EPISTEMOLOGI PENDIDIKAN ISLAM KAJIAN ATAS NALAR MASA KEEMASAN ISLAM DAN IMPLIKASINYA DI INDONESIA

MAHMUD ARIF , NIM. 983105/S3 (2006) EPISTEMOLOGI PENDIDIKAN ISLAM KAJIAN ATAS NALAR MASA KEEMASAN ISLAM DAN IMPLIKASINYA DI INDONESIA. Doctoral thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (EPISTEMOLOGI PENDIDIKAN ISLAM KAJIAN ATAS NALAR MASA KEEMASAN ISLAM DAN IMPLIKASINYA DI INDONESIA)
BAB I, VI, DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (4MB) | Preview
[img] Text (EPISTEMOLOGI PENDIDIKAN ISLAM KAJIAN ATAS NALAR MASA KEEMASAN ISLAM DAN IMPLIKASINYA DI INDONESIA)
BAB II, III, IV, V.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (14MB)

Abstract

Kajian-kajian yang ada selama ini umumnya hanya membahas sisi keunggulan dan keistimewaan pendidikan Islam pada masa keemasan.oleh karena itu, muncul kecenderunganidealisasi dan glorifikasi pada sebagian orang yang terkesan tidak proposional lagi, sehingga menganggap produk pemikiran keIslaman yang diwarisi dari generasi Muslim terdahulu (salaf) sudah final dan tidak perlu dikaji-ulang. Melalui pendekatan historis-filosofis yang dilengkapi dengan penalaran abduktif-hermeneutis, disertasi ini berusaha mengkaji historisitas epistemologi pendidikan Islam pada masa Keemasan dalam rangka mengungkap perubahan, pergeseran, dan kristalisasi struktur tipologisnya dan mengelaborasi konteks historisnya, baik berupa setting social-budaya maupun setting politik, dengan mempertimbangkan dua kriteria: bidang kognitif (cognitive field) dan muatan ideologis (ideological content). Ancar-ancar masa Keemasan yang dipergunakan dalam disertasi ini adalah abad III H/IX M, IV H/X M dan V H/XI M, karena memang pada abad-abad itulah budaya dan tradisi pemikiran Islam, termasuk pendidikan Islam, mencapai puncak perkembangan dan pemekarannya. Penelitian ini tidak membatasi pendidikan Islam hanya dalam makna sempitnya, melainkan juga dalam makna luasnya. Dalam hal ini, pendidikan Islam ditelaah dari dua perspektif sekaligus, yaitu perspektif produk budaya dan produsen budaya. Dari perspektif pertama, fenomena pendidikan Islam sangat dipengaruhi oleh konstelasi budaya dominan secra epistemic dipetakan menjadi tiga: Bayani, Irfani, dan Burhani. Sementara itu, dari perspektif kedua, pendidikan Islam merupakan salah satu determinan utama perubahan, pergeseran, dan kristalisasi budaya (epistemologi) dominan; pendidikan Islam menjadi wahana konstruksi relasi-kuasa dalam otoritas intelektual. Di sini kolaborasi tiga lembaga otoritatif (otoritas politik, otoritas budaya, otoritas keagamaan) memberikan andil besar terhadap kemenangan dan kemapanan epistemologi bayani, sehingga “geliat” aktivitas cultural-intelektual senantiasa bergerak dalam kungkungan nalar tekstual, nalar analogis, nalar dualistic-bipolar, dan nalar okasionalistik. Ditelisik secara institusional-keilmuan, kondisi semacam itu dapat disimpulkan dari munculnya tendensi konservatif, madrasah sebagai lembaga pendidikan par excellence, supremasi fikih dan simtom dikotomik keilmuan. Kecenderungan ini semakin menguat seiring melemahnya sentral kekuasaan politik abbasiyah pasca tragedy Mihnah, mengkristalnya afiliasi pengelompokan sossial-keagamaan atas dasar mazhab personal (personal school) dan dominannya nalar “teologis”. Apabila ditarik ke dalam konteks Indonesia, maka implikasi tendensi epistemologis tersebut setidaknya dapat dilihat pada sistem pendidikan Islam pesantren dan madrasah. Secara historis, sedikit-banyak hal ini bertemalian dengan gelombang Islamisasi kepulauan Nusantara yang memang baru berlangsung setelah masa keemasan pusat dunia Islam secara berangsur-angsur memudar. Sewajarnya, pendidikan Islam ditanah air dalam dataran praksis banyak mewarisi ekses dan “residu” kontinuitas sejarah dunia Islam tersebut, meski tanpa menafikan peran penting tradisi local dan pengaruh kolonialisasi Barat. Pola inkulturasi fikih-sufistik, sikap tradisional-konservatif, dekodifikasi keilmuan, penalaran mazhabi, dan kepemimpinan kharismatikyang amat menonjol dalam sistem pesantren adalah sebagian contoh yang bisa disebutkan. Demikian halnya dengan madrasah, hingga kini institusi ini belum sepenuhnya mampu keluar dari problem “klasik” institusional-keilmuannya. Sebagai bukti, sistem pendidikan madrasah masih terjebak dalam dualisme-dikotomik keilmuan, orientasi “cagar budaya”, model pembelajaran verbalistik dan justifikatif-indoktrinatif. Sementara itu, dalam dataran teoritik-konseptual, pendidikan Islam mengalami stagnasi (kemandekan) akut akibat kuatnya pengaruh corak berpikir normative-reproduktif dan miopik-narsistik yang, disadari atau tidak, turut dilanggengkan oleh sikap pengharaman terhadap hal-hal yang berbau filsafat dan kebebasan berpikir kritis yang masih tetap dipatuhi sistem pendidikan Islam tradisional. Atas dasar itu, epistemologi pendidikan Islam sebagai matrik konseptual aktivitas kultural-performatif perlu dibangun di atas hubungan sinergis-dialektis (takamuliyyah) antar tiga sistem epistemik: Bayani, Irfani, dan Burhani dalam struktur hirarkis-piramidal dinamis, baik ketika berdialektika dengan matra realitas “kealaman” maupun matra realitas “kewahyuan”. Hubungan demikian ini dimungkinkan terjalin manakala dengan berbasiskan ijtihad-tajdid, pendidikan Islam secara ideologis memiliki keberpihakan pada penyadaran dan pemberdayaan dalam kerangka humanisasi, liberasi, dan transendensi, dan secara epistemologis mengapresiasi dan menyinergikan antar tiga sumber pengetahuan: indera, akal, dan wahyu (intuisi) untuk mengeksplorasi dan merespons akselerasi dinamika dan keragaman realitas empiris sehingga pendidikan Islam tidak lagi dinilai sebagai produk final dan eksklusif. Dengan hubungan saling melengkapi tersebut, watak holistik dan integralistik dapat dikembalikan ke “pangkuan” epistemologi pendidikan Islam, mengingat hal yang paling terlantarkan dalam sejarah pemikiran Islam hingga dewasa ini adalah prinsip komplementer.

Item Type: Thesis (Doctoral)
Additional Information: Promotor : Prof. Dr. H. Sodiq A. Kuntoro, M.Ed
Uncontrolled Keywords: epistemologi pendidikan islam, masa keemasan islam
Subjects: Ilmu Agama Islam
Divisions: Pascasarjana > Disertasi > Ilmu Agama Islam
Depositing User: H. Zaenal Arifin, S.Sos.I., S.IPI.
Date Deposited: 11 Nov 2014 09:02
Last Modified: 09 Apr 2015 09:13
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/14476

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum