AHLI SYARI'AT DAN AHLI MISTIK DALAM TRADISI JA WA (TELAAH ATAS SERAT CENTHINI LATIN)

FAUZAN NAIF, NIM: 87082 (2008) AHLI SYARI'AT DAN AHLI MISTIK DALAM TRADISI JA WA (TELAAH ATAS SERAT CENTHINI LATIN). Doctoral thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (AHLI SYARI'AT DAN AHLI MISTIK DALAM TRADISI JA WA (TELAAH ATAS SERAT CENTHINI LATIN))
FAUZAN NAIF - NIM 87082 AHLI SYARI'AT.pdf

Download (9MB) | Preview

Abstract

AI-Qur'an menyatakan bahwa manusia adalah milik Allah dan akan kembali kepadaNya (al-Baqarah [2]: 156). Untuk mendekat dan kembali kepadaNya, sebagian umat Islam menempuh jalan (syari'at) yang digariskan oleh Allah dan RasulNya, sebagian yang lain merasa tidak (cukup) puas dengan jalan tersebut lalu menempuh jalan tasawwuf (mistik). Kedua kecenderungan ini melahirkan dua golongan yang berbeda, yaitu penganut syari'at dan penganut mistik, di kalangan kaum muslimin, termasuk dalam masyarakat Islam di J awa. Fakta menunjukkan bahwa kedatangan Islam di Jawa bukanlah ke daerah pagan, melainkan ke dalam masyarakat yang penuh dengan tradisi Hindu-Buddha dan kepercayaan-kepercayaan lain yang telah berkembang dan tertanam beberapa abad sebeiumnya. Kenyataan ini telah memaksa Islam, mau tidak mau, untuk menyesuaikan diri. Dari perjumpaan Islam dengan "agama dan kepercayaan" Jawa irri, terjadilah saling serap dan saling pengaruh antara keduanya. Disamping muncul kelompok (komunitas) yang menerima perpaduan Jslam-Jawa, muncul pula komunitas yang ingin mempertahankan kemurnian Islam (Ahli Syari'at) dan kelompok yang ingin menempuh jalan mistik dengan menggabungkan mistik Islam dan mistik Jawa (Ahli Mistik). Hubungan, pergumulan, gesekan dan ketegangan antara Islam murni (syari'at) dengan kepercayaan (mistik) Jawa ini telah menjadi terna sentral dalam khazanah budaya dan sastra Jawa. Kisah kasus Seh Siti Jenar dan Pangeran Panggung adalah contoh dari hubungan dan gesekan antara (tradisi) syari'at dan mistik di Jawa Karya sastra Jawa yang berisi tema sentral ini antara lain Darmogandhul, Serat Cabolek dan Serat Centhini. Serat Centhini adalah salah satu karya sastra Jawa yang monwnental dan spektakuler, baik dilihat dari ketebalan halamannya maupun aneka ragam isinya, sehingga ada yang menyebutnya sebagai ensiklopedi kebudayaan Jawa Penelitian yang berjudul: Ahli Syari'at dan Ahli Mistik dalam Tradisi Jawa (Telaah atas Serat Centhini Latin) ini mengambil penghulu sebagai figur abli syari'at dan Seh Amongraga sebagai figur ahli mistik. Berdasar data yang ditemukan dan analisis yang digunakan, temyata bahwa Serat Centhini Latin sangat menghormati dan memuliakan Seh Amongraga di satu pihak., dan kurang menghargai dan bahkan memandang rendah penghulu di pihak. lain. Ini bisa diartikan bahwa para pengarang Sera/ Centhini Latin cenderung lebih mengutamak.an dan mementingkan mistik: daripada syari'at. Mistik lebih utama dan lebih tinggi daripada syari'at. Syari'at dipandang rendah dan berada di bawah mistik. Inilah model (pola) pertama hubungan antara syari'at dan mistik, yang memposisikan keduanya secara hirarkis, mistik di atas dan syari'at di bawah. Di samping itu, dari kajian-kajian yang telah ada tentang tema yang sama dalam Serat Centhini, ada dua pendapat atau kesimpulan yang dihasilkan, yaitu pertama menyatak.an bahwa Serat Centhini lebih mengutamak.an mistik (Pigeaud dan Drewes) dan kedua menyatakan bahwa Serat Centhini juga menekankan pentingnya syari'at (S. Soebardi). Penulis merangkum dan menggabungkan kedua pendapat tersebut, yaitu bahwa Serat Centhini Latin mementingkan keduanya, syari'at dan mistik. Jadi bisa dikatakan bahwa Sera/ Centhini Latin bersikap mendua (ambivalen) terhadap syari'at dan mistik. Pendapat atau kesirnpulan penulis ini didasarkan dan ditegaskan dengan diak.hirinya Serat Centhini Latin dengan kisah bersatu dan manunggalnya Seh Amongraga, sebagai figur ahli mistik, dengan (dalam diri) Sultan Agung, sebagai figur ahli syari'at, yang bisa diartikan bahwa mistik (wiji nugraha) bersatu dan manunggal dengan (dan dalam) syari'at (wadhah sakalir). Keduanya sama-sama penting dan tak. terpisahkan, yang satu bergantung dari dan kepada yang lain. lnilab model (pola) kedua hubungan antara syari'at dan mistik, yang menggabungkan keduanya dalam satu kerangka tunggal. Apa yang dilakukan oleh para pengarang Serat Centhini Latin lil1 bisa ditafsirkan sebagai suatu usaha untuk mengharmoniskan antara syari'at dan mistik, dengan pertimbangan adanya gejala semakin pudar dan merosotnya parnor dan wibawa Kraton, serta semakin tumbuh dan berkembangnya pengaruh Islam di luar Kraton. Usaha ini bermanfaat dan bermakna bukan saja di masa penulisan Serat Centhini, tetapi juga di masa-masa sesudalmya.

Item Type: Thesis (Doctoral)
Subjects: Ilmu Agama Islam
Divisions: Pascasarjana > Ringkasan Disertasi > Ilmu Agama Islam
Depositing User: Edi Prasetya [edi_hoki]
Date Deposited: 11 Aug 2015 08:17
Last Modified: 11 Aug 2015 08:17
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/16760

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum