PANDANGAN HUKUM KELUARGA ISLAM TERHADAP TRADISI JUJURAN PADA MASYARAKAT PENAJAM PASER UTARA KALIMANTAN TIMUR

LAILA ULFAH SETIYAWATI , NIM. 10350055 (2014) PANDANGAN HUKUM KELUARGA ISLAM TERHADAP TRADISI JUJURAN PADA MASYARAKAT PENAJAM PASER UTARA KALIMANTAN TIMUR. Skripsi thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA.

Preview	Text (PANDANGAN HUKUM KELUARGA ISLAM TERHADAP TRADISI JUJURAN PADA MASYARAKAT PENAJAM PASER UTARA KALIMANTAN TIMUR) 10350055_bab-i_iv-atau-v_daftar-pustaka.pdf Download (26MB) | Preview
	Text (PANDANGAN HUKUM KELUARGA ISLAM TERHADAP TRADISI JUJURAN PADA MASYARAKAT PENAJAM PASER UTARA KALIMANTAN TIMUR) 10350055_bab-ii_sampai_sebelum-bab-terakhir.pdf Restricted to Registered users only Download (688kB)

Abstract

Tujuan agama Islam mensyari’atkan (maqa>s{id al-syari<’ah) perkawinan adalah untuk memperoleh ketenangan hidup yang penuh cinta dan kasih sayang (sakinah, mawaddah, wa rahmah). Untuk mewujudkan tujuan tersebut maka suatu perkawinan harus memenuhi syarat dan rukunnya. Setiap daerah memiliki corak berbeda yang dijunjung dan dipertahankan. Jujuran merupakan salah satu syarat dalam tradisi perkawinan yang berlaku pada masyarakat daerah Penajam Paser Utara Kalimantan Timur. Kabupaten Penajam Paser Utara terdiri dari berbagai suku, ras, agama dan budaya, dari berbagai suku yang ada di antaranya adalah suku Banjar, Bugis dan Paser. Ketiga suku ini sangat menghormati dan melestarikan adat yang mereka miliki, tidak terkecuali pada adat yang dikenal dengan istilah jujuran. Jujuran adalah suatu pemberian dari pihak laki-laki kepada pihak wanita yang diberikan atas dasar kesepakatan bersama (pihak orang tua), di sini uang jujuran dibedakan dengan mahar. Dalam kebiasaan masyarakat suku Bugis, Banjar dan Paser di Kabupaten Penajam Paser Utara, jujuran ini turut menentukan berhasil atau tidaknya acara perkawinan. Adapun yang menjadi pokok masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana praktek tradisi jujuran yang berlangsung pada masyarakat Penajam Paser Utara Kalimantan Timur dan bagaimana pandangan hukum keluarga Islam terhadap tradisi jujuran pada masyarakat Penajam Paser Utara Kalimantan Timur. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yang bersifat preskriptif-analitik (penilaian-analisis). Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan interview kepada pelaku jujuran pada masyarakat Penajam Paser Utara. Di dalam menganalisis pemasalahan yang ada penyusun menggunakan metode analisis data kualitatif dengan menggunakan cara berfikir induktif yaitu dengan meneliti praktek jujuran secara khusus, kemudian praktek jujuran tersebut dianalisis secara deduktif dengan menggunakan pendekatan normatif, apakah praktek jujuran pada masyarkat Penajam Paser Utara Kalimantan Timur tersebut sesuai dengan dalil-dalil al-Qur’an maupun hadis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Penajam Paser Utara Kalimantan Timur berupa tradisi jujuran ini adalah bukti masih banyak adat (kebiasaan) yang menjadikan ciri khas dari bangsa Indonesia. kegiatan atau kebiasaan dari masyarakat Penajam Paser Utara ini berlangsung sejak dari nenek moyang sampai sekarang yang dimaknai sebagai ekspresi bentuk rasa bakti yang dilakukan masyarakat Penajam Paser Utara kepada nenek moyang mereka. Pandangan hukum keluarga Islam terhadap praktek tradisi jujuran tersebut tidak bertentangan dengan hukum Islam karena tidak bertentangan dengan syarat-syarat ‘urf yang merupakan salah satu landasan istinbat} dalam hukum Islam, karena tradisi ini termasuk sesuatu yang telah menjadi adat manusia dan sesuatu yang telah biasa mereka jalani, demi menjunjung harkat dan martabat dari calon mempelai perempuan, maka tradisi ini telah menjadi kebutuhan dan merupakan kemaslahatan bagi masyarakat Penajam Paser Utara.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item