TRADISI NYADRAN LINTAS AGAMA DI DUSUN KEMIRI DESA GETAS KALORAN TEMANGGUNG

MUHAMMAD WAHID SAIFUL UMAM, NIM. 10720010 (2015) TRADISI NYADRAN LINTAS AGAMA DI DUSUN KEMIRI DESA GETAS KALORAN TEMANGGUNG. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (TRADISI NYADRAN LINTAS AGAMA DI DUSUN KEMIRI DESA GETAS KALORAN TEMANGGUNG)
10720010_bab-i_iv-atau-v_daftar-pustaka.pdf - Published Version

Download (2MB) | Preview
[img] Text (TRADISI NYADRAN LINTAS AGAMA DI DUSUN KEMIRI DESA GETAS KALORAN TEMANGGUNG)
10720010_bab-ii_sampai_sebelum-bab-terakhir.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (2MB)

Abstract

Kemiri merupakan Dusun kecil di Desa Getas Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung. Tempat ibadah di Dusun Kemiri saling berdekatan yang meliputi Masjid, Vihara, dan Gereja yang bernaung di dalamnya dengan penuh warna dan budaya. Posisi tersebut sekarang sudah tidak lagi menjadi suatu pemicu terjadinya konflik antar umat beragama dalam kehidupan masyarakat. Kondisi demikian dapat terlihat karena masih ada kehangatan, keakraban bertetangga, dan hubungan sosial antar umat beragama yang satu dengan yang lain dalam bermasyarakat masih terlihat begitu kentalnya, hal ini terjadi karena adanya faktor sosial budaya yang masih melekat dan berkembang di daerah tersebut salah satunya adalah tradisi Nyadran yang dilakukan secara lintas agama. Nyadran di Dusun Kemiri tidak hanya sebagai kegiatan keagamaan, melainkan sudah ditarik ke dalam ranah yang lebih luas yaitu untuk menciptakan kerukunan dikalangan umat beragama. Walaupun terdapat perbedaan keyakinan namun masing-masing agama mempunyai tujuan yang sama yaitu menciptakan persatuan dan kesatuan serta mendoakan leluhur yang sudah meninggal, sehingga Nyadran di Dusun Kemiri bisa dilaksanakan secara lintas agama karena tidak ada pembatas diantara mereka. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui rasionalisasi dari tradisi Nyandran yang dilaksanakan secara lintas agama di Dusun Kemiri. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui dampak dilaksanakanya tradisi Nyadran lintas agama. Penelitian ini menggunakan teori rasionalisasi dari Max Weber. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan diskriptif analitik. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini melalui wawancara, dokumentasi, serta observasi. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan tiga langkah yakni reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peran dari petinggi agama, pemuka adat serta birokrat atau tokoh pemerintahanya sangat penting dalam mewujudkan kerukunan di Dusun Kemiri Desa Getas Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung. Keberhasilan peran tokoh masyarakat tersebut dapat dilihat dari kegiatan yang ada di masyarakat, salah satunya yakni keberhasilan dalam menciptakan tradisi Nyadran lintas agama sebagai alat untuk mencapai kerukunan. Secara lahiriah Nyadran lintas agama merupakan sebuah tradisi yang dijadikan sebagai alat untuk mempersatukan masyarakat antar umat beragama di Dusun Kemiri, mempererat tali persaudaraan, meningkatkan toleransi antar umat beragama, serta menjaga kerukunan dan keharmonisan di antara para peserta ritual Nyadran lintas agama. Secara religius, ritual Nyadran dilakukan sebagai wujud syukur atas rizki yang diperoleh masyarakat, serta sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama masingmasing.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Dr. Yayan Suryana, S.Ag., M.Ag,
Uncontrolled Keywords: Rasionalisasi, Tradisi Nyadran Lintas Agama.
Subjects: Sosiologi Agama
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Sosiologi Agama (S1)
Depositing User: H. Zaenal Arifin, S.Sos.I., S.IPI.
Date Deposited: 03 Aug 2015 10:07
Last Modified: 24 Feb 2016 09:13
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/16584

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum