OTORITARIANISME HUKUM ISLAM (Studi Pemikiran Khaled Abou El-Fadl)

MUHAMMAD SHOFWAN TAUFIQ, NIM. 04350091 (2008) OTORITARIANISME HUKUM ISLAM (Studi Pemikiran Khaled Abou El-Fadl). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (OTORITARIANISME HUKUM ISLAM (STUDI PEMIKIRAN KHALED ABOU EL-FADL))
043500091_BAB I DAN PENUTUP.pdf - Published Version

Download (1MB) | Preview
[img] Text (OTORITARIANISME HUKUM ISLAM (STUDI PEMIKIRAN KHALED ABOU EL-FADL))
043500091_BAB II SAMPAI BAB IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (715kB)

Abstract

Hukum Islam yang bersumber dari teks, menempatkan penalaran dalam posisi sentral. Hal itu disebabkan karena meskipun Tuhan telah merepresentasikan kehendak-Nya melalui sebuah teks, akan tetapi tidak pernah ada yang tahu pasti apa yang dikehendaki Tuhan. Sehingga setinggi apapun tingkat pembacaan atau penalaran seorang mujtahid pada akhirnya tetap berada pada derajat zanny. Problem terjadi ketika hasil penalaran yang bersifat z}anny ini di klaim sebagai hasil penalaran yang final (qat’i) dan paling benar, serta menganggap bahwa penalarannya tersebut merepresentasikan kehendak Tuhan. Pola penalaran seperti inilah yang oleh Khaled Abou El-Fadl, Professor Hukum Islam University of California, Los Angles (UCLA) sebagai otoritarianisme, dan inilah yang menjadi fokus penelitian skripsi ini. Skripsi ini ingin memaparkan tentang pandangan Khaled terhadap otoritarianisme, dan konsep otoritasnya sebagai counter attack dari otoritarianisme tersebut. Otoritas disini dibatasi pada wilayah kewenangan untuk melakukan penalaran terhadap teks keagamaan. Dengan berfokus pada data-data dokumentatif berupa karya-karya Khaled maka penelitian ini diarahkan pada penelitian kualitatif, dan dengan hal ini pula dapat dikategorikan sebagai library research. Terkait dengan teori yang digunakan, penelitian ini menggunakan teori ta’wil (hermeneutika) serta kaidah dan teori lain yang terkait dengan semangat dinamisasi hukum. Sedangkan mengenai pendekatan yang digunakan, penelitian ini memilih pendekatan historis, dalam rangka menghadirkan sisi yang melatar belakangi Khaled dalam menuliskan ide-idenya. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa penolakan Khaled terhadap otoritarianisme dapat dibenarkan. Karena otoritarianisme akan menghancurkan tradisi keberagaman yang sangat dihargai dalam Islam. Sedangkan mengenai konsep otoritasnya, Khaled menawarkan lima etika penalaran untuk menghindarkan dari sikap otoriter dari seorang mujtahid, yakni kejujuran (honesty), sungguh-sungguh (diligence), menyeluruh (comprehensiveness) rasional (reasonabless) dan pengendailan diri (self restraint). Namun demikian lima etika penalaran ini masih sangat rentan untuk dilanggar, sehingga perlu diberikan penambahan poin lagi, misalnya seorang mujtahid harus menjaga independensinya. Karena, betatapun lima etika tersebut tertanam dan dijalankan oleh seorang mujtahid, hal itu akan sia-sia manakala ijtihadnya tidak didasarkan atas ketundukannya kepada Tuhan. Namun demikian, secara umum konsep otoritas yang ditawarkan Khaled merupakan konsep yang sangat relevan untuk konteks saat ini.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing I : Prof. Dr. H. Syamsul Anwar,M.A
Uncontrolled Keywords: Otoritarianisme, hukum Islam, Pemikiran Khaled Abou El-Fadl
Subjects: Hukum Keluarga
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Al-Ahwal Asy-Syakhsiyyah (S1)
Depositing User: Edi Prasetya [edi_hoki]
Date Deposited: 18 Jul 2022 11:09
Last Modified: 18 Jul 2022 11:10
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/1364

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum