PEMBINAAN NARAPIDANA RESIDIVIS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KLAS II A YOGYAKARTA

WALIA RAHMAN, NIM. 11340015 (2015) PEMBINAAN NARAPIDANA RESIDIVIS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KLAS II A YOGYAKARTA. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (PEMBINAAN NARAPIDANA RESIDIVIS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KLAS II A YOGYAKARTA) 11340015_bab-i_iv-atau-v_daftar-pustaka.pdf Download (15MB) | Preview
	Text (PEMBINAAN NARAPIDANA RESIDIVIS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KLAS II A YOGYAKARTA) 11340015_bab-ii_sampai_sebelum-bab-terakhir.pdf Restricted to Registered users only Download (21MB)

Abstract

Pembinaan narapidana merupakan salah satu upaya yang bersifat Ultimum Remidium (upaya terakhir) yang lebih tertuju kepada alat agar narapidana sadar akan perbuatannya sehingga pada saat kembali ke dalam masyarakat ia akan menjadi baik, baik dari segi keagamaan, sosial budaya maupun moral sehingga akan tercipta keserasian dan keseimbagan di tengah-tengah masyarakat. Pemasyarakatan membentuk sebuah prinsip pembinaan dengan sebuah pendekatan yang lebih manusiawi hal tersebut terdapat dalam usaha-usaha pembinaan yang dilakukan terhadap pembinaan dengan sistem pemasyarakatan seperti yang diatur dalam Undang-undang Nomor 12 tahun 1995 tentang pemasyarakatan. Hal ini mengandung arti pembinaan narapidana dalam sistem pemasyarakatan merupakan ujud tercapainya reintegrasi sosial yaitu pulihnya kesatuan hubungan narapidana sebagai individu makhluk sosial dan makhuk Tuhan. Untuk mengetahuai fakta keadaan narapidana tentang pembinaan narapidana residivis maka diadakannya penelitian. Penelitian dalam hal ini dilakukan di Lapas Klas II A Yogyakarta karena Lapas tersebut merupakan salah satu Lapas yang banyak menampung narapidana residivis di Yogyakarta. Berdasarkan hal tersebut maka dirumuskan pokok permasalahan mengenai bagaimana pelaksanaan pembinaan narapidana residivis di Lapas Klas II A Yogyakarta dan apakah ada perbedaan pembinaan antara narapidana residivis dan non-residivis. Penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), yaitu penelitian yang langsung berhubungan dengan obyek yang diteliti untuk memperoleh keterangan tentang realita pembinaan narapida residivis di Lapas Klas II A Yogyakarta. Adapun hasil dari penelitian ini yaitu pembinaan narapidana residivis dan non-residivis tidak ada perbedaan pembinaan antara narapidana residivis dan non-residivis hanya saja perbedaan narapidana residivis yang mendapatkan pidana seumur hidup, pidana mati, atau sering melakukan pelanggaran tata tertib LAPAS, tidak memungkinkan memperoleh kesempatan asimilasi dan atau integrasi disebabkan Narapidana yang bersangkutan adalah residivis. Hal ini berdasarkan pada pasal 12 Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pembinaan dan Pembimbingan Warga Binaan Pemasyarakatan. Adapun bentuk pembinaan terhadap residivis yang diberlakukan di Lapas Klas II A Yogyakarta dilakukan dengan 2 cara, yaitu bentuk pembinaan kepribadian dan pembinaan kemandirian.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item