KESENIAN TRADISIONAL LUDRUK MEDIA INTERAKSI PADA MASYARAKAT GEDUGAN KECAMATAN GILIGENTING SUMENEP MADURA

FATHOR RAHMAN - NIM. 04541595-03, (2008) KESENIAN TRADISIONAL LUDRUK MEDIA INTERAKSI PADA MASYARAKAT GEDUGAN KECAMATAN GILIGENTING SUMENEP MADURA. Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Full text not available from this repository.

Abstract

ABSTRAK Ludruk merupakan kesenian tradisional rakyat yang banyak digemari masyarakat. Kesenian ini merupakan semacam teater rakyat yang membawa cerita-cerita Balada kepahlawanan. Ludruk mempunyai kekhasan tersendiri terutama dalam menentukan eksistensinya di tengah percaturan kesenian modern. Mungkin di daerah-daerah lain, kesenian tradisional semacam ludruk ini telah punah, tetapi di Sumenep terutama di kecamatan Giligenting desa Gedungan yang mempunyai kebiasan menampilkan pertunjukan kesenian tradisional ludruk untuk mengisi hiburan dalam resepsi perkawinan, maka dengan demikian, keberadaan kesenian tradisional ludruk merupakan bukti bahwa kesenian ludruk dapat memberikan sentuhan-sentuhan ke hadapan masyarakat. Tanpa sadar, ludruk ini telah menjadi media dalam jalinan interaksi masyarakat. Berdasarkan permasalahan tersebut, penulis tertarik mengangkat fenomena ini dan mengambil judul: Kesenian tradisional ludruk media interaksi pada masyarakat Gedugan kecamatan Giligenting Sumenep Madura, dengan rumusan masalah sebagai berikut: Mengapa kesenian tradisional ludruk masih diminati dan bagaimana interaksi sosial yang terjadi antara pemain dan penonton? Sebagai tujuannya , penulis ingin menyingkap faktor-faktor yang melatar belakangi minat masyarakat terhadap ludruk, di samping itu juga, hal-hal yang dapat mempengaruhi terhadap terjadinya interaksi sosial. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian kualitatif analisis deskriftif sebagai pisau analisanya. Sebagai landasan teori, penulis menggunakan interaksi simbolik Blumer. Di mana dalam hal ini yang menjadi rujukannya ialah sifat khas dasar manusia yang saling mendefinisikan tindakan dan menginterpretasi maksud tindakannya masing-masing. Teori ini kemudian dimasukkan untuk menganalisis ludruk yang merupakan tindakan simbolik. Di mana dalam setiap aksi pertunjukannya, ludruk selalu mengusung nilai-nilai dari realitas kehidupan sosial yang terjadi di masyarakat, terutama kisah-kisah sosial sejarah klasik. Berdasarkan hasil penelitian di lapangan menunjukkan bahwa ada tiga faktor utama yang mempengaruhi masyarakat terhadap minat ludruk ini. Pertama, penggunaan bahasa setempat (daerah) merupakan faktor yang paling utama. Karena bagaimanapun juga, bahasa daerah akan mudah ditangkap dan dipahami, terutama kaum awam. Kedua, tradisi lokal yang merupakan kebiasaan masyarakat Gedungan lebih menyukai kesenian-lesenian lokalitas, seperti keberadaan ludruk, daripada kesenian luar. Ketiga, ludruk menjadi hiburan. Dari kekhasannya ini, ludruk mempunyai daya tarik tersendiri yang melebihi dari kesenian lainnya. Terbukti dari pertunjukannya, ludruk selalu digelar pada serepsi malam perkawinan. Di samping itu, ludruk ini merupakan sebuah kesenian yang berbentuk pertunjukan (drama) kelas bawah yang pada pembukaan adegannya selalu menampilkan humor-humor yang mampu memperdayakan perhatian banyak orang melalui empati, sehingga dalam setiap pertunjukannya, kesenian ini selalu memberikan stimulus kepada para penonton untuk melakukan tindakan timbal balik yang merupakan bentuk dari interaksi sosial.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: b Pembimbing : /b Masroer, S.Ag, M.Si.
Uncontrolled Keywords: Kesenian Tradisional, Ludruk, Media, Interaksi
Depositing User: Edi Prasetya [edi_hoki]
Last Modified: 04 May 2012 23:40
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/1284

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum