KAFA’AH DALAM PERSPEKTIF KYAI PONDOK PESANTREN LANGITAN KECAMATAN WIDANG KABUPATEN TUBAN PROPINSI JAWA TIMUR

NAILA AZIZAH, NIM. 09350076 (2013) KAFA’AH DALAM PERSPEKTIF KYAI PONDOK PESANTREN LANGITAN KECAMATAN WIDANG KABUPATEN TUBAN PROPINSI JAWA TIMUR. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA.

[img]
Preview
Text (KAFA’AH DALAM PERSPEKTIF KYAI PONDOK PESANTREN LANGITAN KECAMATAN WIDANG KABUPATEN TUBAN PROPINSI JAWA TIMUR)
BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (4MB) | Preview
[img] Text (KAFA’AH DALAM PERSPEKTIF KYAI PONDOK PESANTREN LANGITAN KECAMATAN WIDANG KABUPATEN TUBAN PROPINSI JAWA TIMUR)
BAB II, III, IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (898kB)

Abstract

Konsep kafa’ah yang telah disepakati oleh mayoritas ulama nampak berbeda dengan fenomena perkawinan yang terjadi di kalangan keluarga kyai (pesantren). Jika para ulama bersepakat bahwa unsur keagamaan yang sepatutnya menjadi pertimbangan utama dalam memilih calon pasangan, akan tetapi ketika diperhatikan lebih lanjut di samping pertimbangan agama, kesamaan status sosial atau kesamaan derajat berupa nasab, sepertinya menjadi barometer bagi kalangan kyai untuk mendapatkan pasangan hidupnya. Salah satu pondok pesantren yang masih kuat dalam mempertahankan konsep kafa’ah seperti itu di dunia kepesantrenan adalah Pondok Pesantren Langitan, Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban Jawa Timur. Penelitian ini termasuk penelitian lapangan (field research).Penelitian ini dilaksanakan di Pondok Pesantren Langitan Widang Tuban Jawa Timur.Jika dilihat dari sifatnya, penelitian ini termasuk penelitian deskriptif-analitis, yaitu penelitian yang digunakan untuk mengungkapkan, menggambarkan dan menguraikan suatu masalah (kafa’ah) secara obyektif dari obyek yang diteliti.Sumber data dari penelitian ini diperoleh dari hasil wawancara dengan Kyai Pondok Pesantren Langitan, observasi dan dokumentasi.Adapun pendekatan yang digunakan adalah pendekatan normatif (fikih) dan sosiologis. Hasil penelitian menunjukkan bila ditinjau dari aspek sosiologis merupakan hal yang dianggap wajar, karena konsep kafa’ah yang dibangun oleh Kyai Pondok Pesantren Langitan memiliki keuntungan tersendiri bagi mereka. Di sini, posisi Kyai Pondok Pesantren Langitan berperan sebagai aktor untuk mencapai kemanfaatan, yakni menguatkan atau membesarkan eksistensi Pondok Pesantren Langitan sebagai lembaga institusi sosial dengan menjalin hubungan kekerabatan melalui pernikahan dengan pondok pesantren lainnya, juga untuk melanjutkan perjuangan nenek moyang mereka sebagai regenerasi dalam memimpin pondok pesantren. Sedangkan ditinjau dari kaca mata Islam (normatif-fikih), pandangan Kyai Pondok Pesantren Langitan tidak menyimpang dari syari’at Islam, artinya sejalan dengan teori ‘urf atau sering disebut dengan istilah kaidah Al-‘ādatu mu�akkamah, yakni adat istiadat atau kebiasaan yang sudah berkembang secara turun-temurun dari nenek moyang mereka. Akan tetapi dalam penerapannya, hal tersebut tidak dapat dibenarkan, karena di dalam pernikahan status kafa’ah bukan sebagai syarat sah, melainkan sebagai syarat lazim saja mengenai suatu hal yang perlu dipertimbangkan.Ada atau tidak adanya unsur kafa’ah, pernikahan tetap bisa dilaksanakan dan sah hukumnya dengan syarat wali dan anak perempuannya bisa menerima serta ridho dengan pernikahannya. Kata kunci: Pondok Pesantren Langitan dan konsep kafa’ah.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: PEMBIMBING: Dr. Samsul Hadi, S.Ag., M.Ag,
Uncontrolled Keywords: Pondok Pesantren Langitan dan konsep kafa’ah.
Subjects: Al-Ahwal Asy-Syakhsiyyah
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Al-Ahwal Asy-Syakhsiyyah (S1)
Depositing User: Sugeng Hariyanto, SIP (sugeng.hariyanto@uin-suka.ac.id)
Date Deposited: 11 Jun 2014 08:08
Last Modified: 18 Apr 2016 13:29
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/12745

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum