Pemikiran Etika Ibn Miskawaih dan J.J. Rousseau (Studi Perbandingan Filsafat Moral)

Dra. Muhmidayeli, M. Ag., NIM. 933012/S3 (2000) Pemikiran Etika Ibn Miskawaih dan J.J. Rousseau (Studi Perbandingan Filsafat Moral). ["eprint_fieldopt_thesis_type_phd" not defined] thesis, Pasca Sarjana.

[img]
Preview
Text (Pemikiran Etika Ibn Miskawaih dan J.J. Rousseau (Studi Perbandingan Filsafat Moral))
BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (3MB) | Preview
[img] Text (Pemikiran Etika Ibn Miskawaih dan J.J. Rousseau (Studi Perbandingan Filsafat Moral))
BAB II, III, IV.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (15MB)

Abstract

Studi perbandingan terhadap ide etika IbnMiskawaih dan J.J. Rousseau ini memfokuskan kajiannya dalam menjawab persoalan kebahagiaan sebagai tujuan etika mereka, kedudukan akal dan hawa nafsu dalam peraihan moral, kebebasan dalam moral, serta kaitan moral individu dan sosial. Dipihnya J.J. Rosseau sebagai lawan dialog Ibn Miskawaih adalah karena teori etika mereka dinilai dapat dapat saling mengisi kekurangan masing-masing. Studi ini selain menggunakan metode deskriptif, komperatif-kritis dan idealisasi, juga menggunakan metode heuristika dan hermeneutika. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa terdapat persamaan dan perbedaan dalam pemikiran etika mereka. Persamaan ide mereka dapat dilihat selain dalam metodologi dan menjadikan pemikiran metafisika sebagai landasan teori etikanya, juga dalam tujuan etika mereka yang sama-sama mengarahkan perilaku moral pada perwujudan kebahagiaan individu. Meskipun dengan menggunakan metode yang sama, yaitu metode analisis-sintesis, tetapi karena cara pandang mereka berbeda, maka banyak melahirkan perbedaan dalam pemikiran etikanya. Perbedaan mendasar ini terlihat dari cara mereka memandang eksistensi manusia dalam menentukan kemanusiaannya. Kendatipun Ibn Miskawaih dan J.J. Rosseau sama-sama berkeyakinan bahwa manusia bebas menentukan perilaku moral untuk dirinya, namun teori kebebasan dalam moral yang diagungkan oleh Ibn Miskawaih dalam pemikiran etikanya selalu terbentur pada kehendak dan kekuasaan Tuhan sebagai Penguasa, sedangkan J.J. Rosseau yang berpendirian bahwa freedom adalah sesuatu daya yang telah dianugerahkan Tuhan pada manusia dan Tuhan tidak mungkin lagi menarik apa yang telah diberikanNya, karena menurutnya hal ini akan merendahkan martabat manusia dan dapat menjatuhkan kebesaran ketuhanan Tuhan itu sendiri, menjadikan teorinya tentang kebebasan dalam moral ini pun tidak menghadapi kesukaran seperti yang terjadi pada Ibn Miskawaih. Perbedaan prinsipil tentang eksistensi manusia ini pun, menjadikan manusia J.J. Rosseau lebih optimis dalam memandang kehidupan dari pada manusia Ibn Miskawaih. Manusia Ibn Miskawaih mungkin saja menyalahkan Tuhan ketika adanya tindakan-tindakan amoral dan ataupun ketidakberhasilan mereka dalam meraih apa yang diinginkannya yang kesemuanya ini tidak ditemukan dalam manusia J.J. Rosseau. Ibn Miskawaih dan J.J. Rosseau juga berbeda pandangan tentang kedudukan akal dalam meraih kebenaran moral. Bagi Ibn Miskawaih, peraihan kebaikan dan kebajikan moral sepenuhnya tergantung pada keharmonisan akal manusia dengan daya-daya jiwa lainnya, sedangkan J.J. Rosseau mengandaikan bahwa akal bukan satu-satunya alat untuk meraih moral, karena ada daya jiwa lain yang juga dapat menghasilkannya, yaitu kata hati, sehingga secara teoritis terlihat bahwa teori etika Ibn Miskawaih lebih rasional dari pada pemikiran etika yang ditampilkan oleh J.J. Rosseau. Kendatipun mereka berbeda dalam memandang sumber perilaku moral , tetapi mereka sama-sama mengandaikan, bahwa kebebasan manusia dalam meraih moral tidak menjadikan agama sebagai sesuatu yang dapat diabaikan, karena mengikuti norma agama adalah sebagai bukti bagi kebebasan manusia itu sendiri. Teori etika Ibn Miskawaih dan J.J. Rosseau yang individualistik dengan menjadikan kebahagiaan individu sebagai tujuan etikanya, tidak menjadikan mereka mengakui adanya pluralitas dalam moral. Hal ini tidak lain adalah karena kebaikan dan kebajikan oral dalam konteks etika mereka selamanya tetap bersifat monoistik. Dalam memandang kaitan moral individu dengan kebaikan dan kebajikan orang lain di luar dirinya, Ibn Miskawaih menjadikan orang lain sebagai ajang pengujian perolehan kebaikan dan kebajikan individu. Meskipun tindakan seseorang individu juga baik untuk orang lain, hal itu bukanlah tujuan dan sasaran yang sesungguhnya. Yang menjadi sasaran tindakan moralnya adalah aku (dirinya) dan Tuhan, bukan aku dan orang lain. Lain halnya dengan J.J. Rosseau yang melihat kebobrokan moral karena hubungan individu dengan orang lain, sehingga ia berupaya mengawinkan kepentingan dan kebebasan individu dengan orang lain di luar dirinya. Ide kontrak sosialnya merupakan solusi bagi konflik individu dan masyakrakat. Ibn Miskawaih memang berbeda pendapat dengan J.J. Rosseau dalam memandang hubungan individu dengan orang lain di luar dirinya, tetapi mereka sependapat bahwa keadilan merupakan kebaikan kebajikan moral tertinggi bagi kehidupan manusia dan sekaligus juga sebagai kunci bagi perwujudan masyarakat yang bermoral. Kecuali itu, mereka juga sepakat, bahwa hukum sebagai wadah bagi masyarakat yang berkeadilan mesti dibangun di atas moral, karena moral itu adalah poros bagi semua kehidupan manusia. Kendatipun pemikiran etika Ibn Miskawaih dan J.J. Rosseau merupakan produk pengamatannya terhadap kondisi masanya, namun banyak teori etika mereka dianggap relevan dengan kondisi sekarang, terutama yang menyangkut hubungan moral, agama dan masyarakat. Ide Ibn Miskawaih yang memberika penghargaan besar terhadap individu dengan tidak mengabaikan prinsip-prinsip moral, sosial dan agama, serta menjadikan moral sebagai poros semua kehidupan tetap relevan untuk masa sekarang. Kecualiide J.J. Rosseau tentang kontrak sosial, upayanya mengawinkan kepentingan individu dengan masyarakat dan keinginannya menjadikan moral sebagai dasar bangunan hukum bagi suatu negara pun masih relevan untuk saat ini.

Item Type: Thesis (["eprint_fieldopt_thesis_type_phd" not defined])
Uncontrolled Keywords: Kata Kunci : Etika
Subjects: Ilmu Agama Islam
Divisions: Pascasarjana > Disertasi > Study Islam
Depositing User: Edi Prasetya [edi_hoki]
Date Deposited: 28 Oct 2014 12:19
Last Modified: 06 Apr 2015 15:36
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/14308

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum