MUQARANAT AL SHAKHSAYNI AL RA'ISAINI MUHAMMADAIN FI AL QISSAH AL QASIRAH QISMATIY WANASIBIY LI NAJIB MAHFIZ (DIRASAH TAHLILIYYAH DAKHILIYYAH WA SIKOLOGIYYAH AL DHUKA' AL 'ATIFIY LI DANIEL GOLEMAN)

FADLUN SUWELEH, NIM. 10110053 (2014) MUQARANAT AL SHAKHSAYNI AL RA'ISAINI MUHAMMADAIN FI AL QISSAH AL QASIRAH QISMATIY WANASIBIY LI NAJIB MAHFIZ (DIRASAH TAHLILIYYAH DAKHILIYYAH WA SIKOLOGIYYAH AL DHUKA' AL 'ATIFIY LI DANIEL GOLEMAN). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA.

Preview	Text (MUQARANAT AL SHAKHSAYNI AL RA'ISAINI MUHAMMADAIN FI AL QISSAH AL QASIRAH QISMATIY WANASIBIY LI NAJIB MAHFIZ (DIRASAH TAHLILIYYAH DAKHILIYYAH WA SIKOLOGIYYAH AL DHUKA' AL 'ATIFIY LI DANIEL GOLEMAN)) BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (10MB) | Preview
	Text (MUQARANAT AL SHAKHSAYNI AL RA'ISAINI MUHAMMADAIN FI AL QISSAH AL QASIRAH QISMATIY WANASIBIY LI NAJIB MAHFIZ (DIRASAH TAHLILIYYAH DAKHILIYYAH WA SIKOLOGIYYAH AL DHUKA' AL 'ATIFIY LI DANIEL GOLEMAN)) BAB II, III.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (2MB)

Abstract

Penelitian ini berjudul Muqāranah asy-Syakhshayni ar-Raissayyni Muhammadain Fi al-Qishshah al-Qashirah “Qismaty wa Nashīby” Li Najib Mahfudz (Dirāsatun Tahlīliyyatun dākhiliyatun wa sīkūlūjiyyatun adz-Dzkā‟ al- „āthifī Li Daniel Goleman). Cerpen ini lebih khusus menggambarkan tentang kepribadian dua tokoh kembar siam bernama Muhammadain (Qismaty dan Nashīby) yang sangat bertentangan. Perbedaan keduanya terlihat jelas dari aktifitas mereka sehari-hari. Qismaty memiliki karakter yang baik, mudah mengalah, senang belajar, suka kebersihan, sedangkan Nashīby memiliki karakter yang bertentangan. Hal inilah yang menjadi pemicu konflik antara keduanya. Penelitian ini merupakan studi analisis deskriptif-psikologis menurut teori yang dicetuskan oleh Daniel Goleman. Teori ini mampu melihat potret seseorang dengan mengukur tingkat kecerdasan emosional orang tersebut. Secara garis besar Daniel membagi kecerdasan emosi dalam diri manusia menjadi lima bagian, yaitu kecerdasan dan kesadaran diri, pengaturan diri, motivasi, empati dan keterampilan sosial. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kwalitas kecerdasan emosional Muhammadain atau Qismaty dan Nashīby, dua tokoh utama dalam cerpen “Qismaty Wa Nashiby” karya Najib Mahfudz. Hasil analisis dalam penelitian ini menunjukkan bahwa kwalitas kecerdasan emosi yang dimiliki Qismaty dan Nashīby masih jauh dari konsep kerangka kerja Kecerdasan Emosi menurut Daniel Goleman. Kedua tokoh utama tidak memiliki keseluruhan dari lima unsur kecerdasan emosional tersebut. Qismaty memiliki tiga wilayah utama yaitu kesadaran diri, pengendalian diri dan motivasi diri, sedangkan Nashīby hanya memiliki satu wilayah utama yaitu motivasi diri. Dengan demikian dua wilayah penting yang tidak dimiliki keduanya adalah empati dan keterampilan sosi

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item