SOLIDARITAS DAN INTERAKSI SOSIAL DALAM TRADISI TEBUS WETENG DI DESA SUMBER LOR, BABAKAN, CIREBON

SHOLIHA, NIM. 11540058 (2015) SOLIDARITAS DAN INTERAKSI SOSIAL DALAM TRADISI TEBUS WETENG DI DESA SUMBER LOR, BABAKAN, CIREBON. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (SOLIDARITAS DAN INTERAKSI SOSIAL DALAM TRADISI TEBUS WETENG DI DESA SUMBER LOR, BABAKAN, CIREBON)
11540058_bab-i_iv-atau-v_daftar-pustaka.pdf - Published Version

Download (1MB) | Preview
[img] Text (SOLIDARITAS DAN INTERAKSI SOSIAL DALAM TRADISI TEBUS WETENG DI DESA SUMBER LOR, BABAKAN, CIREBON)
11540058_bab-ii_sampai_sebelum-bab-terakhir.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Solidaritas sosial yang terbentuk di kalangan masyarakat Desa Sumber Lor dikarenakan adanya sebuah bentuk kepentingan bersama. Bentuk kepentingan bersama ini terbentuk dikarenakan adanya tradisi-tradisi yang ada di Sumber Lor diantaranya adalah tradisi Tebus Weteng. Hal ini dapat direflesikan sebagai adanya simbiosis mutualisme yang terjadi dalam interaksi antar tuan hajat dengan para tamu yang hadir. Tradisi Tebus Weteng dapat membangun terbentuknya interaksi sosial yang berdampak pada kepentingan. Kepentingan ini kemudian memberikan dampak pada sosial kemasyarakatan berupa solidaritas sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tradisi Tebus Weteng dalam membentuk solidaritas sosial dan interaksi sosial masyarakat dan mengetahui faktor-faktor yang menjadi pembentuk solidaritas sosial masyarakat Desa Sumber Lor. Jenis Penelitian ini dikategorikan sebagai penelitian lapangan (field research) dengan metode yang digunakan adalah metode penelitian pendekatan kualitatif. Teknik analisis data yang digunakan analisis interaksi, analisis ini mempunyai tiga alur yaitu reduksi, penyajian data dan penarikan kesimpulan, dan pengumpulan data yang digunakan berupa wawancara, observasi serta dokumentasi. Teori yang digunakan yaitu solidaritas sosial Emile Durkheim dan Interaksi Simbolik Robert Meed. Penelitian ini menemukan bahwa pola solidaritas sosial antara masyarakat Desa Sumber Lor dalam tradisi Tebus Weteng bersifat lebih mengarah pada kegotong royongannya. Masyarakat Sumber Lor dengan mengetahui karakteristiknya termasuk dalam solidaritas mekanik (kesadaran kolektifnya kuat dan individualitas rendah. Dalam hal ini konflik tidak pernah terjadi. Faktor-faktor yang membentuk solidaritas sosial masyarakat Desa Sumber Lor, antara lain adalah: faktor agama dan faktor adat istiadat. Adapun sebagai masyarakat yang bersosial, tamu yang hadir merupakan individu yang menjadi bagian dari masyarakat Desa Sumber Lor. Hal ini disebabkan karena setiap manusia tidak dapat hidup sendiri antara satu dengan yang lainnya. Interaksi tersebut terjadi karena manusia saling mengenal, membantu dan bertukar pengalaman, serta memahami kebutuhan dan tujuan masing-masing dalam hidup bersama. Dalam hal ini masyarakat Sumber Lor mempunyai suatu alat dan kebiasaan yang sering dilakukan dalam kesehariannya, yaitu melakukan gotong royong. dalam merawat tradisi yang ada di Desa Sumber Lor.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Dr. Munawar Ahmad, S.S. M.Si.
Uncontrolled Keywords: Tradisi Tebus Weteng Solidaritas Sosial, dan interaksi sosial
Subjects: Sosiologi Agama
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Sosiologi Agama (S1)
Depositing User: H. Zaenal Arifin, S.Sos.I., S.IPI.
Date Deposited: 11 May 2015 08:22
Last Modified: 11 May 2015 08:22
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/16036

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum