HILAH BAI’ AL-‘INAH DALAM FATWA DEWAN SYARI’AH NASIONAL NOMOR: 31/DSN-MUI/VI/2002 TENTANG PENGALIHAN UTANG

MUHAMMAD ACHID NURSEHA , NIM. 1120310008 (2014) HILAH BAI’ AL-‘INAH DALAM FATWA DEWAN SYARI’AH NASIONAL NOMOR: 31/DSN-MUI/VI/2002 TENTANG PENGALIHAN UTANG. Masters thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA.

[img]
Preview
Text (HILAH BAI’ AL-‘INAH DALAM FATWA DEWAN SYARI’AH NASIONAL NOMOR: 31/DSN-MUI/VI/2002 TENTANG PENGALIHAN UTANG)
1120310008_bab-i_iv-atau-v_daftar-pustaka.pdf

Download (2MB) | Preview
[img] Text (HILAH BAI’ AL-‘INAH DALAM FATWA DEWAN SYARI’AH NASIONAL NOMOR: 31/DSN-MUI/VI/2002 TENTANG PENGALIHAN UTANG)
1120310008_bab-ii_sampai_sebelum-bab-terakhir.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)

Abstract

Ketentuan dalam melakukan take over pembiayaan dari Lembaga Keuangan Konvensional oleh Lembaga Keuangan Syari’ah telah diatur dalam Fatwa Dewan Syari’ah Nasional Nomor: 31/DSN-MUI/VI/2002 Tentang Pengalihan Utang. Fatwa tersebut berisi empat alternatif cara yang dapat digunakan oleh Lembaga Keuangan Syari’ah untuk mengalihkan pembiayaan dari Lembaga Keuangan Konvensional. Pada mekanisme take over (pengalihan utang) yang ditetapkan dalam Fatwa DSN Nomor: 31/DSN-MUI/VI/2002 telah terjadi tiga macam akad sekaligus yaitu: qard, murabahah oleh nasabah kepada bank, dan murabahah kedua antara bank dengan nasabah. Dari kaca mata hukum, akad-akad tersebut merupakan akad-akad biasa yang sering diterapkan dalam perbankan. Jika kita meninjau dari sisi keseluruhan ketentuan take over tersebut, akan terindikasi adanya utang-piutang (qard) yang pembayarannya diselesaikan dengan jalan jual-beli (murabahah). Praktik seperti ini terindikasi sebagai salah satu bentuk bai’ al-‘inah yang menurut sebagian ulama merupakan bentuk jual beli yang dilarang. Namun di sisi lain secara keseluruhan, take over pembiayaan ini memilki tujuan mulia yaitu mengalihkan pembiayaan yang sebelumnya berbasis riba, menjadi pembiayaan yang berbasis akad-akad syari’ah. Selain alternatif pertama yang telah disebutkan di atas, altrernatif lain juga terindikasi merupakan bentuk dari bai’ al-‘inah yang menjadi kontroversi di kalangan ulama. Dari latar belakang di atas, timbul ketertarikan penyusun untuk melakukan penelitian mengenai Fatwa DSN No. 31/DSN-MUI/VI/2002 Tentang Pengalihan Utang, apakah di dalamnya menggunakan akad bai’ al-‘inah, metode apa yang digunakan oleh DSN dalam menetapkan fatwa, serta bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap akad bai’ al-‘inah tersebut. Jenis penelitian ini adalah library research, yaitu dengan mengkaji data-data kepustakaan yang berkaitan dengan bai’ al-‘inah dalam hukum Islam serta data-data yang berkaitan dengan Fatwa DSN No. 31/DSN-MUI/VI/2002 tentang Pengalihan Utang. Dalam penelitian ini pendekatan yang digunakan adalah pendekatan normatif filosofis, yaitu mengkaji objek kajian berupa bai’ al-‘inah dan Fatwa Dewan Syari’ah Nasional Nomor: 31/DSN-MUI/VI/2002 Tentang Pengalihan Utang, dengan mengacu pada teori maqasid asy-syari’ah. Penelitian ini berkesimpulan bahwa terdapat akad bai’ al-‘inah dalam mekanisme alternatif yang terdapat dalam fatwa Dewan Syari’ah Nasional Nomor: 31/DSN-MUI/VI/2002 Tentang Pengalihan Utang, yaitu pada Alternatif I, II, dan IV. Dalam menentukan fatwa, metode yang digunkan oleh Dewan Syari’ah Nasional dalam mengeluarkan fatwa tentang pengalihan utang adalah metode tarjihi yaitu dilakukan dengan mengambil pendapat terkuat dari para ulama terdahulu. Terjadi perbedaan pendapat berkaitan dengan hukum bai’ al-‘inah, di mana mazhab Maliki, Hanbali dan Imam Abu Hanifah tidak membolehkan bai’ al-‘inah, sedangkan mazhab Syafi’i, Zahiri dan beberapa ulama Hanafiyah menganggapnya makruh. Penggunaan akad bai’ a’inah pada Fatwa DSN No. 31/DSN-MUI/VI/2002 Tentang Pengalihan Utang tersebut merupakan hilah yang dilakukan untuk tujuan yang halal dengan cara yang makruh. Keharaman bai’ al-‘inah dengan sadd az\-z\ari’ah oleh sebagian ulama tidak berlaku jika melihat kemaslahatan yang lebih besar yang terdapat pada Fatwa DSN No. 31/DSN-MUI/VI/2002 Tentang Pengalihan Utang yaitu menghentikan praktik utang berbunga yang cenderung kepada riba.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Pembimbing : Prof. Dr. H. Syamsul Anwar, M.A.
Uncontrolled Keywords: Kata kunci: hilah, bai’ al-‘inah, Pengalihan Utang.
Subjects: Hukum Islam
Divisions: Pascasarjana > Thesis > Hukum Islam
Depositing User: Miftahul Ulum [IT Staff]
Date Deposited: 10 Dec 2014 18:29
Last Modified: 21 Apr 2015 16:10
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/15099

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum