RITUAL “NYEKAR” CULTURAL CAPITAL DAN MOBILITAS POLITIK DI INDRAMAYU

CECEP MAULANA, NIM. 11370073 (2015) RITUAL “NYEKAR” CULTURAL CAPITAL DAN MOBILITAS POLITIK DI INDRAMAYU. Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga.

[img]
Preview
Text (RITUAL “NYEKAR” CULTURAL CAPITAL DAN MOBILITAS POLITIK DI INDRAMAYU)
11370073_bab-i_iv-atau-v_daftar-pustaka.pdf - Published Version

Download (30MB) | Preview
[img] Text (RITUAL “NYEKAR” CULTURAL CAPITAL DAN MOBILITAS POLITIK DI INDRAMAYU)
11370073_bab-ii_sampai_sebelum-bab-terakhir.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Kebudayaan dan politik ialah dua sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan. Budaya suatu masyarakat secara otomatis akan membentuk perilaku masyarakat tersebut, tak terkecuali perilaku politiknya. Hal ini bisa kita lihat pada budaya Ritual Nyekar yang dilakukan oleh masyarakat Indramayu. Bagi sebagian orang, Ritual Nyekar hanyalah aktifitas wajar yang dilakukan untuk mendo’akan seseorang yang telah meninggal. Kenyataan lain justru ditemukan pada masyarakat Indramayu yang menggunakan Ritual Nyekar sebagai salah satu medium dalam mobilisasi politik. Situs-situs makam tokoh dalam sejarah Indramayu maupun tempat-tempat yang dianggap keramat ramai dikunjungi oleh masyarakat Indramayu. Fenomena demikian seakan berbanding terbalik dengan modernisasi yang terjadi pada masyarakat Indramayu. Menurut Boudieu, modal bukan hanya semata-mata uang seperti yang didengung-dengungkan hukum ekonomi. Cultural Capital ialah salah satu modal yang dimaksud oleh Bourdieu. Ritual Nyekar kemudian bertransformasi sebagai budaya yang dapat dijadikan modal guna memobilisasi dan meraih simpati masyarakat Indramayu oleh para elit politiknya. Hal tersebut terjadi dikarenakan masyarakat Indramayu sendiri secara aktif meminta para elit politik yang didukungnya untuk melakukan Ritual Nyekar, Khususnya pada saat musim pemilu tiba. Hal ini kemudian menjadi sangat menarik ketika Ritual Nyekar dapat bertahan sebagai salah satu alternatif modal politik ditengah banyaknya pilihan modal politik. Oleh karena itu, menarik sekali untuk dilakukan penelitian bagaimana Ritual Nyekar bertransformasi dalam geliat moblisasi dan modal politik masyarakat Indramayu. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (Field Research) dengan menggunakan pendekatan antropologi sosial dan bersifat deskriptif-analitik. Selain itu, penelitian ini juga menggunakan teori simbol. Simbol bekerja dengan cara merepresentasikan Ritual Nyekar sebagai cara kehidupan beragama masyarakat Indramayu yang kemudian mempengaruhi perilakunya dalam berpolitik. Ritual Nyekar kemudian bertransformasi dalam ekspresi politik menjadi alat legitimasi agama dalam perpolitikan masyarakat Indramayu. Penelitian ini menemukan kesimpulan bahwa Ritual Nyekar bertransformasi menjadi medium mobilisasi dan modal politik berbasis budaya yang memberikan jaminan, atau paling tidak kesempatan politik yang cukup besar.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Prof. NOORHAIDI HASAN, S.Ag, M.A, M.Phil., Ph.D.
Uncontrolled Keywords: Ritual Nyekar, Cultural Capital, dan Mobilitas Politik.
Subjects: Jinayah Siyasah
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Jinayah Siyasah (S1)
Depositing User: Edi Prasetya [edi_hoki]
Date Deposited: 12 Aug 2015 18:27
Last Modified: 13 Dec 2021 09:53
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/16843

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum