PEMIKIRAN FEMINISME EKSISTENSIALIS SIMONE DE BEAUVOIR

UCOH ADAWIAH, NIM. 11510033 (2015) PEMIKIRAN FEMINISME EKSISTENSIALIS SIMONE DE BEAUVOIR. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA.

[img]
Preview
Text (PEMIKIRAN FEMINISME EKSISTENSIALIS SIMONE DE BEAUVOIR)
11510033_bab-i_iv-atau-v_daftar-pustaka.pdf - Published Version

Download (2MB) | Preview
[img] Text (PEMIKIRAN FEMINISME EKSISTENSIALIS SIMONE DE BEAUVOIR)
11510033_bab-ii_sampai_sebelum-bab-terakhir.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (2MB)

Abstract

Pembahasan tentang perempuan memberikan kesenangan tersendiri bagi sebagian orang, karena akan ada hal baru dan unik yang nampak darinya. Seperti ketika mempertanyakan persoalan apakah perempuan? Maka jawabannya akan sangat beragam sesuai konteks sosio-historis pendefinisinya, juga pertanyaan tersebut merupakan pertanyaan filosofis yang sampai saat ini belum menemukan jawaban akhir. Ada yang mengatakan bahwa perempuan adalah rahim. Perempuan adalah makhluk dengan sifat khususnya yang kurang berkualitas. Sedangkan Aquinas mengatakan bahwa perempuan adalah laki-laki yang tidak sempurna, makhluk yang diciptakan secara tidak sengaja. Memang, jawaban atas pertanyaan apakah perempuan itu selalu berujung pada jawaban yang ambigu, ada yang berpandangan positif ada pula yang berpandangan negatif. Penelitian ini mencoba menguraikan pemikiran seorang feminis, novelis, sekaligus filsuf perempuan yang telah membahas terkait masalah perempuan secara sistematis dan komprehensif. Sosok tersebut adalah Simone de Beauvoir. Pemikiran Beauvoir sangat berpengaruh, baik masa kini ataupun di masanya, yang acap kali dicap telah memberikan inspirasi kesadaran keadilan gender. Terutama melalui mahakaryanya, The Second Sex, yang menjadi bukti real buah pikirnya, dan senantiasa menjadi rujukan para feminis, terlepas dari hujatan maupun kritikan terhadap karya tersebut. Skripsi ini berjudul Pemikiran Feminisme Eksistensialis Simonde de Beauvoir, dengan menggunakan metode deskriptif-analisis, telah menghasilkan beberapa kesimpulan. Diantaranya: Pertama, menurut Beauvoir perempuan memiliki dua sisi yang secara dikotomis amat berbeda, yaitu “tubuh” dan “bukan tubuh”. Kedua, ketika membahas soal perempuan dan ihwal yang melingkupinya, Beauvoir memulainya dengan menguraikan secara komprehensif tubuh perempuan. Beauvoir mendefinisikan tubuh dengan beragam cara. Diantaranya “Tubuh sebagai suatu situasi”, “tubuh sebagai suatu kekuatan persepsi,” dan “tubuh sebagai hambatan”. Ketiga, Beauvoir menggambarkan identitas perempuan, dalam semua kultur patriarkal, selalu menjadi jenis kelamin kedua (the second sex). Padahal sebagai manusia, ia adalah subjek: suatu kesadaran. Tetapi sebagai seorang perempuan, ia adalah liyan yang absolut, ia adalah objek. Dan menurutnya, “mitoslah” yang melanggengkan eksisitensi perempuan sebagai identitas kedua (the second sex). Keempat, ada tiga tipologi perempuan yang sedang mencoba membebaskan diri dari kekangan budaya patriarkal yaitu, perempuan narsisme, perempuan jatuh cinta, dan perempuan mistik. Namun perjuangan mereka hanyala sia-sia belaka. Kelima, menurut Beauvoir, ada beberapa hal yang memang dapat benar-benar membebaskan perempuan, pertama-tama, perempuan harus dapat mengatasi kekuatan-kekuatan dari lingkungannya. Diantaranya: 1). perempuan dapat bekerja, 2). perempuan dapat menjadi seorang intelektual, 3). untuk mentransendensi batasan-batasannya, perempuan dapat menolak keliyanannya.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Drs. H. Muzairi, MA.
Uncontrolled Keywords: Feminisme, Eksistensialis, Pemikiran Islam
Subjects: Filsafat Agama
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Filsafat Agama (S1)
Depositing User: Sugeng Hariyanto, SIP (sugeng.hariyanto@uin-suka.ac.id)
Date Deposited: 21 Sep 2015 08:01
Last Modified: 21 Sep 2015 08:01
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/17096

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum