NIKAH BEDA AGAMA DALAM PERSPEKTIF AKTIFIS JARINGAN ISLAM LIBERAL (JIL)

MUHAMAD HARSONO, NIM. 03350105 (2008) NIKAH BEDA AGAMA DALAM PERSPEKTIF AKTIFIS JARINGAN ISLAM LIBERAL (JIL). Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

[img]
Preview
Text (NIKAH BEDA AGAMA DALAM PERSPEKTIF AKTIFIS JARINGAN ISLAM LIBERAL (JIL))
BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (3MB) | Preview
[img] Text (NIKAH BEDA AGAMA DALAM PERSPEKTIF AKTIFIS JARINGAN ISLAM LIBERAL (JIL))
BAB II, III, IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (2MB)

Abstract

ABSTRAK Pernikahan merupakan ekspresi percintaan yang paling beradab. Akan tetapi, dua insan yang memiliki keyakinan yang berbeda tidak memilikki kesempatan untuk mewujudkan impiannya. Atas nama Agama, perkawinan yang dilakukan antar insan yang berbeda keyakinan itu pun dicap haram. Tak pelak, perkawinan menjadi simbol antagonisme. Semua itu hanya karena satu sebab yaitu beda agama. problem krusial bagi pasangan beda agama yang secara serius hendak menempuh pernikahan biasanya adalah keterjepitan di antara dua kutub ekstrem: pernikahan sebagai hak privat dengan stigmatisasi keharaman nikah beda agama plus resistensi birokrasi. Akibatnya, banyak pasangan suami istri beda agama sering melakukan hi lah (manipulasi hukum) dan bersikap ambivalen dan hipokrit sekadar untuk lolos dari jebakan birokrasi pencatatan perkawinan. Pada dasarnya permaslahan seputar larangan pernikahan beda agama bersumber pada bentuk penafsiran, yang didasarkan pada Q.S al-Baqarah (2) : 221, yang menghegemoni para penafsir dengan jalan pemahaman teks secara taken for granted (mengambil apa adanya) tanpa melihat permasalahan yang ada, hanya dikarenakan kesakralan suatu Teks (dangan T besar), sehingga term musyrikat menjadi bagian dari antagonitas ideologi yang selalu mengidolakan (truth claim) dengan menganggap yang lain adalah salah. Namun kita juga tidak bisa menyalahkan pada penafsir, karena setiap penafsir merupakan zeit geist (anak dari zamannya). Di sisi lain ada juga yang secara discource membolehkan praktik pernikahan beda agama, diantaranya suatu komunitas yang tergolong memiliki pemikiran liberal, dan terjalin dalam suatu wadah bernama Jaringan Islam Liberal. Pandangan JIL membolehkan praktik ini dengan melakukan pendekatan tidak lagi teologis approach, tetapi lebih bersifat anthropocentric approach, salah satunya didasarkan pada Q.S al-Ma ’idah (5) : 5, yang merupakan ayat revolusi dengan membolehkan praktik beda agama dengan ahl al-Kita b, dan ahl al-Kita b dimaknai dengan semua agama yang memiliki kitab, sedangkan term musyri k hanya di nisbatkan kepada golongan Ka fir Quraisy Mekah berdasarkan asbab an-nuzulnya Q.S al-Baqarah (2) : 221 tersebut. Penelitian yang berisfat literatur (library research) ini bertujuan untuk mencari makna hakikat dari pernikahan beda agama dengan mengkorelasikan pemikiran aktifis JIL baik struktural maupun kultural dalam hal pernikahan beda agama, dalam hal ini penyusun menggunakan pendekatan hermenutik dengan tokoh Gadamer sebagai pisau analisisnya, dengan harapan dapat mencapai evidensi obyektif yang mengarah pada kebenaran yang bertumpu pada kemaslahatan. Pada akhirnya nanti dapat disimpulkan bahwa hakikat pernikahan adalah sebagai suatu kontrak sosial, sehingga segala hal mengenai pernikahan sudah seyogyanya dikembalikan kepada nilai-nilai subyektifitas yang akan melaksanakan, sekalipun terdapat pelarangan seharusnya lebih bersifat sosiologis, bukan teologis dan realisasinyapun harus melalui fakta empirik bukan hanya prasangka-prasangka yang mengakibatkan sentimen kolektif terhadap komunitas lain.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Dr. Hamim Ilyas, M.A.,
Uncontrolled Keywords: Nikah beda agama, JIL
Subjects: Al-Ahwal Asy-Syakhsiyyah
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Al-Ahwal Asy-Syakhsiyyah (S1)
Depositing User: H. Zaenal Arifin, S.Sos.I., S.IPI.
Date Deposited: 04 Jun 2015 14:36
Last Modified: 04 Jun 2015 14:41
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/1395

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum