ISLAMISASI DI CAHYANA, PURBALINGGA JAWA TENGAH ABAD XII-XIII M

YULIANI , NIM. 1020085 (2014) ISLAMISASI DI CAHYANA, PURBALINGGA JAWA TENGAH ABAD XII-XIII M. Skripsi thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA.

[img]
Preview
Text (ISLAMISASI DI CAHYANA, PURBALINGGA JAWA TENGAH ABAD XII-XIII M)
10120085_bab-i_iv-atau-v_daftar-pustaka.pdf

Download (3MB) | Preview
[img] Text (ISLAMISASI DI CAHYANA, PURBALINGGA JAWA TENGAH ABAD XII-XIII M)
10120085_bab-ii_sampai_sebelum-bab-terakhir.pdf
Restricted to Registered users only

Download (554kB)

Abstract

Sejarah kedatangan Islam di Pulau Jawa, sangatlah penting untuk diketahui. Mayoritas masyarakat menganggap Wali Sanga adalah tokoh utama yang menyebarkan Islam di Jawa. Berbeda dengan tradisi lisan yang berkembang di kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, tepatnya wilayah perdikan Cahyana. Perdikan Cahyana sangat menonjolkan wali-wali yang berkiprah di sana, seperti halnya Syekh Jambukarang, Pangeran Atas Angin, Mahdum Khusen, Wali Prakosa, Mahdum Cahyana, Mas Pakeh dan Mas Barep. Dikatakan bahwa kedatangannya dalam menyebarkan Islam di Nusa Jawa, lebih tua dibandingkan dengan Wali Sanga, yaitu sekitar abad ke-12 M, Cahyana didirikan dengan bernuansa Islam. Tokoh yang mengawali Islam di wilayah Cahyana adalah Pangeran Atas Angin dan Syekh Jambukarang. Pangeran Atas Angin kemudian menurunkan keturunan yang juga berkiprah dalam menyebarkan Islam di sana. Peninggalan-peninggalan yang masih ada sampai sekarang, berupa petilasan Syekh Jambukarang yang berada di Gunung Lawet, makam-makam para tokoh, dan peninggalan yang berupa kitab dan benda-benda peninggalan lainnya yang bercorak Islam. Penelitian ini berangkat dari kegelisahan penulis melihat masyarakat yang kurang mengetahui keberadaan tokoh-tokoh Cahyana, sebagai pelopor awal Islam di Cahyana, di mana tokoh-tokoh ini telah menjadikan adanya Islam yang berkembang pesat di Cahyana. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap sejarah berdirinya Cahyana, sejarah singkat para tokoh Cahyana dan metode yang digunakan para tokoh untuk menyebarkan agama Islam. Penelitian ini menggunakan pendekatan Antropologi dan teori Difusi, pendekatan ini, diharapkan dapat menghasilkan sebuah penjelasan yang mampu mengungkap keadaan masyarakat di Cahyana, dari segala perilaku agar dapat dipahami perbedaan kebudayaan masyarakatnya. Peneliti menggunakan teori Difusi oleh M. Everret M. Rogers yaitu suatu proses di mana informasi, material dan sebagainya menjalar melalui suatu populasi dari suatu daerah ke daerah lainnya. Metode penelitian yang digunakan adalah Metode Sejarah, yaitu Heuristik, Verifikasi, Interpretasi dan Historiografi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa keberadaan para tokoh Cahyana menjadikan Islam berkembang pesat di wilayah Purbalingga. Berawal dari penyebarannya di daerah terpencil sekitar Gunung Panungkulan, desa Grantung, Kecamatan Karangmoncol, Purbalingga, sekarang sudah berkembang menjadi 21 wilayah Cahyana. Berbagai peninggalan yang masih ada sampai sekarang, seperti halnya Masjid peninggalan Wali Prakosa, kitab dan makam-makam para tokoh ini sangat dijaga keberadaanya, sebagai wujud penghormatan kepada para wali yang pernah berkiprah di Cahyana, Purbalingga.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing : Zuhrotul Latifah
Subjects: Sejarah Peradaban / Kebudayaan Islam
Divisions: Fakultas Adab dan Ilmu Budaya > Sejarah Kebudayaan Islam (S1)
Depositing User: Miftahul Ulum [IT Staff]
Date Deposited: 09 Dec 2014 16:16
Last Modified: 04 Sep 2015 10:57
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/15064

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum