MENUJU HUMANITARIANISME: STUDI EVOLUSI PEMIKIRAN KEMANUSIAAN SOEDJATMOKO

SISWANTO MASRURI, NIM: 88035 (2003) MENUJU HUMANITARIANISME: STUDI EVOLUSI PEMIKIRAN KEMANUSIAAN SOEDJATMOKO. ["eprint_fieldopt_thesis_type_phd" not defined] thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (MENUJU HUMANITARIANISME: STUDI EVOLUSI PEMIKIRAN KEMANUSIAAN SOEDJATMOKO)
BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (11MB) | Preview
[img] Text (MENUJU HUMANITARIANISME: STUDI EVOLUSI PEMIKIRAN KEMANUSIAAN SOEDJATMOKO)
BAB II, III, IV, V, VI.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (16MB)
[img] Other (Generate index codes conversion from text to indexcodes)
indexcodes.txt

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_lightbox)
lightbox.jpg

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_preview)
preview.jpg

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_medium)
medium.jpg

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_small)
small.jpg

Download (0B)
[img] Other (Generate index codes conversion from text to indexcodes)
indexcodes.txt

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_lightbox)
lightbox.jpg
Restricted to Registered users only

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_preview)
preview.jpg
Restricted to Registered users only

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_medium)
medium.jpg
Restricted to Registered users only

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_small)
small.jpg
Restricted to Registered users only

Download (0B)
[img] Other (Generate index codes conversion from text to indexcodes)
indexcodes.txt

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_lightbox)
lightbox.jpg

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_preview)
preview.jpg

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_medium)
medium.jpg

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_small)
small.jpg

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_lightbox)
lightbox.jpg
Restricted to Registered users only

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_preview)
preview.jpg
Restricted to Registered users only

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_medium)
medium.jpg
Restricted to Registered users only

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_small)
small.jpg
Restricted to Registered users only

Download (0B)

Abstract

Disertasi ini mencoba meneliti secara diakronis evolusi pola pemikiran kemanusiaan Soedjatmoko menuju humanitarianisme. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui pemikiran orisinal Soedjatmoko, perubahan, dan perkembanganya. Sejak awal kemerdekaan, Soedjatmoko telah memberikan kontribusi intelektualnya tentang kemanusiaan. Ia konsisten dengan pemikirannya tetapi juga mengalami perubahan paradigmatic. Karena pemikirannya ini, ia mendapat pengakuan dan penghargaan dari berbagai kalangan. Tema-tema sentral pemikiran kemanusiaan Soedjatmoko meliputi politik, sejarah, kebudayaan, pendidikan, kebebasan, pembangunan, ekonomi, modernisasi, konflik, kemiskinan, perjuangan tanpa kekerasan, perdamaian, dan agama. Masalah utama penelitian ini adalah bagaimana evolusi pola pemikiran kemanusiaan Soedjatmoko yang mencapai puncaknya pada humanitarianisme?. Dalam membahas masalah ini penulis menggunakan pendekatan historis-hermeneutis. Evolusi pemikiran Soedjatmoko dapat dipolakan menjadi tiga: Nasionalisme ( 1940-1950-an), Humanisme Universal (1960-1970-an), dan Humanitarianisme (1980-1989-an). Pemikirannya yang terakir merupakan main idea dan pemikiran-pemikiranya yang lain merupakan supporting ideasnya. Pemikiran kemanusiaan Soedjatmoko Periode Nasionalisme yang lebih bercorak politik dilatarbelakangi oleh situasi social, politik, dan ekonomi bangsa Indonesia sebagai akibat penjajahan. Pemikiran kemanusiaan Soedjatmoko Pereode Nasaionalisme yang lebih bercorak polotik dilatarbelakangi oleh situasi sosial, politik dan ekonomi bangsa Indonesia sebagi akibat penjajahan. Dalam mencermati perjalanan bangsanya, ia selalu resah menyaksikan persoalan-persoalan kemanusiaan di Indonesia. Posisi Soedjatmoko diperoleh dari pertemuannya yang traumatic dengan evolusi dan pencariannya yang jauh ke dunia gagasan tentang manusia. Posisi itu pula yang dipilih setelah ia berkeliling ke Dunia Barat dan Timur untuk melakukan lobi politik dalam berbagai forum international. Ketika itu, ia juga mengkaji bagaimana budaya, agama, dan isme-isme besar menjawab persoalan zamannya. Tetapi ia kembali ke tanah air tanpa membawa sebuah isme. Soedjatmoko termasuk orang pertama yang memasukkan nasionalisme dalam sejarah. Ia menolak diversifikasi nasionalisme karena nasionalisme dipandang sebagai proses belajar. Ia berpendapat bahwa nasionalisme Indonesia harus merupakan nasionalisme yang cerdas dan antisipatif.Untuk itu , ia memandang perlunya sebuah konstitusi Negara yang sederhana dan mudah diubah sesuai perkembangan. Konstitusi bukkan merupakan dokumen abadi dan keramat tetapi terikat pada tempat, waktu dan sejarah. Fungsi konstitusi adalah untuk membatasi kekuasaan bukan untuk meligitimasinya. Ia mengkritik toriterianisme dan menolak penggiringan manusia dalam skema otalitarian. Ia menghimbau agar manusia selalu memperhatikan keindahan dan perikemanusiaan dalam menggembleng politik nasional. Onfigurasi politik nasional sebaiknya bertumpu pada basis cultural angsanya. Pemikiran kemanusiaan Soedjatmoko Periode Humanisme Universisal yang lebih berwacana budaya dilatarbelakangi oleh kehidupan social politik, budaya, bacaan, renungan, pekerjaan, dan pergaulannya dngan beberapa tokoh nasional. Kebangsaan adalah bagian dari kemanusiaan semesta. Bangsa Indonesia adalah kaum internasionalis dengan pengertian yang tepat mengenai nasioalisme. Sejak mengelola majalah Siasat (1947), Ia ikut melahirkan Surat Kepercayaan Gelangggang (1950)n dan manifest Kebudayaan (1963) yang menyuarakan Humanisme Universal. Keterlibatan Soedjatmoko dalam peristiwa-peristiwa budaya dan kemanusiaan di Indonesia tidak diragukan. Konsep Humanisme Universal yang dirumuskan Wiratno Soekito tidak tidak terlepas dari peranan dan pengaruh Soedjatmoko. Kebudayaan adalah siasat manusia menghadapi hari depan. Beberapa unsure penting kebudayaan adalah kreativitas, vitalitas, dan identitas kepribadian. Pertemuan sebuah kebudayaan dengan kebudayaan lain telah menghasilkan perkembangan kebudayaan yang gemilang. Kreativitas dan vitalitas buday merupakan kekayaan kaum cendekiawan. Soedjatmoko selalu menekankan perlunya aktualisasi fungsi cendekiawan. Cendekiawan sebaiknya berada diluar pemerintahan dan menolak sifat hubris, Integritas dan keberanian cendekiawan dalam mengabdi kemanusiaan perlu dikembangkan bersama. Pemikiran kemanusiaan Soedjatmoko Periode Humanitarianisme yang lebih bernuansa ekonomi dan agama dilatarbelakangi oleh jabatannya sebagai Rektor Universitas PBB, kedudukannya dalam berbagai lembaga kemanusiaan internasional dan berbagai situasi empiris yang dihadapi. Secara empiris, setelah era Perang Dingin berakhr, ketegangan global menjadi berkurang, tetapi politik internasional semakin tidak pasti. Ketidak pastian ini disebabkan oleh semakin banyaknya pelaku internasional dengan kepentingan yang berbeda-beda. Sekalipun berakhirnya Perang Dingin telah mengurangi konflik global dan mencegah terseretnya Negara-negara regional dalam perang proxy akibat keterlibat negara-negara adidaya dalam konflik intraregional, tidak berarti konflik tersebut telah berakhir. Pwertikaian antarnegara dan antaretnik yang selama Perang Dingin dapat diredamg, justru dapat meletus kembali. Masih banyak Negara besar yang melakukan intervensi ke Negara-negara kecil yang mau hadir justru karena undangan Negara kecil. Untuk itu masing-masing perlu melakukan pengendalian diri. Euforia politik juga mendorong kemungkinan berlanjutnya kekerasan dan krisis kemanusiaan dalam banyak Negara. Berbagai konflik endemic dan kemiskinan yang merajalela pada akhir abad ke-20 mengundang kaum humanitarian untuk merealisasikan program-program kemanusiaan mereka dengan seperangkat prinsip etisnya. Dalam menyampaikan pemikirannya, Soedjatmoko tidak banyak menggunakan rujukan al-Qur’an, al Sunnah, dan sumber-sumber keislaman tradisional yang lain. Namun, dengan menggunakan konsep substansialme dan obyektivikasi Islam, ia sangat concern dengan tema-tema kemanusiaan universal dalam Islam. Ia telah menunjukkan bahwa agama merupakan solusi terbaik dalam menghadapi perkembangan iptek dan krisis kemanusiaan, dan bahwa Islam adalah agama kemanusiaan (rahmatan li al-‘alamin). Ia tidak pernah lupa pesan ayahnya bahwa satu hal yang harus dilakukan adalah menjalankan Islam. Pesan ini direalisasikan secara lebih substantif dalam bentuk pemikiran setelah ia menunaikan ibadah umroh (1980). Keseluruhan pemikiran Soedjatmoko merupakan sebuah evolusi pola pemikiran dan antitesa (kadang-kadang sintesa) terhadap pemikiran kemanusiaan yang bekembang semasa hidupnya. Untuk mewujudkan semua itu, Soedjatmoko memandang perlu kerja sama internasional dan consensus bersama mengenai nilai-nilai universal menuju kebebasan dan kesejahteraan manusia yang tergambar dalam humanitarianisme. Sebagai sebuah pemikiran, aliran, gerakan, dan system etis, humanitarianisme muncul karena kemiskinan dan konflik dalam masyarakat. Tujuannya adalah pembandan perdamaian yang diorientasikan pada kebebasan eksistensial dan kesejahteraan manusia (ekonomi dan agama). Untuk mewujudkan puncak pemikirannya, Soedjatmoko menekannkan prinsip-prinsip etis pembebasan, tanggung jawab , konsensus, empati dan toleransi, anti kekerasan, modernisasi,dan agama. Latar belakang, sebab, tujuan, dan prinsip-prinsip etis humanitarianisme Soedjatmoko memiliki kaitan erat, bahkan persamaan, dengan humanitarianisme Marry B. Anderson, Thomas G.Weiss, Larry Minear, dan Jennifer Hyndman yang juga menerapkan prinsip-prinsip pembebasan (relieving life-threatening suffering), kemerdekaan (independence), nonpartisan (non-partianship), akuntabilitas (accountability), proporsionalitas (proportionality to need), kompatibilitas (compatibility or appropriateness), kontekstualitas (contextualization), dan kedaulatan (subsidiarity ofsovereignty). Pemikiran, aliran, gerakan, system etis humanitarianisme yang dukemukakan Soedjatmoko merupakan kontribusi intelektual yang relevan dan realistis dalam pengembangan keilmuan di Indonesia. Kata kunci: Humanitarianisme

Item Type: Thesis (["eprint_fieldopt_thesis_type_phd" not defined])
Additional Information: Promotor: Prof. Dr. Nurcholis Madjid
Uncontrolled Keywords: Humanitarianisme
Subjects: Masyarakat Islam
Divisions: Pascasarjana > Disertasi > Ilmu Agama Islam
Depositing User: Sugeng Hariyanto, SIP (sugeng.hariyanto@uin-suka.ac.id)
Date Deposited: 10 Nov 2014 08:46
Last Modified: 10 Nov 2014 08:46
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/14446

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum