TRADISI SALAWAT BURDAH SEBAGAI BENTUK PENGHORMATAN TERHADAP TOKOH ISLAM MBAH DUNIYAH DI DESA TAYU WETAN KECAMATAN TAYU KABUPATEN PATI

AFIF BAGHTIAR EFENDI, NIM. 10120097 (2014) TRADISI SALAWAT BURDAH SEBAGAI BENTUK PENGHORMATAN TERHADAP TOKOH ISLAM MBAH DUNIYAH DI DESA TAYU WETAN KECAMATAN TAYU KABUPATEN PATI. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA.

[img]
Preview
Text (TRADISI SALAWAT BURDAH SEBAGAI BENTUK PENGHORMATAN TERHADAP TOKOH ISLAM MBAH DUNIYAH DI DESA TAYU WETAN KECAMATAN TAYU KABUPATEN PATI)
10120097_bab-i_iv-atau-v_daftar-pustaka(1).pdf

Download (2MB) | Preview
[img] Text (TRADISI SALAWAT BURDAH SEBAGAI BENTUK PENGHORMATAN TERHADAP TOKOH ISLAM MBAH DUNIYAH DI DESA TAYU WETAN KECAMATAN TAYU KABUPATEN PATI)
10120097_bab-ii_sampai_sebelum-bab-terakhir(1).pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Di sebelah utara kota Pati, terdapat desa yang bernama Tayu. Kata Tayu mempunyai arti “Ditata Ayu” atau dalam bahasa Indonesia berarti ditata menjadi Cantik. Menurut cerita dari masyarakat setempat bahwa dulu kala desa Tayu merupakan sebuah kawasan berupa hutan dengan tanaman pohon-pohon besar dan masih belum ada penduduk yang tinggal di daerah tersebut. Namun setelah Mbah Duniyah masuk di kawasan tersebut dan ia babadi/menebangi pohon-pohon besar tersebut sehingga daerah tersebut terlihat lebih cantik. Dari peristiwa itulah muncul kata “Tayu” yang sampai sekarang dikenal oleh masyarakat sebagai nama sebuah desa. Tradisi Salawat Burdah Senin Pahing adalah tradisi yang dilaksanakan oleh masyarakat Desa Tayu Wetan, Kecamatan Tayu, Kabupaten Pati. Tradisi ini dilaksanakan setiap hari Senin Pahing di makam Mbah Duniyah untuk menghormati tokoh Mbah Duniyah sebagai cikal bakal Desa Tayu. Tradisi tersebut dilaksanakan setiap Senin Pahing dikarenakan hari Senin Pahing diyakini oleh masyarakat setempat sebagai hari wafatnya Mbah Duniyah. Tradisi salawat burdah dilaksanakan di makam Mbah Duniyah dengan tujuan untuk meramaikan makam Mbah Duniyah serta mendoakan Mbah Duniyah. Disamping itu, tradisi Salawat Burdah Senin Pahing ini dapat menjadi ajang silaturrahmi antar warga masyarakat Desa Tayu Wetan. Tradisi salawat burdah terhitung tradisi baru yang masih dilestarikan oleh masyarakat desa Tayu Wetan dan sekitarnya. Mulanya tradisi yang dilaksanakan pada setiap Senin Pahing di makam Mbah Duniyah adalah tradisi terbangan disertai dengan pembacaan alberzanji. Tetapi karena kepopuleran tradisi terbangan menurun kemudian tradisi setiap Senin Pahing di makam Mbah Duniyah diganti dengan pembacaan salawat burdah yang pada waktu itu sedang populer di kalangan masyarakat Desa Tayu. Pada tahun 2002 Salawat Burdah resmi dipakai dalam tradisi Senin Pahing di makam Mbah Duniyah untuk menggantikan tradisi terbangan yang merupakan tradisi sebelumnya. Masyarakat melaksanakan kegiatan tersebut untuk melestarikan tradisi dari masyarakat terdahulu serta mengharap keberkahan dari nabi Muhammad SAW dan ridlo dari Allah SWT. Penelitian ini disajikan dalam bentuk penelitian kualitatif, dengan menggunakan metode deskriptif. Melalui metode tersebut peniliti akan menganalisis data, baik dari teks ataupun sumber data primer serta sekunder yang dapat mendukung proses penelitian. Pada penelitian ini, penulis lebih banyak menggunakan metode wawancara dengan pihak yang terkait dikarenakan sumber data tertulis tidak ditemukan.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing : Drs. Musa, M.Si
Subjects: Sejarah Peradaban / Kebudayaan Islam
Divisions: Fakultas Adab dan Ilmu Budaya > Sejarah Kebudayaan Islam (S1)
Depositing User: Miftahul Ulum [IT Staff]
Date Deposited: 02 Dec 2014 13:58
Last Modified: 21 Aug 2015 10:50
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/14867

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum