PENAFSIRAN MALAIKAT DALAM TAFSIR AL-MANAR (STUDI ATAS TAFSIR Q.S. AL-BAQARAH: 30-34)

SUSILO, NIM. 10532018 (2015) PENAFSIRAN MALAIKAT DALAM TAFSIR AL-MANAR (STUDI ATAS TAFSIR Q.S. AL-BAQARAH: 30-34). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (PENAFSIRAN MALAIKAT DALAM TAFSIR AL-MANAR (STUDI ATAS TAFSIR Q.S. AL-BAQARAH: 30-34))
10532018_bab-i_iv-atau-v_daftar-pustaka.pdf - Published Version

Download (21MB) | Preview
[img] Text (PENAFSIRAN MALAIKAT DALAM TAFSIR AL-MANAR (STUDI ATAS TAFSIR Q.S. AL-BAQARAH: 30-34))
10532018_bab-ii_sampai_sebelum-bab-terakhir.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (2MB)

Abstract

Salah satu cabang Rukun Iman (arkan al-iman) adalah percaya kepada malaikat. Di antara seluruh rukun iman yang enam, iman kepada malaikat memiliki keunikan tersendiri. Hal ini mengingat bahwa malaikat itu sendiri merupakan sosok abstrak yang masih diperdebatkan baik dalam substansi maupun eksistensinya. Beberapa permasalahan seperti bentuk konkret keimanan terhadap malaikat menjadi suatu persoalan yang membuka untuk beberapa eksplorasi lebih jauh. Pengembangan konsep terkait malaikat kemudian menjadi sesuatu yang menarik untuk diperbincangkan di kalangan komunitas muslim. Salah satu perspektif unik terkait malaikat ini datang dari bapak modernism Islam, Muhammad Abduh. Lewat pemikirannya yang direkam dengan baik oleh muridnya Rasyid Rida dalam Tafsir al- Manar, khususnya dalam tafsir QS. Al-Baqarah: 30-34, Abduh telah melakukan rekonstruksi atas konsep malaikat. Penelitian ini akan mencoba menelusuri keunikan keunikan konsep malaikat dalam tafsir tersebut untuk dicari arti penting keimanan kepada malaikat sekaligus karakteristik penafsiran Tafsir al-Manar terhadap QS. Al- Baqarah: 30-34. Penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (libraray reaserch) dengan menggunakan metode deskriptif-analitis. Pendekatan yang dipakai adalah hermeneutis. Dalam penelitian ini sumber primer yang digunakan adalah Tafsir al- Manar karya Muhammad Rasyid Ridha. Penelitian ini ini berupaya untuk menampilkan keunikan konsep malaikat di dalamnya untuk dicari arti penting keimanan kepada malaikat di samping menelusuri karakteristik penafsiran Tafsir al- Manar dalam hal tersebut. Hasil penelitian menunjukan bahwa menurut Tafsir al-Manar , arti penting pembahasan tentang hakikat malaikat adalah hikmah yang ada di balik dialog antara Tuhan dan malaikat dalam penciptaan Adam. Ia lebih memaknai malaikat sebagai sebuah potensi alamiah (al-quwa al-tabi’iyyah) daripada sebuah person atau makhluk yang terbuat dari cahaya. Jika malaikat diartikan sebagai potensi dan hukum alamiah, maka hal ini berarti bahwa manusia diberikan kemampuan untuk memberdayakan potensi-potensi tersebut, sebagaimana disimbolkan dengan sujudnya malaikat kepada Adam. Dengan demikian, arti penting iman kepada malaikat dalam perspektif baru ini adalah memaksimalkan sinergitas antara manusia dan potensi serta hukum alamiah. Terdapat empat karakteristik utama dalam penafsiran malaikat dalam Tafsir al-Manar, yaitu: (1) Menggagas penafsiran alternatif terkait konsep malaikat, yakni melihat malaikat sebagai sebuah potensi alamiah (al-quwa al-tabi’iyyah) bukan sebagai person. (2) Tidak ada rujukan hadis dalam penafsirannya selain satu buah asar yang berasal Ali bin Abu Talib. (3) Penyajian tafsir yang kontekstual dan akomodatif terhadap berbagai kelompok audiens, dalam hal ini kaum agamawan dan kaum positivis. (4) Terdapat pengaruh filsafat positivisme dalam penafsiran malaikat.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing: Dr. Ahmad Baidowi, M.Si.
Uncontrolled Keywords: malaikat, tafsir al-manar, al-baqarah: 30-34
Subjects: Ilmu Alqur’an dan Tafsir
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Alqur’an dan Tafsir (S1)
Depositing User: H. Zaenal Arifin, S.Sos.I., S.IPI.
Date Deposited: 23 Apr 2015 08:22
Last Modified: 23 Apr 2015 08:22
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/15845

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum