GENDER DALAM LINGKUNGAN SOSIAL PESANTREN (STUDI TEOTANG PERAN KIAI DAN NYAI DALAM SOSIALISASI GENDER DI PESANTREN AL-MUOAWWIR DAN PESAOTREN ALI MAKSUM KRAPYAK YOGYAKARTA)

MARHUMAH, NIM: 04.3.448 (2008) GENDER DALAM LINGKUNGAN SOSIAL PESANTREN (STUDI TEOTANG PERAN KIAI DAN NYAI DALAM SOSIALISASI GENDER DI PESANTREN AL-MUOAWWIR DAN PESAOTREN ALI MAKSUM KRAPYAK YOGYAKARTA). Doctoral thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (GENDER DALAM LINGKUNGAN SOSIAL PESANTREN (STUDI TEOTANG PERAN KIAI DAN NYAI DALAM SOSIALISASI GENDER DI PESANTREN AL-MUOAWWIR DAN PESAOTREN ALI MAKSUM KRAPYAK YOGYAKARTA))
MARHUMAH - NIM 04.3.448 GENDER DALAM.pdf

Download (8MB) | Preview

Abstract

Penuhsan deserta<>i ini dilatarbelakangi oleh kegelisahan akademik bahwa peran yang dimainkan oleh kiai dan nyai sebagai pemimpin pesantren tidak seimbai1f . hal ini berakibat pula pada proses rnsialisasi gender yang melibatkan distribusi pengetahuan dan kekuasaan antara para kiai dan nyai sebagai pemimpin di lingkungan pesantren. Berpijak pada kegelisahan akademik tersebut, penelitian ini memandang proses sosialisasi gender di pesantren sebagai proses produksi dan reproduksi diskursus gender yang mengai1daikan perwujudan rclasi kekuasaan tertentu antara peran-pcrannya. Dominasi diskursus gender tcrtentu dalam pesantren akan dianalisis sebagai perwujudan dari relasi kekuasaan tertentu di mana salah satu kelompok agen lebih dominan terhadap kelompok agen lainnya. Pada saat yang sama, struktur kekuasaan dalam pesantren digunakan sebagai penjelasan tentang produksi diskursus gender tenentu yang dominan dalam pesantren. Diskursus ini pada gilirannya memiliki fungsi regulasi dan normalisasi atas segala tindakan, perilaku dan relasi gender di antara anggota komunitas pesantren. Untuk membangun rumusan di atas. oenelitian ini mengkaji peran kiai dan nyai dalam sosialisasi gender di pesanrren. Penelitian ini bertujuan untuk rnenggambarkan para agen sosialisasi gender di pesantren, memahami peran kiai dan nyai dalam membentuk wacana gender di pesantTen. dan mcnganalisa proses dan praJ...-tik pendidikan dan pengajaran di pesantren, penelitian ini juga meuelaah metode dan materi ajar lewat mana nonnanonna dan ideologi gender dipcrkenalkan, dikembangkan, diprakrikan, dan dilembagakan dalam pesantren. Penelirian ini di lakukan di Pesantren Al-Munawwir dan Pesantren Ali Makswn di Y ogyakarta, yang melibatkan observasi lapangan, focus group discussion, dan interview mendalam dengan sejwnlah kiai, nyai, badal, guru madrasah. pengurus se1ta staf madrasah. Sejumlah dokumen sejarah dan biografi juga dikllIIlpulkan. Data kemudian dianalisa menggunakan pendekatan interpretatif untuk mengungkapkan makna yang bersifat si.mbolis dan tekstual. Penelitian ini menemukan bahwa para kiai dan nyai memainkan peran yang sangat besar dalam rnembentuk diskursus gender dalam Islam yang dominan di lingkungan pesantren. dan secara kuat mempengaruhi pandangan santri meugenai isu gender dalam Islam. Akan tetapi, para kiai memiliki otoritas dan pengaruh yang lebih besar di kedua pesantren. Mereka menduduki posisi yang lebih kuat di kedua pesantren dan memiliki peluang lebih b~sar untuk berinteraksi dengan santri. Agen sosialisasi gender yang_ lain terrnasuk guru dan teman sebaya santri. Setiap agen memainkan peran yang berbeda dalam sosialisasi gender berdasarkan posisi mereka di pesantren. Peran mereka dapat dikelompokkan dalam tiga kategori: maksimalis, moderat dan minimalis. Hanya sebagian kecil kiai yang memainkan peran paling berpengaruh karena posisi mereka sebagai pemegang otoritas sekaligus sebagai guru utarna di pesantren. Pemegang otoritas kedua pesantren telah membangun diskursus nonnatif gender yang kuat dalam komunitas pesantren. Aspek-aspek normarif diskursus ini mendapat tekanan kuat sebagai arus utama proses sosialisasi gender di pesantren. Ajaran-ajaran tentang gender dalam diskursus ini dibawa dan didukung oleh semua kiai dan nyai senior serta sebagian besar kiai muda. Ajaran-ajaran ini juga tennuat dalam materimateri ajar yang mengacu pada kitab-kitab kuning. Kitab-kitab ini memuat tema-tema, ajaran, dan kerangka kerja yang ridak merefleksikan prinsip kesetaraan gender serta ridak mempertimbangkan kebutuhan aspirasi perempuan dan laki-laki secara setara. Studi ini juga menemukan bahwa proses sosialisasi gender di kedua pesantren ditandai dengan dominannya pendekatan strong model. Pendekatan ini dicirikan oleh penerapan ceramah sebagai metode pengajaran utama di pesantren, pola penyampaian materi ajar yang berulang-ulang oleh pengajar yang berbeda, wibawa dan kharisma kiai, nyai dan guru, serta aspek paksaan yang terkandung dalam materi-materi ajar di pesantren serta madrasah. Dominasi diskursus gender tradisional merepresentasikan suatu hubWlgan kekuasaan dalarn tubuh pesantren yang didomfoasi oleh mayoritas kiai, nyai, guru yang memungkinkan mereka untuk memproduksi diskursus gender di pesantren. Penelitian ini merekomendasikan beberapa agenda penting untuk dipertimbangkan sebagai upaya untuk mendorong terciptanya sebuah lingkungan sosial dan struktur yang lebih ramah perempuan dan sensitif gender dalam dunia pesantren. IV

Item Type: Thesis (Doctoral)
Subjects: Ilmu Agama Islam
Divisions: Pascasarjana > Ringkasan Disertasi > Ilmu Agama Islam
Depositing User: Edi Prasetya [edi_hoki]
Date Deposited: 10 Aug 2015 13:59
Last Modified: 10 Aug 2015 13:59
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/16739

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum