KAJIAN ZAT PEWARNA ALAMI (ZPA) DARI EKSTRAK KULIT KAYU BAKAU (Rhizopora sp.) SEBAGAI PEWARNA KAIN RAMAH LINGKUNGAN

WARNOTO , NIM. 09630045 (2015) KAJIAN ZAT PEWARNA ALAMI (ZPA) DARI EKSTRAK KULIT KAYU BAKAU (Rhizopora sp.) SEBAGAI PEWARNA KAIN RAMAH LINGKUNGAN. Skripsi thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA.

[img]
Preview
Text ( KAJIAN ZAT PEWARNA ALAMI (ZPA) DARI EKSTRAK KULIT KAYU BAKAU (Rhizopora sp.) SEBAGAI PEWARNA KAIN RAMAH LINGKUNGAN )
09630045_bab-i_iv-atau-v_daftar-pustaka.pdf

Download (2MB) | Preview
[img] Text ( KAJIAN ZAT PEWARNA ALAMI (ZPA) DARI EKSTRAK KULIT KAYU BAKAU (Rhizopora sp.) SEBAGAI PEWARNA KAIN RAMAH LINGKUNGAN )
09630045_bab-ii_sampai_sebelum-bab-terakhir.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang kajian zat pewarna alami dari ekstrak kulit kayu bakau (Rhizopora.sp) sebagai pewarna kain ramah lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelarut terhadap ekstrak kulit kayu bakau, kemudian mengetahui pengaruh ekstrak kulit kayu bakau terhadap pewarnaan kain tekstil dan mengetahui kandungan ekstrak kulit kayu bakau yang di asumsikan sebagi tanin dengan spektrofotometer UV-Vis, FTIR dan uji fitokimia dengan FeCl3. Ekstraksi dilakukan dengan cara maserasi menggunakan pelarut etanol 95%, etanol 70% dan air perbandingan sampel dan pelarut 1:4 selama 24 jam. Kemudian kain yang telah diwarnai diuji dengan grey scale (GS) dan staining scale (SS. Selanjutnya identifikasi senyawa tanin dilakukan dengan spektrofotometer UV-Vis dan FTIR. Kemudian dilanjutkan dengan uji fitokimia dengan FeCl3 1%. Hasil penelitian menunjukan bahwa pelarut etanol 95%, etanol 70% dan air berturut-turut sebesar 21,430%, 19,372% dan 10,765%. Pelarut paling baik dalam mengekstrak tanin adalah etanol 95%. Uji kain pewarnaan dengan grey scale (GS) dan staining scale (SS) memberikan nila 3-4 (cukup baik) dan 3 (cukup). Sehingga uji grey scale dan staining scale masih dibawah nilai standar SNI.08-0285-98 dan SNI.0288-2008. Hasil analisis spektrofotemeter UV-Vis pelarut etanol 95% dan etanol 70% ada pada panjang gelombang 474.5 nm dan air pada 464. Hasil identifikasi dengan FTIR adanya gugus fungsi seperti OH, C=C, CH, C-O-C dan C-C mengindikasikan adanya tanin. Uji Ffitokimia dengan FeCl3 1% memberikan warna hijau kehitaman, terdaptanya gugus fenol yaitu tanin terkondensasi.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing : Pedy Artsanti, M. Sc.
Uncontrolled Keywords: Kata kunci : Karakterisasi, UV-Vis, FTIR dan Uji Fitokimia, tanin, Bakau, grey scale (GS) dan staining scale (SS)
Subjects: Kimia
Divisions: Fakultas Sains dan Teknologi > Kimia (S1)
Depositing User: Miftahul Ulum [IT Staff]
Date Deposited: 02 Feb 2015 10:46
Last Modified: 18 Feb 2016 09:06
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/15450

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum