KESATUAN MANUSIA DALAM AGAMA BAHA’I

MUHAMMAD ABDUH LUBIS, NIM : 11520044 (2015) KESATUAN MANUSIA DALAM AGAMA BAHA’I. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA.

[img]
Preview
Text (KESATUAN MANUSIA DALAM AGAMA BAHA’I)
BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (1MB) | Preview
[img] Text (KESATUAN MANUSIA DALAM AGAMA BAHA’I)
BAB II, III, IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Fokus penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana ajaran kesatuan umat manusia yang terdapat dalam Agama Baha’i, kemudian bagaimana upaya agar kesatuan manusia menjadi mungkin untuk diwujudkan. Melihat kondisi bahwa sejarah peradaban manusia dipenuhi oleh perang, pembunuhan, dan kekerasan-kekerasan agama. Dengan catatan sejarah tersebut maka ajaran kesatuan sangat perlu diketahuai dan dipahami serta dapat diterapkan dalam kehidupan terkhusus dalam ruang lingkup antar agama yakni melalui nilai rohani dan memaknai manusia secara esensial. Perbedaan pada manusia baik suku, agama dan ras saat ini merupakan proses panjang dari zat yang satu sehingga tidak alasan bagi manusia adalah untuk kesatuan. Dalam penelitian ini digunakan metode kualitatif yang berorieantasi pada kajian pustaka. Sumber data berupa tulisan-tulisan Baha’ullah, Abdul Baha’ yang terdapat dalam buku-buku dan telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia oleh Majelis Rohani Nasional Indonesia serta beberapa sumber baik makalah maupun artikel-artikel terkait dengan pembahasan mengenai ajaran kesatuan. Dalam Agama Baha’i dijelaskan bahwa esensi manusia ialah berasal dari satu Zat tunggal, ditampilkan dalam berbagai bentuk setelah melewati proses kombinasi dari berbagai unsur sehingga menjadikan manusia beragam. Hikmah Ilahi bahwa dalam diri manusia terdapat keluhuran yang membimbing manusia untuk terus berbuat baik kepada sesamanya, nilai rohani inilah yang menjadi tekanan dalam ajaran kesatuan, bahwa semua manusia dari latar belakang yang berbeda, baik perempuan maupun lelaki adalah sama. Dalam dunia ciptaan tidak terdapat perbedaan, tidak ada yang lebih diuntungkan maupun dirugikan. Segala sesuatu yang terdapat di dunia ini berdasarkan unsur-unsur yang menyatu sehingga menjadi suatu bentuk tertentu, maka tidak ada pilihan lain demi keberlangsungan kehidupan manusia adalah kecuali hanya kesatuan. Data yang terkumpul kemudian dianalisis dengan tipologi yang dikemukakan oleh Joachim Wach. Berdasarkan tipologi Joachim Wach tentang tiga macam pengalaman agama untuk memperoleh bentuk ungkapannya yaitu diwujudkan dalam bentuk pemikiran, perbuatan, dan persekutuan. Dengan tipologi yang pertama mengenai doktrin-doktrin terkait ajaran kesatuan manusia yang terdapat dalam agama Baha’i, kemudian membahas bagaimana ajaran kesatuan tersebut dimaknai dalam sebuah upaya pencapaian untuk terwujudnya sebuah kesatuan manusia di dunia. Dengan cara demikian maka penulisan ini mempunyai arah dan tujuan pembahasan yang jelas, sehingga pemahaman ajaran kesatuan dalam agama Baha’i dapat dipahami.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Prof. Dr. H. Djam'annuri
Uncontrolled Keywords: KESATUAN MANUSIA,AGAMA, BAHA’I
Subjects: Perbandingan Agama
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Perbandingan Agama (S1)
Depositing User: Sugeng Hariyanto, SIP (sugeng.hariyanto@uin-suka.ac.id)
Date Deposited: 05 Oct 2015 08:22
Last Modified: 05 Oct 2015 08:22
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/17374

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum