PERSAINGAN POLITIK PAS (PARTAI ISLAM SE-MALAYSIA) DENGAN UMNO (UNITED MALAYS NATIONAL ORGANIZATION) DI MALAYSIA: 1982-1999

ERIKA DWI CAHYANTI , NIM. 10120089 (2014) PERSAINGAN POLITIK PAS (PARTAI ISLAM SE-MALAYSIA) DENGAN UMNO (UNITED MALAYS NATIONAL ORGANIZATION) DI MALAYSIA: 1982-1999. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA.

[img]
Preview
Text (PERSAINGAN POLITIK PAS (PARTAI ISLAM SE-MALAYSIA) DENGAN UMNO (UNITED MALAYS NATIONAL ORGANIZATION) DI MALAYSIA: 1982-1999)
BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (2MB) | Preview
[img] Text (PERSAINGAN POLITIK PAS (PARTAI ISLAM SE-MALAYSIA) DENGAN UMNO (UNITED MALAYS NATIONAL ORGANIZATION) DI MALAYSIA: 1982-1999)
BAB II, III, IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Persaingan sengit pada wilayah politik antara UMNO (United Malays National Organization), yang merupakan partai dominan yang berkuasa dalam Barisan Nasional berbasis sekuler, dan PAS (Partai Islam Se-Malaysia), yang merupakan partai oposisi berbasis Islam, tidak hanya untuk meraih simpati kaum Melayu di Malaysia, tetapi juga untuk mengklaim hegemoni terhadap pemaknaan Islam. Pada 1982, dengan semakin meningkatnya tantangan dari partai oposisi Islam dan kelompok revivalisme Islam, seperti ABIM, Darul Arqam dan Perkim di kalangan masyarakat Melayu, terhadap kepemimpinan yang sekuler dari Mahathir Mohamad, selaku Presiden UMNO, menyatakan bahwa partainya merupakan partai Islam terbesar di dunia dan sekaligus mengumumkan “Kebijakan Islamisasi”. Yusof Rawa, selaku Presiden PAS, berhasil membantah dan mementahkan klaim tersebut. Dia menyebut kebijakan pemerintah ini sebagai “islamisai kosmetik”, yakni usaha untuk menenangkan hati rakyat dan memperlemah momentum usaha menuju masyarakat yang lebih Islami. Puncak perselisihan ini terjadi pada 1999, ketika Malaysia mengalami prahara politik, meliputi: dipecatnya Deputi Perdana Menteri Anwar Ibrahim dengan tuduhan melakukan skandal seks, munculnya Gerakan Reformasi Malaysia (GRM) yang dimotori PAS untuk menjatuhkan rezim Mahathir yang otoriter; dan pembentukan Barisan Alternatif sebagai partai koalisi tandingan untuk Barisan Nasional. Akibat dari adanya prahara politik ini, maka pemilu ke-10 pada 1999 dilaksanakan dalam waktu kurang dari 8 hari yaitu, pada 21 sampai 28 November 1999. Dalam pemilu tersebut, Fadzil Noor, Presiden PAS ke-7, dapat mengalahkan partai sekuler dalam peraihan suara dari etnis Melayu yang sebelumnya menjadi pendukung setia Mahathir. Pada dasarnya persaingan politik antara kedua partai politik di atas telah menimbulkan dampak dalam berbagai bidang di Malaysia. Munculnya “Kebijakan Islamisasi” dan konsep “Negara Islam Malaysia”, timbulnya perpecahan di kalangan etnis Melayu, munculnya “isu-isu Islam”, dan dikeluarkannya kebijakan ekonomi Islam oleh pemerintah merupakan akibat dari persaingan itu. PAS yang sejak awal berdirinya hanya merupakan partai oposisi Islam kecil, kemudian dalam kiprah politiknya mampu menjadi lawan tangguh bagi lawannya yang merupakan partai terbesar pemerintah. Di pihak lain, UMNO memiliki sejarah politik yang menarik dan mengagumkan, karena melalui partai inilah, Malaysia dapat meraih kemerdekaan dari Inggris, dan hanya partai inilah yang sejak merdeka sampai sekarang menjadi pemegang kursi tertinggi dalam pemerintahan. Penelitian ini memiliki tiga tujuan. Pertama, menjelaskan sejarah PAS dan UMNO di Malaysia. Kedua menjelaskan persaingan politik antara dua partai tersebut dalam Pilihan Raya (Pemilu) di Malaysia tahun 1982-1998. Ketiga, menjelaskan dampak dari persaingan politik mereka terhadap masyarakat Malaysia dalam aspek politik, sosial, agama dan ekonomi. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan politik. Aspek politik ini dilihat dari perbedaan ideologi politik yang digunakan oleh masing-masing partai, dan bentuk persaingan di antara mereka dalam pemilu 1982 sampai 1999. Teori yang digunakan adalah teori konflik oleh John L. Hocker dan William W. Wilmot yang berisi: “Conflict is an expressed struggle between at least two interdependent parties who perceive incompatible goal, scarce rewards, and interference from their party in achieving their goals.” Lebih jelasnya, menurut Hocker dan Wilmot, konflik adalah sebuah ekspresi perjuangan yang terjadi di antara dua atau lebih dari partai politik yang merasa tidak cocok, adanya keterbatasan sumber, dan intervensi dari partai lain yang memiliki tujuan dan ideologi partai yang berbeda. Metode penelitian yang dilakukan adalah dengan pengumpulan data atau sumber yang dilakukan melalui kepustakaan (library research). Metode ini dilakukan melalui penelusuran bahan buku-buku dari perpustakaan serta mencatat sumber-sumber terkait yang digunakan dalam studi-studi sebelumnya.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Kata kunci: Pemilu, Politik, PAS, dan UMNO
Subjects: Kebudayaan Islam
Divisions: Fakultas Adab dan Ilmu Budaya > Sejarah Kebudayaan Islam (S1)
Depositing User: Miftahul Ulum [IT Staff]
Date Deposited: 10 Jun 2014 14:40
Last Modified: 09 Mar 2022 09:51
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/12741

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum