Pembaharuan Kurikulum Madrasah Aliyah: Implikasinya terhadap Karakter Pendidikan Islam

Imam Efendi , NIM. 90164 / S3 (2004) Pembaharuan Kurikulum Madrasah Aliyah: Implikasinya terhadap Karakter Pendidikan Islam. Doctoral thesis, Pasca Sarjana.

[img]
Preview
Text (Pembaharuan Kurikulum Madrasah Aliyah: Implikasinya terhadap Karakter Pendidikan Islam)
BAB I, VI, DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (2MB) | Preview
[img] Text (Pembaharuan Kurikulum Madrasah Aliyah: Implikasinya terhadap Karakter Pendidikan Islam)
BAB II, III, IV, V.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (11MB)

Abstract

Pendidikan merupakan proses engineering (mengatur secara terampil ) dalam mengendalikan learning (belajar) guna mencapai tujuan tertentu. Dalam proses engineering tersebut, peranan kurikulum amat penting. Kurikulum adalah inti atau tulang punggung dari suatu kegiatan pendidikan dan salah satu alat yang ampuh dalam membangun Sumber Daya Manusia. Kurikulum merupakan alat yang hidup dan dinamis. Kurikulum senantiasa diprogramkan untuk selalu relevan dengan konteks nilai-nilai dan kekuatan sosial. Kurikulum Madarasah Aliyah tidak terlepas dari erkemabangan tersebut. Relevansi program-rogram kurikulum Madrasah Aliyah tidak terlepas dengan tuntutan perubahan sosio- kultural dan pembangunan mengharuskan perubahan dan pembaharuan yang terus menerus, baik sisi asas, orientasi dan eksentuasi disain dan strukur program kurikulum. Atas dasar itu masalah utama penelitian ini adalah bagaimanah pembaharuan kurikulum Madrasah Aliyah dalam menunjang terealisasinya tujuan pendidikan Nasional dan tuntutan perubahan, serta bagaimana implikasi perubahan kurikulum Madrasah aliyah terhadap Karakter Pendidikan Islam?. Penelitian ini bertujuan menemukan keterkaitan fungsional antara rangkaian kurikulum Madrasah Aaliyah yaang pernah diberlakukan di Indonesia dengan realisasi tujuan Pendidikan Nasional, dan menemukan implikasi pedagogis kurikulum yang berkarakter Pendidikan Islam. Untuk itu digunakan pendekatan filosofis, historis, psikologis dan sisio kultural dalam melacak secara genetik - evolutif perkembangan gagasan pembaharuan kurkulum Madrasah Aliyah sejalan dengan oendekatan tersebut secara metodologis penelitian ini menggunakan metode dekriptif dan anaisis dokumenter. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam rangkaian pembaharuan kurikulum Madrasah Aliyah telah terakumulasi aksentuasi gagasan kearah yang lebih inovatif dan diseminatif. Pada era pra kemerdekaan khususnya tahun 1930 sessuai dengan semangat nasionalisme dan semangat pembaharuan (tajdid) di dunia islam, maka Madrasah di tanah air mulai memasukkan pengetahuan umum kedalam kurikulumnya dengan aksentuasi nasionalisme religius yag terkesan kental didalamnya. Perkembangan kurikulum di era awal kemerdekaaan, khusunya kurikulum 1947, 1964, 1968, 1975 pendidikan di Indonesia menekankan pada pembentukan karakter warga bangsa (caracter building) dalam rangka konsolidasi Nasional, dan mengejar ketertinggalan di bidang Sains (sience), maka kurikulum madrasah mulai diusahakan penyeragaman bentuk dengan penambahan jam pelajaran bidang studi umum secara lebih banyak lagi dengan persentase 70% agama : 30 % umum. Sejalan dengan lahirynya SKB Tiga Meneteri Nomor : 6/1975 – Agama;36/1975 – Dalam Negeri 37/1975 – da 37 U/1975 –P& K) maka lahirlah kurikukulum 1984 yang menekankan pada kebutuhan tenaga kerja dan industri, maka kurikulum Madrasah aliyah semakin memberi ruang yang lebighluas lagi untuk bidang studi umum dngan persentase 70% : 30%. Lahirnya kurikulum 1994 adalah dalam rangka menyikapi paradigma baru Pendidikan Nasional yang tertuang dalam UU No : 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Kurikulum 1994 memberi penekanan pada upaya pengintegrasian keilmuan dan ketrampilan baik bidang agama maupun umum. Kurikululum 1994 menetapkan kualifikasi lulusan Madrasah Aliyah mampu menguasai pengetahuan, khususnya tentang ajaran agama islam yang diperlukan untuk melanjutkan studi pada jenjang pendidikan tinggi, mengembangkan diri sejalan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, serta menjadi anggota masyarakat yang mampu mewujudkan hubungan timbal balik yang harmonis. Melalui analisis terhadap kurikulum 1994 ditemukan suatu kekurangan, bahwa dengan SKB Tiga Menteri telah menampilkan Madrasah Aliyah sebagai sekolah umum yang menjadikan Pedidikan Agama sebagai ciri kelembagaanya yang secara kuantitatif dan kualitatif penguasaan ilmu-ilmu agama dan bahasa Arab menjadi tanggung. Meskipun kurikulum 1994 telah dilakukan pengintegrasian tersebut namun program pengembangan keilmuan pada Madrasah Aliyah belum ditemukan kesatuan yang utuh antara ilmu agama dan ilmu umum. Perubahan kurikulum Madrasa Aliyah yang cenderung bersifat akademis dengan tujuan agar pengetahuan umum di Madrasah Aliyah dapat setara di SMU. Perubahan kurikulum kompetensi dan humanistik belum banyak dihubungakan. Atas dasar itu, maka secara implementatif perlu diupayakan dalam Madrasah Aliyah kedepan paradigma baru kurikulum yang disebut Kurikulum Humanisme-Teosentris (diniyul markaz), yang berwawasan non dikhotomik dan non dualistik, yaitu menytukan kembali agama dan ilmu dalam wawasan yang tidak terpecah. Dalam kurikulum Humanisme-Teosentris (diniyul Markas) ini, hubungan antara agama dan ilmu, bahwa agama menjadi sumber ilmu, ilmu dimuat dalam agama, dibicarakan , diberi orientasi, diletakkan prinsip-prinsip nilainya. Ilmu menguaraikan petunjuk agama. Dalam paradigma ini, implementasi kurikulum Madrasah Aliyah sebagai kelembagaan antara lain dapat diwujudkan pada level kelas, diharapkan muncul suasana psikologis yang islami, ukhuwah, silaturahmi , sikap positif terhadap pelajaran, terwujud pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan (Pakem). Pada level profesi diharapkan muncul karakter profesional para pengelola madrasah yang memiliki keteladanan (al-uswah, al-qudwah al-hasanah), etos kerja pendidikan (ruhul amal), kebiasaan kerja positif (adatul ‘amal), jujur (al-amanah), menjaga kesucian diri (al-iffah), dan menerima apa adanya (qanaah). Sedangkan level sekolah diharapkan muncul karakter iklim dan budaya bejajar yang bernaunsa islami (Islamic scool culture) disamping budaya mutu (al-jaudah) dan gaya leadership (uslub al-qiyadah) yang islami.

Item Type: Thesis (Doctoral)
Uncontrolled Keywords: Kata Kunci : Kurikulum Madrasah Aliyah
Subjects: Ilmu Agama Islam
Divisions: Pascasarjana > Disertasi > Ilmu Agama Islam
Depositing User: Edi Prasetya [edi_hoki]
Date Deposited: 07 Nov 2014 16:04
Last Modified: 07 Apr 2015 15:41
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/14436

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum