KIRAB BUDAYA DALAM TRADISI UPACARA ZIARAH 1 MUHARRAM DI DESA GUNUNGPRING KECAMATAN MUNTILAN, KABUPATEN MAGELANG JAWA TENGAH

FITRI ISTI SOFIAH, NIM11120072 (2015) KIRAB BUDAYA DALAM TRADISI UPACARA ZIARAH 1 MUHARRAM DI DESA GUNUNGPRING KECAMATAN MUNTILAN, KABUPATEN MAGELANG JAWA TENGAH. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA.

[img]
Preview
Text (KIRAB BUDAYA DALAM TRADISI UPACARA ZIARAH 1 MUHARRAM DI DESA GUNUNGPRING KECAMATAN MUNTILAN, KABUPATEN MAGELANG JAWA TENGAH)
BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (8MB) | Preview
[img] Text (KIRAB BUDAYA DALAM TRADISI UPACARA ZIARAH 1 MUHARRAM DI DESA GUNUNGPRING KECAMATAN MUNTILAN, KABUPATEN MAGELANG JAWA TENGAH)
BAB II, III, IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Desa Gunungpring terkenal memiliki tradisi keagamaan yang sangat kental, dengan kegiatan yang sangat religius seperti tahlilan, sholawat, ziarah makam, mujahadah dan pengajian. Ziarah makam yang masih dilestarikan dan berkembang dimasyarakat Desa Gunungpring adalah tradisi upacara ziarah pada1 Muharram dalam rangka memperingati haul Kiai Raden Santri danKiai Jogo Rekso Hal yang menarik dari haul tersebut yaitu ada rangkaian prosesi yang menyertai kegiatan haul seperti acara kirab budaya yang dipimpin oleh Ki Radya Harsana. Ki Radya Harsana sebagai abdi dalem kraton Ngayogyokarto Hadiningrat, beserta masyarakat Desa Gunungpring. Sejumlah warga yang bertugas membawa tumpeng berpakaian seperti prajurit keraton Mataram. Barisan pembawa tumpeng (besar dan kecil) tersebut merupakan simbol sebagai bentuk syukuran atas keberhasilan panen bumi. Tumpeng besar yaitu gunungan yang isinya sayuran, sedangkan tumpeng kecil berupa nasi kuning dan nasi putih. Barisan tersebut berangkat dari halaman balai desa menuju terminal Ndawung untuk melakukan pawai. Setelah itu dilanjutkan dengan acara bancaan (makan bersama). Kirab budaya dalam tradisi upacara ziarah 1 Muharram ini menarik untuk diteliti sehingga memunculkan beberapa masalah yaitu bagaimana gambaran ritual pelaksanaan kirab budaya dalam tradisi upacara ziarah 1 Muharram? Apa makna-makna dari simbol yang terdapat pada kirab budaya dalam tradisi upacara ziarah 1 Muharram? Mengapa diadakan kirab budaya dalam tradisi upacara ziarah 1 Muharram? Penulisan kirab budaya dalam tradisi upacara ziarah 1 Muharram ini menggunakan adalah teori simbol, simbol adalah objek atau peristiwa apapun yang menunjuk pada sesuatu. Simbol adalah suatu tanda yang memberitahukan tentang sesuatu kepada seseorang yang telah mendapatkan persetujuan umum dalam tingkahlaku ritual. Ritual yang dilaksanakan yaitu membaca yasin, tahlil, sholawat, simakan al qur’an, pengajian, dan mujahadah. Sedangkan bentuk pelaksanaannya sebelum kirab budaya dimulai, para Kiai melakukan do’a bersama di makam Kiai Raden Santri beserta masyarakat dan santri pondok watucongol. Dalam do’a tersebut diawali dengan mujahadah, yasin, tahlil, dan diakhiri dengan do’a selamat dan penutup kemudian dilanjutkan dengan arak-arakan gunungan. Makna simbol dalam kirab budaya yang dapat dianalisis dirangkum dalam delapan macam yaitu gunungan tumpeng besar, tumpeng kecil, pakaian adat, macam-macam panji, gamelan munggal, bergada prajurit, kembang setaman dan beras kuning serta udik-udik uang receh. Masalah dan tujuan diadakan kirab budaya dalam tradisi upacara ziarah 1 Muharram. Kata kunci: kirab budaya - tradisi upacara ziarah 1Muharram- simbol

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Dra. Soraya Adnani, M.Si.
Uncontrolled Keywords: kirab budaya - tradisi upacara ziarah 1Muharram- simbol
Subjects: Sejarah Peradaban / Kebudayaan Islam
Divisions: Fakultas Adab dan Ilmu Budaya > Sejarah Kebudayaan Islam (S1)
Depositing User: Sugeng Hariyanto, SIP (sugeng.hariyanto@uin-suka.ac.id)
Date Deposited: 27 Jul 2015 07:43
Last Modified: 27 Jul 2015 07:43
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/16348

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum