KONSEP JIHAD DALAM AL-QUR’AN (KAJIAN ANALISIS SEMANTIK TOSHIHIKO IZUTSU)

MUHAMMAD IQBAL MAULANA, NIM. 11530044 (2015) KONSEP JIHAD DALAM AL-QUR’AN (KAJIAN ANALISIS SEMANTIK TOSHIHIKO IZUTSU). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (KONSEP JIHAD DALAM AL-QUR’AN (KAJIAN ANALISIS SEMANTIK TOSHIHIKO IZUTSU))
11530044_bab-i_iv-atau-v_daftar-pustaka.pdf

Download (3MB) | Preview
[img] Text (KONSEP JIHAD DALAM AL-QUR’AN (KAJIAN ANALISIS SEMANTIK TOSHIHIKO IZUTSU))
11530044_bab-ii_sampai_sebelum-bab-terakhir.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Perintah jihād diturunkan secara bertahap dan fase demi fase sesuai dengan perkembangan masyarakat Islam di masa-masa awal turunnya risalah kenabian Muhammad saw. Perintah ini diturunkan secara bertahap sesuai dengan perkembangan kondisi masyarakat Islam yang selalu mengalami transisi dari satu kondisi ke kondisi lain, dan dari satu perkembangan ke perkembangan lain sampai sempurnanya risalah kenabian Muhammad saw. Kata jihād dengan berbagai bentuk derivasinya terulang dalam al-Qur’an sebanyak 35 kali dalam 16 surah dan mencakup 30 ayat. Di setiap ayat yang terdapat di berbagai surat tentunya memiliki makna yang berbeda. Oleh karena itu dibutuhkan pemahaman yang yang mendalam. Sebab, pemahaman konsep jihād masih menimbulkan berbagai kontroversi. Adanya perbedaan makna kata jihād menginspirasi penulis mengkaji makna yang lebih dalam dan jauh lagi seputar kata jihād di dalam al-Qur’an. Dalam skripsi ini, penulis mengungkapkan makna dan konsep yang terkandung di dalam kata jihād yang terdapat di dalam al-Qur’an dengan menggunakan analisis semantik yang dikembangkan oleh Toshihiko Izutsu. Semantik al-Qur’an menurut Tsohihiko Izutsu berusaha menyingkap pandangan dunia al-Quran (Weltanschauung) melalui analisis semantik terhadap kosakata atau istilah-istilah kunci al-Qur’an. Proses yang dilakukan dalam penelitian ini adalah meneliti makna dasar dan makna relasional kata jihād dengan menggunakan analisis sintagmatik dan paradigmatik, kemudian meneliti penggunaan kosakata jihād pada masa pra Qur’anik, Qur’anik dan pasca Qur’anik. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa kata jihad memiliki makna dengan bersungguh-sungguh. Secara relasioanal makna jihad berubah ketika besanding dengan kata sabilillah maka bermakna perjuangan, ketika bersanding dengan kata tusyrik maka memiliki arti memaksa, ketika bersanding dengan kata kuffar memiliki makna perang. Ketika bersanding dengan kata amwal dan anfus maka bermakna beramal shalih, dan ketika bersanding dengan kata al-Qur’an maka ia bermakna dakwah. Kosakata jihad baru mengalami perubahan drastis pada sistem yang terbentuk pasca Qur’anik, makna aktual dasarnya yang berarti sungguh-sungguh pada sistem fiqih berkembang maknanya menjadi perang (qital) dan bersungguh-sungguh dalam mengolah intelektual (ijtihad) . Berbeda saat dalam tasawuf term jihad menjadi tersimpulkan dalam sistem konseptual bersungguh-sungguh di dalam mengolah jiwa (mujahadah). Tujuan berjihad karena keinginan mendapatkan ridho Allah. dan setiap orang yang melakukannya dijanjikan oleh Allah mendapatkan kebaikan dan keberuntungan.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Dr. Phil. Sahiron Syamsuddin, M.A.
Subjects: Ilmu Alqur’an dan Tafsir
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Alqur’an dan Tafsir (S1)
Depositing User: Miftahul Ulum [IT Staff]
Date Deposited: 25 Sep 2015 14:40
Last Modified: 25 Sep 2015 14:40
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/17259

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum