Kitab Tafsir Mafatih al-Ghaib (Studi Pemikiran al-Razi tentang Nasakh al-Qur’an)

: H. Muhd. Sjamsoeri Joesoef, NIM. 83008 (2005) Kitab Tafsir Mafatih al-Ghaib (Studi Pemikiran al-Razi tentang Nasakh al-Qur’an). ["eprint_fieldopt_thesis_type_phd" not defined] thesis, Pasca Sarjana.

[img]
Preview
Text (Kitab Tafsir Mafatih al-Ghaib (Studi Pemikiran al-Razi tentang Nasakh al-Qur’an))
BAB I, VI, DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (3MB) | Preview
[img] Text (Kitab Tafsir Mafatih al-Ghaib (Studi Pemikiran al-Razi tentang Nasakh al-Qur’an))
BAB II, III, IV, V.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (20MB)

Abstract

Dikalangan musafir, terdapat perbedaan pendapat mengenai konsep nasakh pada ayat-ayat al-Qur’an. Jumhur ulama yang bermazhab Syafi’I dan Asy’ari, mereka secara jelas menetapkan adanya nasakh. Hal ini berbeda dengan mayoritas ulama Mu’tazilah yang cenderung menolak nasakh pada ayat-ayat al-Qur’an. Al-Razi sebagai seorang penganut mazhab Syafi’I (dalam ibadah dan muamalah) dan mazhab Asy’ari (dalam aqidah) memiliki kecenderungan yang berbeda dengan kedua mazhab yang dianutnya dalam hal menetapkan nasakh. Ia cenderung menolak penggunaan nasakh pada al-Qur’an sebagaimana diyakini Abu Muslim al-Asfihani yang terkenal sebagai penganut Mu’tazilah. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pemikiran al-Razi mengenai konsep nasakh dalam al-Qur’an yang bertitik tolak dari ayat 106 surat al-Baqarah, serta penafsirannya terhadap ayat-ayat yang dianggap memiliki muatan nasakh (al-Nasikh wa al-Mansukh). Selain itu, penelitian ini ditujukan untuk menjelaskan keabsahan konsep nasakh sebagai sebuah perangkat dalam istinbat hukum ketika menafsirkan ayat-ayat al-Qur’an. Penelitian ini berangkat dari pemikiran bahwa al-Qur’an sebagai sebuah sumber hukum tertinggi adalah bersifat abadi dan universal. Namun dalam proses pemberlakuannya , al-Qur’an tidaklah turun sekaligus. Ia diturunkansesuai dengan tuntutan keadaan dan zaman saat itu. Adanya ayat-ayat yang saling mendukung satu sama lain ataupun adanya dimensi “pertentangan” antar ayat-ayat tersebut merupakan dinamika yang terus berkembang sesuai dengan kebutuhan umat manusia. Nasakh dalam hal ini menjadi salah satu perangkat penting dalam menjawab pertentangan antar ayat. Namun penggunaan nasakh ini masih berada dalam perdebatan di kalangan ulama dan para mufassir. Di satu pihak konsep nasakh ini menjadi jawaban terhadap adanya pertentangan ayat, namun dipihak lain ia seolah menggugat keabadian dan universalitas al-Qur’an. Oleh karena itu, perbedaan makna yang diberikan oleh para ulama tentang konsep nasakh ini menjadi penting untuk digali, terutama dalam penelitian ini adalah pandangan seorang musafir terkenal, yakni Fakhr al-Din al-Razi. Penelitian ini bersifat kepustakaan, yaitu dengan menganalisis sumber data primer yang terdapat pada karya-karya al-Razi seperti Tafsir al-Fakhr al-Razi atau Mafatih al-Ghaib dan al-Mahshul fi ‘Ilm Ushul al-Fiqh, serta berbagai literatur yang berkaitan dengan masalah nasakh sebagai sumber data sekundernya. Pada penelitian ini, digunakan metode deskriptif-analitis dalam memaparkan pemikiran al-Razi tentang nasakh dalam kitab tafsir Mafatih al-Ghaib. Pendekatan yang digunakan adalah hermeneutis dengan memperhatikan kondisi sosial-historis, wacana kebahasaan, dan pembacaan al-Razi terhadap ayat-ayat al-Qur’an, terutama yang berhubungan dengan nasakh. Selain itu, dianalisis pula pendapat para ulama tentang konsep nasakh sebagai bahan perbandingan atas penafsiran al-Razi. Perbedaan pendapat mengenai terjadi-tidaknya nasakh dalam ayat-ayat al-Qur’an, sangat mempengaruhi pemahaman atas pesan makna yang terkandung dalam al-Qur’an. Olrh karena iti pemikiran yang diungkapkan oleh al-Razi mengenai nasakh sangat penting untuk dikaji. Bukan hanya dapat memperjelas persepsi tentang nasakh, namun juga konsep nasakhnya ini berkaitan erat dengan berbagai hal yang diperlukan untuk membentuk ketentuan hukum yang terkandung dalam ayat-ayat al-Qur’an, sehingga dapat dibuktikan bahwa al-Qur’an tetap relevan sebagai acuan untuk menghadapi masalah-masalah yang berkembang di masyarakat. Penulis berharap pengungkapan konsep nasakh al0Razi ini dapat membantu masyarakat muslim untuk melangkah lebih maju dalam memahami ayat-ayat al-Qur’an serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Dari penelitian ini, ditemukan pengertian nasakh berdasarkan pemikiran al-Razi, serta sebab perbedaannya dengan mazhab Sunni-Asy’ariyah yang menjadi dasar pijakan dalam mengembangkan pemikirannya. Perbedaan tersebut dapat ditelusuri melalui sudut pandang dan pola pikir masing-masing pihak. Ketiga ulama Sunni-Asy’ariyah memahami nasakh dengan kecenderungan sudut pandang dan pola pikir berdasarkan teks keagamaan dan kebahasaan, al-Razi mendasari pemikirannya pada rasionalitas dengan mengedepankan ijtihad secara kritis. Bukan berarti al-Razi melakukan pemihakan kepada Mu’tazilah yang cenderung lebih mengutamakan rasionalitas. Dengan cara begitu, al-Razi ingin menyatakan bahwa kemungkinan adanya pembatalan (nasakh) pada ayat-ayat al-Qur’an bukan berarti pembatalan itu harus terjadi. Secara etimologis, al-Razi mengartikan nasakh sebagai al-naql wa al-tahwil (pemindahan dan pengubahan). Sedangkan secara terminologis, ia memberikan pengertian nasakh sebagai penangguhan dan pengangkatan sementara suatu ketentuan hukum. Dengan kata lain, al-Razi memahami dan merefleksikan nasakh sebagai al-raf’. Al-Razi mengakui adanya konsep nasakh (dengan pengertian al-raf’) dalam al-Qur’an, tetapi ia menyatakan tidak terjadi nasakh (dalam pengertian al-ibthal wa al-izalah) pada ayat-ayat al-Qur’an. Pernyataan ini sebagai cerminan pandangan al-Razi mengenai eksistensi nasakh dalam al-Qur’an yang dianggap jaiz oleh al-Razi secara hukum. Al-Razi menolak nasakh bila diartikan sebagai al-ibthal wa al-izalah (pembatalan atau penghapusan). Namun bila nasakh diartikan sebagai al-raf’ (pengankatan/penundaan yang bersifat sementara), maka al-Razi menerimanya sebagai ketentuan yang jaiz.

Item Type: Thesis (["eprint_fieldopt_thesis_type_phd" not defined])
Uncontrolled Keywords: Kata Kunci : Tafsir Qur’an
Subjects: Ilmu Agama Islam
Divisions: Pascasarjana > Disertasi > Study Islam
Depositing User: Edi Prasetya [edi_hoki]
Date Deposited: 28 Oct 2014 12:13
Last Modified: 07 Apr 2015 09:47
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/14307

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum