KONFLIK ANTARA MAJELIS TAFSIR AL-QUR’AN (MTA) DAN NAHDLATUL ULAMA (NU) DALAM PRAKTEK KEAGAMAAN DI KABUPATEN BANTUL

IKLILA NUR AFIDA, NIM. 11370058 (2015) KONFLIK ANTARA MAJELIS TAFSIR AL-QUR’AN (MTA) DAN NAHDLATUL ULAMA (NU) DALAM PRAKTEK KEAGAMAAN DI KABUPATEN BANTUL. Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga.

[img]
Preview
Text (KONFLIK ANTARA MAJELIS TAFSIR AL-QUR’AN (MTA) DAN NAHDLATUL ULAMA (NU) DALAM PRAKTEK KEAGAMAAN DI KABUPATEN BANTUL)
11370058_bab-i_iv-atau-v_daftar-pustaka.pdf - Published Version

Download (5MB) | Preview
[img] Text (KONFLIK ANTARA MAJELIS TAFSIR AL-QUR’AN (MTA) DAN NAHDLATUL ULAMA (NU) DALAM PRAKTEK KEAGAMAAN DI KABUPATEN BANTUL)
11370058_bab-ii_sampai_sebelum-bab-terakhir.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)

Abstract

Pada abad 20 dan 21 muncul gerakan-gerakan Islam berlabel puritan menggejala di belahan dunia. Kehadiran gerakan Majelis Tafsir Al-Qur‟an (MTA) sebagai sebuah gerakan puritan menjadi salah satu contoh fenomena tersebut. Aspek puritan dalam ideologi yang dianut MTA melahirkan permasalahan serius di tengah masyarakat karena MTA dikecam terlalu frontal dengan tradisi lokal masyarakat Jawa seperti tahlilan, slametan, dan ritual lainnya. Akibatnya pernah terjadi sejumlah konflik di Kabupaten Bantul antara kaum puritan dan sinkretis, yakni antara MTA dan Nahdlatul Ulama (NU). Penelitian yang berjudul Konflik antara Majelis Tafsir Al-Qur‟an (MTA) dan Nahdlatul Ulama (NU) dalam Praktek Keagamaan di Kabupaten Bantul merupakan penelitian yang membahas tentang penyebab terjadinya konflik antara MTA dan NU serta bagaimana upaya dalam penyelesaian konflik horizontal tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor penyebab konflik, bentuk-bentuk konflik serta memberikan kontribusi penyelesaian konflik internal keagamaan yang terjadi di Kabupaten Bantul. Berdasarkan tujuan tersebut, penulis menggunakan pendekatan sosial politik yang dimulai dengan membuat hipotesis dan kemudian menguji kebenarannya. Penulis menggunakan metode deskripsi analisis kualitiatif, yaitu metode pengumpulan data yang dibutuhkan yang kemudian dianalisis untuk diambil kesimpulan. Pada penelitian ini penulis menggunakan teori Louis Kriesberg untuk analisis resolusi konflik. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, penulis menemukan hasil analisis. Pertama, konflik internal keagamaan antara MTA dan NU yang terjadi di Kabupaten Bantul disebabkan oleh perbedaan teologis. Kedua, konflik horizontal yang terjadi antara MTA dan NU tidak dilatarbelakangi oleh faktor politik. Ketiga, meskipun menampilkan pola radikal, namun MTA berhasil mengajak sebagian masyarakat sinkretis berpindah menjadi penganut Muslim puritan dengan masuk menjadi anggota MTA. Terdapat tiga mekanisme konflik menurut Louis Kriesberg, yaitu mekanisme internal, mekanisme eksternal, dan mekanisme ekstra. Pada mekanisme internal berupa menenangkan pihak-pihak yang berkonflik, membendung isu untuk meredam kepanikan massa, mengingatkan anggota keluarga atau komunitas untuk menahan diri, dan mensosialisasikan ajaran agama tentang perlunya menjalin kerukunan, membuat sanksi sosial terhadap yang melanggar perjanjian. Mekanisme eksternal berbentuk musyawarah untuk menghentikan konflik, mengkaji penyebab konflik, melakukan negosiasi penyelesaian konflik, mengadakan dialog dan kerjasama dengan perwakilan NU dan MTA, membuat kesepakatan agar tidak terjadi kerusuhan susulan, dan melakukan komunikasi antartokoh agama dan tokoh masyarakat. Pada mekanisme ekstra berupa memanggil pihak-pihak yang bersengketa dan melakukan mediasi.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Dr. A. YANI ANSHORI, S. Ag., M. Ag.
Uncontrolled Keywords: MTA, NU, Konflik Internal Keagamaan.
Subjects: Jinayah Siyasah
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Jinayah Siyasah (S1)
Depositing User: Edi Prasetya [edi_hoki]
Date Deposited: 12 Aug 2015 17:03
Last Modified: 12 Aug 2015 17:03
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/16832

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum