PERMAINAN DAN KEMAMPUAN KOGNISI ANAK (STUDI KASUS TERHADAP DUA MURID TK MARDISIWI YOGYAKARTA

ELIN LINDAWATI - NIM. 03220057, (2008) PERMAINAN DAN KEMAMPUAN KOGNISI ANAK (STUDI KASUS TERHADAP DUA MURID TK MARDISIWI YOGYAKARTA. Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

[img]
Preview
Text (PERMAINAN DAN KEMAMPUAN KOGNISI ANAK (STUDI KASUS TERHADAP DUA MURID TK MARDISIWI YOGYAKARTA)
BAB I, BAB IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (1MB) | Preview
[img] Text (PERMAINAN DAN KEMAMPUAN KOGNISI ANAK (STUDI KASUS TERHADAP DUA MURID TK MARDISIWI YOGYAKARTA)
BAB II, BAB III.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (559kB)

Abstract

ABSTRAK Anak usia dini adalah anak berumur 0-6 tahun (ini patokan di Indonesia, secara Internasional usia 0-8 tahun). Pada usia ini otak anak sedang berkembang dengan pesatnya sebesar 50%. Perkembangan 80% pada saat anak berumur 8 tahun, dari perkembangan sempurna (100%) adalah pada saat umur 18 tahun. Jadi porsi perkembangan yang paling pesat adalah periode usia dini sehingga sangat diperlukan rangsangan yang banyak dan juga tepat. Anak usia dini yang dimaksud dalam penelitian ini adalah anak yang berumur 4-6 tahun, adapun penelitian ini peneliti mengambil dua orang murid dikarenakan dua murid ini yang menonjol dari kecerdasanya prilaku cara bermain kedua murid tersebut yang berlokasi di TK Mardisiwi Yogyakarta. Anak dan permainan merupakan dua pengertian yang hampir tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Oleh karena itu permainan merupakan rangsangan yang tepat bagi anak-anak. Melalui permainan memungkinkan anak-anak pengembangkan kompetensi dan ketrampilan yang diperlukannya dengan cara yang menyenangkan. Dan permainan merupakan setting yang sempurna bagi latihan struktur-struktur kognisi anak. Dan struktur kognisi anak perlu dilatih. Melalui orang tua atau guru yang mempunyai peranan yang penting bagi perkembangan potensi anak khususnya pada aspek kognisinya. Dan salah satu peran atau kewajiban orang tua adalah memenuhi hak anak. Hak anak dalam hal ini adalah hak bermain dalam rangka perkembangan potensi diri. Dan orang tua atau guru juga sebagai pemegang kendali dan menjadi pengarah bagi anak dalam bermain. Menurut Al-Ghazali, permainan harus memenuhi dua syarat pertama, harus dengan cara yang sopan dan baik sesuai dengan norma kesusilaan masyarakat, sesuai pula dengan nilai keagamaan. Kedua, alat permainannya harus disesuaikan dengan perkembangan usia anak, sehingga dapat mengembangkan daya imajinasi, fantasi, dan kreasi anak. Atas dasar kondisi itu maka bermain sambil belajar merupakan prinsip induk (utama) dalam mengembangkan seluruh potensi anak usia dini melalui simulasi pendidikan. Bermain sambil belajar bukanlah bermain liar atau bermain sesaat. Bermain sambil belajar merupakan suatu kondisi aktifitas yang dirancang secara terprogram dan mengandung esensi tujuan yang jelas. Melihat fenomena tersebut di atas penulis tertarik untuk meneliti tentang pengaruh permainan terhadap kemampuan kognisi anak di TK Mardisiwi Yogyakarta.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing : Nailul Falah, S.Ag., M.Si.,
Uncontrolled Keywords: Permainan, Koqnisi
Subjects: Bimbingan dan Konseling Islam
Divisions: Fakultas Dakwah dan Komunikasi > Bimbingan dan Konseling Islam (S1)
Depositing User: Miftakhul Yazid Fuadi [staff it]
Date Deposited: 25 Jun 2012 17:07
Last Modified: 29 Dec 2016 09:27
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/1532

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum