EPISTEMOLOGI MOHAMMAD IQBAL DAN CHARLES S. PEIRCE (SUATU KAJIAN PERBANDINGAN PEMIKIRAN)

RODLIYAH KHUZA'I , NIM. 93315 (2004) EPISTEMOLOGI MOHAMMAD IQBAL DAN CHARLES S. PEIRCE (SUATU KAJIAN PERBANDINGAN PEMIKIRAN). Doctoral thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA.

[img]
Preview
Text (EPISTEMOLOGI MOHAMMAD IQBAL DAN CHARLES S. PEIRCE (SUATU KAJIAN PERBANDINGAN PEMIKIRAN))
BAB I, VI, DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (3MB) | Preview
[img] Text (EPISTEMOLOGI MOHAMMAD IQBAL DAN CHARLES S. PEIRCE (SUATU KAJIAN PERBANDINGAN PEMIKIRAN))
BAB II, III, IV, V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (14MB)

Abstract

Disertasi ini bermaksud menjelaskan bagaimana konstruksi pemikiran epistemologis Mohammad Iqbal dan Charles S. Peirce, dengan mencari akar permasalahan yang menjadi landasan berpikir epistemology kedua tokoh dan bagaimana implementasinya bagi studi-studi Islam. Untuk itu dilakukan penelitian secara perbandingan menggunakan metode deskriptif-analisis pendekatan historis-filosofis. Penelitian epistemologis kedua tokoh menggunakan model epistemology Milton K. Munitz yang membagi epistemology menjadi epistemology “modern” dan epistemology “Kontemporer”. Langkah-langkah yang ditempuh: Pertama, melakukan telaah teoretis tentang karakteristik epistemology modern dan kontemporer secara dialogis dalamusaha menemukan kesulitan-kesulitan dan problem-problem epistemologis modern maupun kontemporer untuk memberikan jawaban terhadap kesulitan-kesulitanyang dihadapi Iqbal maupun Peirce. Kedua, mendeskripsikan latar belakang social-politik-intelektual Iqbal dan Peirce. Ketiga, mengelaborasi kerangka kerja utama Mohammad Iqbal dalam menyusun epistemologinya yang meliputi kiritik terhadap idealism Plato, perbedaan prinsip unitas sebagai paradigm tauhid dan paradigm filsafat; dunia sebagai wahana untuk berkreasi dan berinovasi; self, ego, nafs dan ruh; alat untuk memperoleh ilmu, metode ijtihad sebagai alat mempertautkan fungsi indera, akal dan intuisi; kerangka kerja Charles S. Peirce yang meliputi kritik atas rasionalisme Descarter; logika sebagai metodologi; teori tentang makna; hakikat keyakinan; focus falsifikasi dengan derivasinya; dan komunitas peneliti. Karakteristik epistemology modern Iqbal monistik-eksklusif, sedangkankarakteristik epistemology kontemporer Piece pluralistic-inklusif. Akar epistemology Mohammad Iqbal berlandaskan pada “Tauhidullah-intuitif” dan berakhir pada intuisi; epistemologinya menerapkan idealism/spiritualisme atau modern klasik sedangkan akar epistemology Charles S. Peirce berlandaskan pada “semiotic” atau “logika ilmiah”; epistemologinya menerapkan pragmatism atau kontemporer-analitik. Akar epistemology Iqbal yang intuitifdan Peirce yang rasional-logis perlu dipadukan untuk melahirkan sintesa dalam menemukan pola-pola piker yang lebih inklusif baik dalam mengkaji khazanah literature Islam klasik maupun penel;itian-penelitian baru. Iqbal sudah membuka pintu pengembang keilmuan lewat konsep ijtihad koleksinya, namun masih perlu dikembangkan lebih lanjut lewat dialog dengan filsafat pragmatism Peirce. Melalui dialog dengan konsepPeirce akan membuka ruang dialog, koreksi terhadap temuan ilmu dan hasil penelitiannya, karena kajian ilmu dapat bertahan dan dinamis ketika ia mampu membuka ventilasi bagi perubahan, kritik, evaluasi, dan masukan yang lain demi kesempurnaan dan kontinuitas ilmu pengetahuan yan harus tetap terpelihara. Dialog antara pemikiran Iqbal dan Peirce melahirkan teori: Studi Islam merupakan Sebuah dialektika antara Keniscayaan dan Kenisbian.

Item Type: Thesis (Doctoral)
Uncontrolled Keywords: Kata kunci: Epistemologi
Subjects: Ilmu Agama Islam
Divisions: Pascasarjana > Disertasi > Ilmu Agama Islam
Depositing User: Miftahul Ulum [IT Staff]
Date Deposited: 17 Nov 2014 15:36
Last Modified: 07 Apr 2015 15:55
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/14571

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum