STRATEGI PT. ANGKASA PURA I (PERSERO) DALAM MENGHADAPI PENOLAKAN MASYARAKAT TERHADAP RENCANA PEMBANGUNAN BANDARA INTERNASIONAL DI KECAMATAN TEMON KABUPATEN KULON PROGO YOGYAKARTA (STUDI PADA TIM PROYEK PERSIAPAN PEMBANGUNAN BANDARA INTERNASIONAL YOGYAKARTA)

YUNITA PURWANDARI, NIM. 11720012 (2016) STRATEGI PT. ANGKASA PURA I (PERSERO) DALAM MENGHADAPI PENOLAKAN MASYARAKAT TERHADAP RENCANA PEMBANGUNAN BANDARA INTERNASIONAL DI KECAMATAN TEMON KABUPATEN KULON PROGO YOGYAKARTA (STUDI PADA TIM PROYEK PERSIAPAN PEMBANGUNAN BANDARA INTERNASIONAL YOGYAKARTA). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (STRATEGI PT. ANGKASA PURA I (PERSERO) DALAM MENGHADAPI PENOLAKAN MASYARAKAT TERHADAP RENCANA PEMBANGUNAN BANDARA INTERNASIONAL DI KECAMATAN TEMON KABUPATEN KULON PROGO YOGYAKARTA (STUDI PADA TIM PROYEK PERSIAPAN PEMBANGUNAN BANDARA INTERNASIONAL YOGYAKART) 11720012_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (5MB) | Preview
	Text (STRATEGI PT. ANGKASA PURA I (PERSERO) DALAM MENGHADAPI PENOLAKAN MASYARAKAT TERHADAP RENCANA PEMBANGUNAN BANDARA INTERNASIONAL DI KECAMATAN TEMON KABUPATEN KULON PROGO YOGYAKARTA (STUDI PADA TIM PROYEK PERSIAPAN PEMBANGUNAN BANDARA INTERNASIONAL YOGYAKART) 11720012_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (1MB)

Abstract

Rencana pembangunan Bandara Internasional di Kecamatan Temon Kabupaten Kulon Progo Yogyakarta merupakan kebijakan PT. Angkasa Pura I (Persero) sesuai dengan dengan Memorandum of Understanding (MoU) Pemerintah Daerah (Pemda) DIY dan PT. Angkasa Pura I (Persero) di Kabupaten Kulonprogo. Rencana pembangunan Bandara Internasional dilatarbelakangi oleh kondisi Bandara Internasional Adisutjipto Yogyakarta yang mengalami crowded dan tidak representatif digunakan sebagai bandara dan Kecamatan Temon Kabupaten Kulon Progo merupakan lokasi yang representatif, strategis dan memadai untuk pemindahan bandara. PT. Angkasa Pura I (Persero) terus melakukan upaya untuk merealisasikan rencana pembangunan Bandara Internasional tersebut, namun dalam perjalanan proses pembangunan tersebut terdapat beberapa kendala, salah satu diantaranya adalah penolakan yang dilakukan oleh masyarakat yang tergabung dalam Wahana Tri Tunggal (WTT). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penolakan masyarakat terhadap rencana pembangunan Bandara Internasional dan strategi PT. Angkasa Pura I (Persero) dalam menghadapi penolakan masyarakat terhadap rencana pembangunan Bandara Internasional yang mencakup tiga hal yaitu manajemen, kepemimpinan dan budaya organisasi. Penelitian ini menggunakan teori oganisasi pembelajar yang digagas oleh Peter M. Senge. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan spesifikasi penelitian deskriptif analitis. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi, wawancara, literatur, telaah dokumen dan telaah media massa dengan metode analisis data yang digagas oleh Miles dan Hubermas yaitu reduksi data, penyajian data dan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penolakan masyarakat terhadap rencana pembangunan Bandara Internasional terbagi menjadi dua yaitu penolakan bersyarat dan penolakan tidak bersyarat. Masyarakat melakukan penolakan dengan orasi damai, aksi demonstrasi dan pemasangan spanduk, papan, tampah yang bertuliskan kritikan dan ancaman kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulon Progo maupun kepada Angkasa Pura I. Strategi PT. Angkasa Pura I (Persero) dalam menghadapi penolakan masyarakat yaitu memitigasi potensi-potensi resiko dan permasalahan dalam rencana pembangunan Bandara Internasional, salah satunya adalah penolakan warga dan alasannya, menyiapkan materi sosialisasi rencana pembangunan bandara baru, melakukan pertemuan dengan tokoh-tokoh masyarakat maupun warga masyarakat umum yang membutuhkan informasi terkait rencana pembangunan Bandara Internasional, mengajak media untuk melakukan studi banding pembangunan bandara baru di Ketaping Sumatera Barat yang memiliki proses pembangunan bandara hampir sama dengan rencana pembangunan Bandara Internasional di Kecamatan Temon Kabupaten Kulon Progo, melakukan program talkshow di televisi dan melakukan program CSR (Corporate Social Responsibility).

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item