PEMAKNAAN JAMA'AH TERHADAP TRADISI MENGKHATAMKAN AL-QUR'AN DALAM SHALAT TARAWIH DI MASJID PONDOK PESANTREN AL-MUNAWWIR KRAPYAK YOGYAKARTA

SULAIMANUL AZAB - NIM. 03531517, (2008) PEMAKNAAN JAMA'AH TERHADAP TRADISI MENGKHATAMKAN AL-QUR'AN DALAM SHALAT TARAWIH DI MASJID PONDOK PESANTREN AL-MUNAWWIR KRAPYAK YOGYAKARTA. Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

[img]
Preview
Text (PEMAKNAAN JAMA'AH TERHADAP TRADISI MENGKHATAMKAN AL-QUR'AN DALAM SHALAT TARAWIH DI MASJID PONDOK PESANTREN AL-MUNAWWIR KRAPYAK YOGYAKARTA)
BAB I, BAB V, DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (1MB) | Preview
[img] Text (PEMAKNAAN JAMA'AH TERHADAP TRADISI MENGKHATAMKAN AL-QUR'AN DALAM SHALAT TARAWIH DI MASJID PONDOK PESANTREN AL-MUNAWWIR KRAPYAK YOGYAKARTA)
BAB II, BAB III, BAB IV.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (888kB)

Abstract

ABSTRAK Khataman al-Qur'an adalah membaca al-Qur'an dari surat pertama sampai surat terakhir sesuai dengan mushaf usmani, baik secara sendiri-sendiri atau bersamasama. Masa Nabi, istilah yang dipakai jenis khataman dalam konteks al-Qur'an sangat variatif, mulai dari mengkhatamkan satu ayat, beberapa ayat, rangkaian ayat-ayat terakhir dari sebuah surat dan mengkhatamkan satu surat penuh, serta khataman al-Qur'an itu sendiri. Shalat Tarawih adalah ibadah shalat yang dilakukan malam hari pada bulan Ramadlan. Istilah ini tidak pernah muncul saat Nabi masih hidup, istilah yang dipakai adalah qiyam al-lail, yang juga biasa dilakukan di luar bulan Ramadlan. Al-Qur'an sebagai symbolic universe dan manusia sebagai animal symbolicum meniscayakan pemaknaan menjadi sebuah proses yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Terbukti mulai masa Umar bin Khatab, shalat tarawih mulai diatur dengan mengumpulkan pelaku qiyam al-lail masjid menjadi dua jam'ah besar, yakni jama'ah laki-laki dan perempuan. Masa-masa berikutnya mulai di tentukan jumlah rakaat, bacaan surat dan lain-lain. Begitu juga yang terjadi di masjid Pondok Pesantren al-Munawwir Krapyak Yogyakarta, terdapat sebuah tradisi sejak didirikannya institusi tersebut dengan menjadikan al-Qur'an penuh sebagai bacaan surat dalam shalat Tarawih selama duapuluh hari. Umat muslim Indonesia terbilang sedikit yang melakukan tradisi seperti yang ada di Pondok Pesantren al-Munawwir. Rata-rata surat bacaan yang dipakai adalah surat-surat juz 'amma dan terbilang pendek, sejenis surat mu'awizattain. Muslim pedesaan di Tulungagung, terdapat kesan berlomba cepat-cepatan selesai antar jama'ah shalat tarawih, bahkan ada imam yang hanya membaca ayat pertama dari surat-surat yang ayat pertamanya hanya rangkaian huruf hijaiyah (ahruf almuqataah), seperti hamim, nun dan lain-lain. Pada titik ini menarik kiranya untuk mengkaji bagaiman pemaknaan pelaku tradisi tersebut terhadap al-Qur'an, khataman al-Qur'an yang dirangkai dengan jama'ah shalat tarawih? Apa yang menjadi motif tindakan mereka?. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif agar bisa mencari tahu pelaku jama'ah yang terdiri 500 orang secara lebih mendalam. Secara general ada limabelas pemakanaan jama'ah terhadap al-Qur'an, yakni pertama, buku bacaan; kedua, kitab suci yang istimewa; ketiga, kitab yang berisi kumpulan petunjuk; keempat, kitab yang berfungsi sebagai obat rohani; kelima, kitab yang berfungsi sebagai obat fisik; keenam, kitab yang digunakan sebagai sarana perlindungan; ketujuh, sumber ilmu pengetahuan; kedelapan media mendo'akan mayit , kesembilan jika dibaca akan menjadi media terkabulnya do'a dan harapan, kesepuluh melancarkan hafalan, kesebelas menaikkan prestige di hadapan orang lain, keduabelas mendapatkan pahala, ketigabelas bentuk rasa syukur kepada Allah, keempatbelas mengharap barokah dari kemu'jizatan al-Qur'an kelimabelas mencari ridlo Allah. Sedangkan motif jama'ah pun bervariasi, baik yang bersifat teologis maupun praksis, yakni menangkan hati, dimudahkan segala urusan, melancarkan hafalan. Selain itu, sosok KHR. Muhammad Najib AQ, juga menjadi salah satu faktor penting mereka dalam mengikuti tradisi tersebut.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing I : Dr. H. Abdul Mustaqim, M. Ag. ; Pembimbing II : Dr. Phil Sahiron Syamsuddin, MA.
Uncontrolled Keywords: Tradisi, al-Qur'an, Shalat Tarawih
Subjects: Tafsir Hadist
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Tafsir Hadist (S1)
Depositing User: Miftakhul Yazid Fuadi [staff it]
Date Deposited: 18 Jun 2012 18:17
Last Modified: 18 Oct 2016 11:26
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/1355

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum