SHI'R RUH SURAT AL IKHLAS LI IBN 'ARABIY (DIRASAH TAFSIRIYYAH)

MAGHFUR MR, NIM. 11110088 (2015) SHI'R RUH SURAT AL IKHLAS LI IBN 'ARABIY (DIRASAH TAFSIRIYYAH). Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga.

[img]
Preview
Text (SHI'R RUH SURAT AL IKHLAS LI IBN 'ARABIY (DIRASAH TAFSIRIYYAH))
BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (13MB) | Preview
[img] Text (SHI'R RUH SURAT AL IKHLAS LI IBN 'ARABIY (DIRASAH TAFSIRIYYAH))
BAB II, III.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (13MB)

Abstract

Tasawuf banyak menyedot perhatian masyarakat, terutama umat muslim. Menurut Ibnu Arabi, tasawuf adalah proses mengaktualkan potensi akhlak Allah yang ada dalam diri kita dan menjadikannya akhlak kita. Benih-benih sufisme sudah ada sejak zaman Nabi Muhammad Saw, namun secara nomenklatur ia bisa dikatakan sejak hadirnya gerakan oposisi keagamaan pada pemerintahan Umayah, masa Abdul Hakim bin Marwan (586-506). Ini dilakukan oleh Hasan al-Bashri (w. 528 M), tokoh yang amat saleh, dengan menulis surat kepada Khalifah, menuntut agar rakyat diberi kebebasan untuk melakukan apa yang mereka anggap baik. Sampai detik modernitas ini, tasawuf tetap eksis, dan akan berlanjut. Kaum sufisme mempunyai pengalaman spiritual yang berbeda-beda. Salah satu medium yang digunakan oleh mereka untuk mengekspresikan ajaranajarannya adalah puisi. Senandung puisi yang terlahir dari mereka bernama puisi profetik karena melalui proses ritualspiritual yang cukup panjang. Ajaran sufi yang mengajak pada penyucian diri layak untuk diaplikasikan pada kehidupan sehari-hari agar terlepas dari belenggu rantai nafsu duniawi. Berdasarkan pada permasalahn di atas, maka laik bagi kita menyelami makna kemerdekaan jiwa yang ter-cover dalam puisi Ibnu Arabi yang berjudul “Rûhu Sûrati al-Ikhlâshi”. Untuk menguak substansi enam bait puisi neoklasik ini, peneliti menggunakan pisau bedah Hermeneutika Gadamar dengan empat konsep humanistiknya (Bildung, Sensus Communis, Judgment, dan Taste). Judul penelitian ini adalah “Syi’ru Rûhi Sûrati al-Ikhlâshi (al-Dirasatu al-Tafsiriyatu)”, dengan rumusan: Bagaimana interpretasi puisi "Rûhu Sûrati al-Ikhlâshi" dalam perspektif hermeneutika Gadamer? Riset ini bertujuan untuk mengembangkan teori sastra dalam kajian puisi-puisi sufistik dan memberikan kontribusi ilmiah terhadap kekayaan pustaka serta realita kehidupan. Syi’ru Rûhi Sûrati al-Ikhlâshi adalah puisi Arab sufi yang mengandung semangat spritualitas dan mengajak umat untuk terbebas dari selain Allah SWT. Dengan pisau analisis Hermeneutika Gadamer ini, muncullah empat prinsip perikemanusiaan utama untuk melakoni kehidupan, yaitu prinsip al-Khalâshu, al- `Ilmu, al-Hikmatu, dan al-Dzauqu, sehingga tercipta kehidupan yang harmonis antarsesama. Kata kunci: Puisi Profetik, Rûh Sûrati al-Ikhlâshi, Hermeneutika Gadamer, dan Prinsip Perikemanusiaan.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Dr. Zamzam Afandi, M.Ag.
Uncontrolled Keywords: Puisi Profetik, Rûh Sûrati al-Ikhlâshi, Hermeneutika Gadamer, dan Prinsip Perikemanusiaan
Subjects: Kesusastraan Arab
Divisions: Fakultas Adab dan Ilmu Budaya > Bahasa dan Sastra Arab (S1)
Depositing User: Sugeng Hariyanto, SIP (sugeng.hariyanto@uin-suka.ac.id)
Date Deposited: 24 Aug 2015 09:04
Last Modified: 24 Aug 2015 09:04
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/17061

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum