JUAL BELI MELINJO SECARA SINOMAN PERSPEKTIF SOSIOLOGI HUKUM ISLAM (STUDI DI DESA GUNUNGLURAH KECAMATAN CILONGOK KABUPATEN BANYUMAS)

KHOTIBUL UMAM, NIM. 11380047 (2015) JUAL BELI MELINJO SECARA SINOMAN PERSPEKTIF SOSIOLOGI HUKUM ISLAM (STUDI DI DESA GUNUNGLURAH KECAMATAN CILONGOK KABUPATEN BANYUMAS). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (JUAL BELI MELINJO SECARA SINOMAN PERSPEKTIF SOSIOLOGI HUKUM ISLAM (STUDI DI DESA GUNUNGLURAH KECAMATAN CILONGOK KABUPATEN BANYUMAS))
BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (5MB) | Preview
[img] Text (JUAL BELI MELINJO SECARA SINOMAN PERSPEKTIF SOSIOLOGI HUKUM ISLAM (STUDI DI DESA GUNUNGLURAH KECAMATAN CILONGOK KABUPATEN BANYUMAS))
BAB II, III, IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Praktek jual beli (perniagaan) yang dilakukan di tengah-tengah masyarakat telah mengalami banyak perkembangan. Salah satu dari bentuk perkembangan jual beli yang muncul di tengah-tengah masyarakat khususnya masyarakat Gununglurah Kecamatan Cilongok Kabupaten Banyumas adalah jual beli dengan sistem sinoman. Jual beli sinoman adalah jual beli yang dilakukan dengan cara membeli buah yang masih hijau (belum pantas dipanen). Objek akad dalam jual beli secara sinoman merupakan buah yang baru terlihat putik buahnya dan masih berada di pohon. Pembayaran yang dilakukan oleh pembeli dilakukan secara lunas kepada pemilik buah. Akan tetapi waktu untuk penyerahan buah tersebut ketika buah sudah menua (siap untuk dipanen). Menurut hukum Islam, jual beli dengan sistem seperti ini termasuk salah satu jual beli yang dilarang. Dikarenakan dalam jual beli secara sinoman mengandung unsur samar-samar yang dapat menimbulkan kerugian pihak yang melakukan akad, baik penjual maupun pembeli. Buah yang masih berada dipohon mungkin saja jatuh tertiup angin kencang atau layu sebelum diambil oleh pembeli. Harga buah yang masih berada di pohon memiliki perbedaan yang sangat jauh dengan harga buah ketika sudah menua (siap untuk dipanen). Akan tetapi Jual beli secara sinoman sudah berlangsung sejak lama dan secara turun temurun sudah mentradisi di kalangan masyarakat Desa Gununglurah yang seluruhnya beragama Islam. Masyarakat Gununglurah beragama Islam, akan tetapi mereka melakukan praktek jual beli yang bertentangan dengan ajaran Islam. Berangkat dari latar belakang tersebut penyusun tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai “Jual Beli Melinjo secara Sinoman Perspektif Sosiologi Hukum Islam (Studi di Desa Gununglurah Kecamatan Cilongok Kabupaten Banyumas), dengan pokok kajian: menguraikan bagaimana mekanisme jual beli melinjo secara sinoman di Desa Gununglurah Kecamatan Cilongok Kabupaten Banyumas, dan bagaimana pandangan hukum Islam mengenai hal tersebut. Penelitian ini merupakan field research (penelitian lapangan) yang menggunakan metodologi penelitian kualitatif dengan pengumpulan data melalui; observasi-partisipasi, interview dan dokumentasi. Analisis yang digunakan adalah deskriptif interpretatif dengan pendekatan sosiologi hukum Islam. Hasil penelitian di lapangan menunjukkan, pelaksanaan jual beli melinjo secara sinoman di Desa Gununglurah Kecamatan Cilongok Kabupaten Banyumas terjadi dikarenakan faktor kebutuhan dan ketidakpahaman hukum para pelaku. Jual beli melinjo secara sinoman yang mentradisi di desa Gununglurah, termasuk ‘urf fāsid yang harus dirubah dan disesuaikan dengan konsep ajaran Islam. Mekanisme yang dapat merugikan satu sama lain harus dihilangkan demi kemaslahatan bersama. Menurut pandangan sosiologi hukum Islam, perubahan hukum dapat terjadi karena faktor sosial yang ada di masyarakat. Faktor sosial memiliki andil dalam proses perubahan hukum di tengah-tengah masyarakat.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: Muamalat
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Muamalah (S1)
Depositing User: Miftahul Ulum [IT Staff]
Date Deposited: 08 May 2015 09:33
Last Modified: 08 May 2015 09:33
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/16017

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum