Pendidikan Dalam al Qur’an (Telaah Epistemologis Dengan Pendekatan Bayany, Burhany dan ‘Irfany)

Drs. H.M. Suyudi, M.Ag., 933914 / S3 (2003) Pendidikan Dalam al Qur’an (Telaah Epistemologis Dengan Pendekatan Bayany, Burhany dan ‘Irfany). ["eprint_fieldopt_thesis_type_phd" not defined] thesis, Pasca Sarjana.

[img]
Preview
Text (Pendidikan Dalam al Qur’an (Telaah Epistemologis Dengan Pendekatan Bayany, Burhany dan ‘Irfany))
BAB I, V, DAFTAR PSUSTAKA.pdf - Published Version

Download (3MB) | Preview
[img] Text (Pendidikan Dalam al Qur’an (Telaah Epistemologis Dengan Pendekatan Bayany, Burhany dan ‘Irfany))
BAB II, III, IV.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only until 29 March 2003.

Download (20MB)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_lightbox)
lightbox.jpg

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_preview)
preview.jpg

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_medium)
medium.jpg

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_small)
small.jpg

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_lightbox)
lightbox.jpg
Restricted to Repository staff only

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_preview)
preview.jpg
Restricted to Repository staff only

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_medium)
medium.jpg
Restricted to Repository staff only

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_small)
small.jpg
Restricted to Repository staff only

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_lightbox)
lightbox.jpg

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_preview)
preview.jpg

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_medium)
medium.jpg

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_small)
small.jpg

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_lightbox)
lightbox.jpg
Restricted to Repository staff only

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_preview)
preview.jpg
Restricted to Repository staff only

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_medium)
medium.jpg
Restricted to Repository staff only

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_small)
small.jpg
Restricted to Repository staff only

Download (0B)

Abstract

Al Qur’an sebagai mu’jizat, berisi petunjuk yang menjadi sentral wacana ideologi manusia untuk mencapai kesempurnaan hidup. Ketika al Qur’an menyebut dirinya dengan nuansa persuasif edukatif seperti; al kitab (pedoman), al dzikir (peringat), al tibyan (penjelas), al furqan (pembeda), al syifa (penyembuh) dan lain lain mengisyaratkan bahwa ia bukan sekedar kitab ilmu pengetahuan, tetapi sebagai petunjuk, pengarah dan pembimbing keseimbangan potensi rasional dan emosional, yang sarat dengan nuansa keilmuan. Di antara masalah yang dihadapi manusia yang memerlukan petunjuk dari al Qur’an adalah pendidikan yang berfungsi mengarahkan jiwa. Dalam al Qur’an, manusia diseru dengan al insan, al basyar, dan bani Adam, yang menunjukkan bahwa ia adalah makhluk hidup yang memikul tanggung jawab yang sebelumnya telah ditanamkan fitrah dalam jiwanya. Ia mempunyai predisposisi positif dan negatif, dan mempunyai keseimbangan antara kecenderungan biologis dan psikologis, antara kebebasan dan keterikatan. Jalan tengah yang mampu menyeimbangkan adalah pendidikan. Membahas pendidikan tidak lepas dari pembahasan manusia. Untuk melihat isyarat dan konsep al Qur’an tentang pendidikan dilakukan analisa menggunakan metode tematik (maudhu’y), sementara untuk menganalisa teks (ayat) digunakan pendekatan semantik terhadap teksnya dan hermeneutik terhadap konteksnya. Untuk merumuskan konsep isyarat teks (ayat) digunakan pendekatan epistemologi yang ditalaah dengan pendekatan bayany, burhany dan ‘irfany. Dalam perumusan konsep tersebut pendidikan tidak dipahami secara sempit, transformasi pengetahuan kepada peserta-didik, tetapi rangkaian usaha untuk membimbing potensi manusia, baik kemampuan dasar (fithri), maupun kemampuan belajar untuk mencapai perubahan dalam kehidupan, baik individu maupun sosial. Pembubuhan kata pendidikan dengan kata Islam adalah bersifat pewarnaan, bukan pembatas dan pengkhusus, yang menuntut kejelasan konsekwensi identitasnya sesuai dengan falsafah hidup yaitu al Qur’an dan al Hadits untuk mengkonstruksi pengalaman secara terus menerus, menanamkan nilai, mengarahkan jiwa dan membangkitkan potensi secara konstruktifbaik jasmani, ruhani maupun akal. Dari segi proses, pendidikan dibedakan menjadi dua yaitu proses pembelajaran dan proses pengajaran. Proses pembelajaran jika ditelaah dengan pendekatan bayany, burhany dan ‘irfany dapat digunakan tiga pendekatan: (1) Empirik, yang diungkapkan dengan terma khibrah (pengalaman), ‘ibrah (i’tibar), dirasah (pembelajaran), ru’yah (analisa), nazhar (observasi) dan bashar (penglihatan). (2) Logik yang diungkapkan dengan term tafakkur (berpikir), ta’aqqul (berakal), tadabbur (berenung), dirayah (membuka cakrawala) dan tafaqquh (mendalami). (3) Intuitif kontemplatif yang diungkapkan dengan terma tadzakkur (berdzikir) dan tazkiyah (pensucian). Proses pengajaran didekati dengan telaah: (1) Bayany yang diungkapkan dengan terma bayan (penjelasan), tarbiyah (pendidikan) dan ta’lim (pengajaran). (2) Burhany, diungkapkan dengan terma tamtsil (permisalan), qasash (cerita) dan hiwar (dialog). (3) ‘Irfany diungkapkan dengan terma wahyu, ilham dan naba’ (pemberitaan). Seiring dengan perkembangan psikologi subyek-didik, proses tersebut digolongkan menjadi tiga fase; fase dasar dan permulaan (bayany), fase pengembangan dan perubahan (burhany) dan fase penghayatan dan penyadaran (‘irfany). Proses tersebut akan menghasilkan aksiologi yang dinilai melalui tiga hirarkhi yaitu etika, logika dan estetika. Telaah tersebut diaplikasikan dalam proses pendidikan sesuai dengan komponen masing-masing seperti; pendidik, subyek didik, kurikulum, tujuan, metode, dan evaluasi. Komponen-komponen ini jika didekati dengan tiga pendekatan yaitu bayany, burhany dan ‘irfany akan menunjukkan ranah berikut: Dalam perspektif bayany, pendidik adalah orang dewasa yang mempunyai hak secara dominan. Subyek didik adalah anak yang masih memerlukan bimbingan dasar secara efektif dan intensif. Kurikulumnya antara lain penanaman akidah dan nilai-nilai kebenaran serta cara bersosialisasi. Tujuan dan metodenya adalah untuk menanamkan disiplin, kejujuran dan cara berfikir, baik melalui bacaan, penjelasan maupun keteladanan yang hasilnya akan dievaluasi oleh peserta didik, lingkungan dan supervisornya melaluihafalan maupun latihan. Dalam perspektif burhany, pendidik tidak selalu formal karena ia hanya sebagai kawan dialog yang mengarahkan.subyek didik adalah anak yang mulai mandiri dan mengembangkan rasionya menuju profesional dan kritis. Kurikulumnya realitas lingkungan dengan segala problematikanya dan orientasi masa depan. Adapun tujuan dan metodenya adalah membangun penalaran dengan memadukan antara potensi indera dan logika melalui analisis yang rasional dan kritis melalui dialog yang hasilnya akan dievaluasi oleh peserta didik sendiri dengan menggunakan logika yang telah ditanamkan. Dalam perspektif ‘irfany, pendidik adalah orang yang telah matang jiwanya, memiliki kepekaan dan pengalaman spiritual yang tinggi. Subyek didik adalah orang yang telah mencapai kesempurnaan dan pandangannya telah berubah dari dunia eksoterik logik kepada esoterik etik yang mempunyai komitmen. Kurikulumnya adalah ma’rifah dan makna hidup. Tujuan dan metodenya adalah membangun karakter, kepekaan jiwa, bersahaja dan berpikir logis, bertindak etis dan berpenampilan agamis melalui dzikir dan tazkiyah dengan berkontemplasi terhadap wahyu dan pengalaman batin, sehingga peserta-didik diharapkan dapat berpikir logis, prediktif dan arif yang siap melawan kemungkaran. Pengembangan konsep ‘irfany memberikan gambaran bahwa manusia dapat belajar sepanjang hidup, sesuai dengan strategi, stratifikasi dan psikologi masing-masing. Sebagai asumsi dasar konsep ini bahwa pendidikan tidak terbatas pada periodekehidupan tertentu. Pendidikan juga tidak hanya kumpulan aktivitas yang terpisah antara satu dengan yang lain, melainkan kesatuan dari berbagai aktivitas secara integratif. Pendidikan adalah kebutuhan manusia, yang harus mampu memberikan layanan kepada setiap orang yang membutuhkan tanpa membedakan stratifikasinya, sehingga setiap orang dapat berperan, baik sebagai guru atau sebagai murid. Merekonstruksi pendidikan ditempuh melalui telaah filosofis sebagai dasar ideologi, dan review kritis terhadap konsep yang telah ada untuk membuat konstruk pendidikan di masa mendatang. Trasformasi nilai pendidikan dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu: a) adanya nilai yang harus dipertahankan secara otoritatif, ketika peserta didik belum dewasa. Dengan demikian, nilai tersebut tidak boleh keluar dari realitas kongkret yang dihadapi, karena mereka masih pemula. b) adanya perubahan sikap, watak dan intelektual yang harus dilakukan secara liberal, karena dalam tahap ini peserta didik sudah dewasa, baik fisik maupun intelektual. c) ada struktur yang harus diubah secara fondament, baik sosial, ekonomi maupun politik, karena mereka telah matang dan mapan, baik intelektual maupun emosinya. Dengan review diasumsikan bahwa pada masa klasik pendidikan masih bersumber dari pembawa risalah secara langsung atau dari sahabat yang masih mempunyai kedekatan pemahaman terhadap nash. Sementara pada zaman pertengahan untuk mencari format bagaimana pada masa ini nash ditafsiri, dan masa modern untuk melihat tantangan zaman dan kemajuan teknologi yang dihadapi sistem pendidikan. Review tiga zaman tersebut dengan pendekatan epistemologi, selalu mengacu kepada tiga hirarkhi yaitu kondisi psikologis dan kesiapan peserta didik, yang dipetakan menjadi tiga tingkatan yaitu bayany atau pemula, burhany untuk orang dewasa dan ‘irfany bagi mereka yang telah matang baik jiwa maupun intelektual. Dari segi materi dan sasarannya juga mengacu kepada tiga hirarkhi yaitu empirik bagi pemula (bayany), logik bagi dewasa (burhany) dan etik bagi mereka yang sudah matang (‘irfany). Review tersebut diharapkan dapat memberikan bentuk konstruksi sistem pendidikan Islam dalam rangka menghadapi tantangan zaman yang berkaitan dengan filosofi pendidikan, figur pendidik, sumber dan dasar pendidikan, tujuan pendidikan, pendidik, subyek didik, kurikulum, evaluasi dan pengembangan konsep pendidikan.

Item Type: Thesis (["eprint_fieldopt_thesis_type_phd" not defined])
Uncontrolled Keywords: Kata kunci: Filsafat pendidikan Islam, Pendidikan dalam al Qur’an, Metode Bayany, Metode Burhany, Metode ‘irfany.
Subjects: Ilmu Agama Islam
Depositing User: Edi Prasetya [edi_hoki]
Date Deposited: 04 Nov 2014 07:40
Last Modified: 11 Nov 2014 09:32
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/14392

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum