PEMIKIRAN TAFSIR ILMI YUSUF AL-QARADAWI (TELAAH ATAS KITAB KAIFA NATA’AMAL MA’A AL-QUR’AN AL-‘AZIM)

AHMAD SYAFI’IN ASLAM, NIM. 10532003 (2014) PEMIKIRAN TAFSIR ILMI YUSUF AL-QARADAWI (TELAAH ATAS KITAB KAIFA NATA’AMAL MA’A AL-QUR’AN AL-‘AZIM). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (PEMIKIRAN TAFSIR ILMI YUSUF AL-QARADAWI (TELAAH ATAS KITAB KAIFA NATA’AMAL MA’A AL-QUR’AN AL-‘AZIM))
BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (2MB) | Preview
[img] Text (PEMIKIRAN TAFSIR ILMI YUSUF AL-QARADAWI (TELAAH ATAS KITAB KAIFA NATA’AMAL MA’A AL-QUR’AN AL-‘AZIM))
BAB II, III, IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Salah satu corak penafsiran yang paling mengundang polemik di antara dua kubu pro dan kontra adalah corak tafsir ilmi (scientific exegesis). Kemunculan corak ini disatu sisi adalah sebagai respon atas berkembangnya ilmu pengetahuan dewasa ini untuk bisa membantu memahami nas al-Qur'an secara komprehensif, namun di sisi lain tafsir ilmi oleh sebagian kalangan dinilai sebagai penafsiran yang hanya memaksakan gagasan-gagasan teori ilmu pengetahuan untuk kemudian dicari legitimasi teologis melalui nas al-Qur'an. Di dalam penelitian ini yang berjudul Pemikiran Tafsir Ilmi Yusuf al-Qaradawi (Telaah atas Kitab Kaifa Nata'amal ma'a al-Qur'an al-'Azim) berusaha mengupas salah satu pandangan tokoh ulama tersebut. Fokus kajian adalah kitab Kaifa Nata'amal ma'a al-Qur'an al-'Azim dan pandangan al-Qaradawi terhadap corak tafsir ilmi di dalamnya. Secara khusus, al-Qaradawi meletakkan pembahasan tafsir ilmi pada bab III dan diakui sebagai pembahasan paling penting dan panjang dalam kitabnya. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengetahui tawaran pemikiran Yusuf al- Qaradawi untuk menengahi perdebatan antara golongan pro dan kontra tafsir ilmi. Metode yang digunakan adalah deskriptif-analisis dengan pendekatan historis-filosofis. Pendekatan historis dimaksudkan untuk mengungkap dan menelusuri sosial, pendidikan, dan kehidupan Yusuf al-Qaradawi. Dengan pendekatan filosofis diharapkan mampu menguraikan pemikiran Yusuf al- Qaradawi mengenai tafsir ilmi di dalam kitab Kaifa Nata'amal ma'a al-Qur'an al- 'Azim. Dengan menggunakan metode dan pendekatan tersebut, peneliti menemukan beberapa kesimpulan: Pertama, Yusuf al-Qaradawi cenderung berada di posisi ulama yang membela kehadiran tafsir ilmi. Kedua, al-Qaradawi merekomendasikan mufassir untuk menguasai ilmu pengetahuan dalam memahami al-Qur'an demi memenuhi kebutuhan zaman. Ketiga, al-Qaradawi mengingatkan bahwa mufassir juga mempunyai background dan interest yang berbeda, jadi sah-sah saja apabila terdapat mufassir yang memiliki spesialisasi bidang ilmu pengetahuan untuk menggali makna-makna nas al-Qur'an dengan beberapa syarat dan ketentuan. Keempat, al-Qaradawi menyebutkan syaratsyarat penggunaan ilmu pengetahuan dalam memahami al-Qur'an: 1) Penggunaan temuan penelitian yang benar-benar valid. 2) Menghindari pemaksaaan penafsiran, tidak mengabaikan ilmu bahasa dan tetap memperhatikan munasabah ayat. 3) Hendaknya tidak menghapus penafsiran terdahulu secara keseluruhan serta membuka diri untuk mengadopsi pengetahuan modern. Kelima, al- Qaradawi juga menyatakan terdapat ruang-ruang yang seharusnya tidak diperselisihkan oleh kubu pro dan kontra, yakni 1) Nas al-Qur’an memiliki kandungan yang mendalam, dan ilmu pengetahuan berfungsi sebagai alat untuk menyingkapnya. 2) Ilmu pengetahuan dapat berfungsi sebagai koreksi atas kesalahan penafsiran tempo dulu. 3) Ilmu pengetahuan mampu mendekatkan realita agama kepada rasio manusia.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing : Drs. Muhammad Yusuf, M.Ag. selaku
Subjects: Ilmu Alqur’an dan Tafsir
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Alqur’an dan Tafsir (S1)
Depositing User: Miftahul Ulum [IT Staff]
Date Deposited: 15 Sep 2014 08:57
Last Modified: 07 May 2015 13:51
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/13956

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum