HADIS TENTANG ZIKIR SESUDAH SHALAT FARDHU DALAM KITAB i AL-AZKKAR AL-NAWAWIYYYAH /i (Studi Analisis Sanad dan Matan)

KHUSNUL TRI UTAMI - NIM. 01530470, (2008) HADIS TENTANG ZIKIR SESUDAH SHALAT FARDHU DALAM KITAB i AL-AZKKAR AL-NAWAWIYYYAH /i (Studi Analisis Sanad dan Matan). Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Full text not available from this repository.

Abstract

ABSTRAK Zikir yang merupakan aktifitas dalam mengingat Allah, apabila kita cermati lebih dalam masih dipahami dengan mewiridkan bacaan-bacaan tertentu bahkan dengan jumlah tertentu pula. Hal semacam itu memang telah dicontohkan oleh Rasulullah saw, akan tetapi masih banyak masyarakat yang belum dapat memahami hakikat zikir itu sendiri serta belum dapat menghadirkan hati dalam berzikir dan masih berpatok pada banyaknya lafal zikir yang diucapkan. Maka harus benar-benar kita pahami anjuran atau contoh-contoh Rasulullah saw melalui beberapa hadisnya. Problem dalam hadis tersebut perlu diselesaikan untuk kesempurnaan pelaksanaan ibadah. Terdapat sebuah kitab yang menjadi acuan sebuah pondok pesantren dalam hal pelaksanaan ibadah. Kitab tersebut adalah kitab al-Azkar al-Nawawiyyah karya al-Nawawi. Di dalam kitab tersebut terdapat beberapa hadis tentang zikir sesudah shalat fardhu. Akan tetapi, terdapat satu hadis yang menjadi permasalahan tentang pengamalannya. Tema atau isi dari riwayat-riwayat tersebut adalah mengenai berzikir sesudah shalat fardhu dengan mengucapkan tasbih, tahmid dan takbir masing-masing sebanyak tiga puluh tiga kali sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah saw. Sebagaimana diketahui bersama bahwa zikir merupakan ibadah dan ibadah itu harus sesuai dengan contoh yang diajarkan Rasulullah saw, maka untuk menuju ke arah itu tentunya dibutuhkan sebuah penelitian secara khusus terhadap riwayat tersebut, sehingga dapat dikemukakan kejelasan mengenai nilai dan kehujjahannya. Penilaian tersebut adalah penelitian sanad dan matan hadis dengan menggunakan kaidah ke-sahih-an hadis yang dikemukakan oleh para ulama sebagai acuan. Sebagai proses pencarian mengenai keberadaan hadis-hadis, penulis menggunakan metode takhrij al-hadis. Untuk meniliti biografi para periwayat, penulis menggunakan kitab-kitab rijal al-hadis, serta untuk membantu proses analisa digunakan kitab-kitab amp;#8216;ulum al-hadis. Dari beberapa riwayat mengenai zikir sesudah shalat fardhu, penulis memilih Bukhari saja dan dipandang mewakili riwayat-riwayat yang lain dan redaksinya sama dengan yang terdapat dalam kitab al-Azkar. Setelah penulis mengadakan penelitian terhadap hadis tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa hadis yang melalui jalur Abu Hurairah tersebut dari segi sanad bernilai sahih}.Dari segi matan, setelah diteliti ternyata telah memenuhi syarat-syarat matan yang sahih}. Dengan demikian riwayat tersebut dapat dijadikan hujjah dan diamalkan. Melalui penelitian tersebut dapat diketahui bahwa berzikir dengan mengucapkan tasbih}, tahmid dan takbir masing-masing sebanyak tiga puluh tiga kali sesudah shalat fardhu dapat diamalkan tanpa harus saling membedakan jumlah pahala yang akan diterima, karena pahala hanya Allahlah yang Maha Tahu. Sebagai umat Islam janganlah memperdebatkan perbedaan dalam hal pengamalan zikir atau ibadah yang lain, akan tetapi mencoba memposisikan sesuatu masalah pada tempatnya dalam arti proporsional,sehingga tidak akan memunculkan permusuhan dikalangan umat Islam itu sendiri

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: b Pembimbing I : /b Dr. Suryadi, M.Ag. ; b Pembimbing II : /b Afdawaizza, S.Ag., M.Ag.
Uncontrolled Keywords: Hadis, Zikir, Shalat Fardhu
Depositing User: Edi Prasetya [edi_hoki]
Last Modified: 04 May 2012 23:40
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/1305

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum