STRATEGI DAKWAH DEWAN PIMPINAN WILAYAH PARTAI KEADILAN SEJAHTERA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERIODE 2001-2005

RAHMAT AGUS NURYANTO NIM: 01240595, (2008) STRATEGI DAKWAH DEWAN PIMPINAN WILAYAH PARTAI KEADILAN SEJAHTERA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERIODE 2001-2005. Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Abstract

ABSTRAK Keberhasilan gerakan reformasi dan tumbangnya kekuasaan rejim Orde Baru, mendorong gerakan dakwah mengambil kebijakan untuk memasuki orbit baru, yakni orbit lembaga formal (mihwar muassasi), atau spesifiknya orbit politik (mihwar siyasi). Orbit ini ditandai dengan didirikannya partai politik yang mewakili kepentingan gerakan dakwah, yang bernama Partai Keadilan. Mobilitas dan lompatan ini di satu sisi sangat membanggakan karena gerakan dakwah bisa menghirup secara maksimal udara reformasi dan para aktivisnya tidak mengalami diaspora politik. Di sisi lain, gerakan dakwah harus menanggung banyak konsekuensi dari kehadirannya di medan perjuangan orbit ini. Pada saat ini Partai Keadilan dituntut harus menggelar gerakan di ketiga orbit tersebut sekaligus. Di samping itu, agar gerakan dakwah di ketiga orbit tersebut senantiasa terarah, sinergis, dan berkesinambungan, Partai Keadilan juga dituntut semakin memperjelas visi, misi, dan konsepsi gerakannya. Oleh karena itu, di wilayah Daerah Istimewa yogyakarta, tiap periode kepengurusan perlu disusun Garis-garis Besar Kebijakan Wilayah (GBKW) sebagai panduan gerak Partai di tingkat wilayah. Hal inilah yang menyebabkan penulis tertarik untuk meneliti bagaimana Strategi Dakwah Dewan Pimpinan Wilayah Partai Keadilan Sejahtera Daerah Istemewa Yogyakarta, serta apa yang menjadi faktor pendorong dan penghambat Dakwah Partai Keadilan Daerah Istimewa Yogyakarta periode 2001 – 2005. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi dakwah yang digunakan oleh Dewan Pimpinan Wilayah Partai Keadilan Sejahtera Yogyakarta periode 2001-2005. Dalam penelitian ini peneliti akan melakukan analisa data yang telah terkumpul dengan menggunakan teknik analisis data yang bersifat deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Proses penggabungan atau perubahan dari Partai Keadilan menjadi Partai Keadilan Sejahtera membawa dampak bagi struktur. Dilihat dari segi kaderisasi keterlibatan kader dalam pemenangan Pemilu 2004 menjadi ujung tombak bagi perekrutan suara Partai Keadilan Sejahtera. Dilihat dari segi dana, untuk mencapai Kemenangan Pemilu tidak lepas dari persoalan kesiapan dana baik internal partai maupun eksternal partai. Dari ketiga hal diatas, struktur, kader, dan dana merupakan satu kesatuan tim, dan ketiga kondisi tersebut dikatakan berjalan dengan sukses di Perencanaan Strategi Dakwah Dewan Pimpinan Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta Periode 2001-2005.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item