STIGMATISASI TERORISME OLEH MEDIA MASSA; ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN TERORISME DI SKH SOLOPOS

KHAMID FADHOLI , NIM. 07210022 (2014) STIGMATISASI TERORISME OLEH MEDIA MASSA; ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN TERORISME DI SKH SOLOPOS. Skripsi thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA.

[img]
Preview
Text (STIGMATISASI TERORISME OLEH MEDIA MASSA; ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN TERORISME DI SKH SOLOPOS)
07210022_bab-i_iv-atau-v_daftar-pustaka.pdf

Download (4MB) | Preview
[img] Text (STIGMATISASI TERORISME OLEH MEDIA MASSA; ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN TERORISME DI SKH SOLOPOS)
07210022_bab-ii_sampai_sebelum-bab-terakhir.pdf
Restricted to Registered users only

Download (447kB)

Abstract

Khamid Fadholi, 07210022. Skripsi: Stigmatisasi Terorisme oleh Media Massa; Analisis Wacana Kritis Pemberitaan Terorisme di SKH Solopos. Kisaran satu dasawarsa ini tema terorisme telah menjadi headline dan berita utama di banyak media massa. Pasca peristiwa September Kelabu di gedung WTC, negara-negara berlomba memusuhi terorisme. Indonesia pun tidak mau ketinggalan menjadi ‘bagian potongan kue’ bertajuk terorisme. Media massa di Indonesia berlomba untuk covering berita-berita seputar terorisme mulai dari media elektronik hingga media cetak. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti dan mengetahui pemberitaan SKH Solopos terhadap peristiwa terorisme dan mengetahui stigmatisasi SKH Solopos dalam pemberitaan terorisme. Sedangkan kegunaan dan signifikansi penelitian ini, adalah sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat terkait kecenderungan tertentu yang dilakukan oleh surat kabar harian dan dapat memperkaya khasanah keilmuan public relations dan ilmu komunikasi terkait kontruksi sosial, pencitraan, pemberitaan dan analisis wacana kritis. Dari sekian banyak model analisis wacana yang diperkenalkan dan dikembangkan, model Teun A. Van Dijk adalah model yang paling banyak dipakai. Waktu penelitian dimulai dari pemberitaan mengenai terorisme yang dimuat di SKH Solopos yaitu bulan September 2012. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pemberitaan SKH Solopos terhadap peristiwa terorisme yang terjadi di Serengan Solo kurang begitu berimbang. Hasil penelaahan penulis bahwa kajian secara naratif, pembahasan isu dan pengambilan sumber lebih didominasi oleh satu pihak dalam hal ini pihak kepolisian. Upaya SKH Solopos menjaga prinsip keseimbangan pemberitaan terorisme pada kasus tersebut terkesan lebih menitik beratkan kepada pemberitaan aksi kriminal/kejahatan yang meresahkan publik. Tidak melihat sisi lain bahwa adanya terorisme merupakan permasalahan bangsa yang bersifat ideologis dan bukan tindak kejahatan konvensional seperti pencurian, perampokan dan lain sebagainya. Kejadian tersebut juga sejatinya merupakan tindakan penyergapan yang dilakukan oleh aparat dan terduga teroris berusaha melawan karena berupaya tidak ingin tertangkap. Fokus pemberitaan yang dimuat oleh SKH Solopos lebih menitik beratkan kepada pengungkapan bukti-bukti tindakan teror tresebut dan terkesan bahwa terduga teroris sudah benar bersalah dan diposisikan layaknya penjahat seperti sekawanan perampok yang mencuri dan menganiaya korbannya sehingga sangat meresahkan masyarakat. Padahal tindakan Terorisme merupakan problematika bangsa yang berkisar kepada prinsip-prinsip bernegara khususnya perdebatan ideologi sehingga pelaku aksi terorisme yang nota bene kaum minoritas tersebut belum tentu warga negara yang memilki patalogi sosial atau berwatak kriminal.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing : Dr. Hamdan Daulay, M.A., M.Si.
Uncontrolled Keywords: Keyword: Analisis Wacana Kritis, Stigmatisasi, Terorisme
Subjects: Komunikasi Islam
Penyiaran Islam
Divisions: Fakultas Dakwah dan Komunikasi > Komunikasi Penyiaran Islam (S1)
Depositing User: Miftahul Ulum [IT Staff]
Date Deposited: 26 Nov 2014 09:17
Last Modified: 16 Oct 2015 15:48
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/14647

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum