang, satu sisi menerima sedangkan yang lain menolaknya. Perbedaan ini muncul hanya karena cara pandang yang berbeda dalam menafsirkan teks-teks yang melandasi pemikiran mengenai pemimpin perempuan. Menurut Mernissi memahami pemimpin perempuan semestinya dikembalikan kepada prinsip etis agama yang berketaraan dan berkeadilan, karena sejauh pengamatan Mernissi persoalan memimpin bukan semata-mata dilihat dari unsur jenis kelaminnya, apakah itu perempuan atau laki-laki, tetapi tergantung pada kesiapan, kemampuan serta bakat yang dimilikinya, sehingga mampu menjalankan tugasnya dengan baik, adil, jujur dan bijaksana.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item