PERMOHONAN PENGAKUAN ANAK DI LUAR NIKAH (STUDI PUTUSAN HAKIM NO. 408/PDT.G/2006/P A.SMN)

SEPTI EMILIA, NIM: 03350019 (2007) PERMOHONAN PENGAKUAN ANAK DI LUAR NIKAH (STUDI PUTUSAN HAKIM NO. 408/PDT.G/2006/P A.SMN). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA.

[img]
Preview
Text
BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (17MB) | Preview
[img] Text
BAB II, III, IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (15MB)

Abstract

Masalah anak merupakan objek kajian dalam hukum perundang-undangan maupun hukum syara', tidak terkecuali anak tidak sah. Dalam Undang-undang No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan jo. Kompilasi Hukum Islam telah dijelaskan bahwa anak sah adalah anak yang lahir dalam atau akibat perkawinan yang sah. Kemudian dalam pasal yang lain juga dikatakan bahwa anak yang lahir di luar perkawinan hanya dinasabkan kepada ibunya dan keluarga ibunya. Pengertian anak luar nikah dalam hukum Islam berbeda dengan pengertian yang dimaksud dalam BW, karena yang dimaksud anak luar nikah menurut BW terbatas pada hubungan di luar nikah bagi mereka yang telah menikah saja dan dapat dilakukan pengakuan atau pengesahan dari kedua orang tuanya. Namun menurut hukum Islam anak luar nikah adalah anak yang lahir dari hubungan yang tidak sah baik hubungan itu dilakukan oleh perjaka dan gadis maupun oleh mereka yang telah berkeluarga, dalam Islam walaupun dikenal istilah pengakuan tetapi hanya sebagai penegasan status anak bukan untuk pengesahan. Dalam perkara No. 408/Pdt.G/2006/PA.Smn ini Pemohon mengajukan surat permohonan ke Pengadilan Agama Sleman untuk mengesahkan anak yang bemama RAMDHANI DEKA AZLAT AN NOVTIANSY AH, yang lahir sebelum pernikahan Pemohon dengan Termohon, serta menasabkan anak tidak hanya kepada Termohon saja (ibunya) tetapi juga kepada Pemohon. Adapun hakim dalan1 amar putusannya mengabulkan permohonan Pemohon tersebut. Berdasarkan kasus di atas, maka penyusun menganggap bahwa sangat relevan untuk dikaji kembali bagaimana pertimbangan hakim dalam memutus perkara dan bagaimana implikasi dari pengakuan tersebut terhadap kedudukan hukum anak. Penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis normatif. Pendekatan yuridis adalah cara mendekati masalah yang diteliti dengan mendasari pada semua tata aturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia khususnya mengenai pengakuan anak di luar nikah. Sehingga terdapat sinkronisasi antara hukum yang berlaku dengan kenyataan yang ada di masyarakat. Sedangkan pendekatan normatif adalah pendekatan berdasarkan pada ayat-ayat al-Qur'an dan al-Hadis serta pendapat para ulama baik untuk pembenaran maupun pemberian norma terhadap masalah yang diteliti. Setelah melakukan penelitian, maka dapat diperoleh data tentang pertimbangan hakim dalam menyelesaikan perkara permohonan pengakuan anak di luar nikah No.408/Pdt.G/2006/P A.Smn. Majelis hakim memutus perkara tesebut berdasarkan Kompilasi Hukum Islam pasal 53 yang melegalkan nikah hamil yang berlandaskan pada Q.S. An-Nur ayat (3) dan perspektif imam mazhab yang membolehkan pengakuan anak dengan pertimbangan perlindungan dan kesejahteraan anak, kesucian anak, hak-hak anak serta kaidah fiqih (al-hukmu yatba'u al-maslahah ar-rajihah). Adapun implikasi dari pengakuan tersebut dalam hal nasab tetap bernasab kepada ibunya dan keluarga ibunya, berdasarkan UU No.I Tahun 1974 pasal 43 ayat (1) dan KHI pasal 100, begitujuga untuk perwalian dikembalikan kepada wali hakim karena perwalian itu berkaitan erat dengan nasab, sedangkan untuk kewarisan disiasati dengan jalan wasiat atau

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Drs. ABD HALIM, M.Hum
Uncontrolled Keywords: Permohonan anak di luar nikah, nasab
Subjects: Al-Ahwal Asy-Syakhsiyyah
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Al-Ahwal Asy-Syakhsiyyah (S1)
Depositing User: Miftakhul Yazid Fuadi [staff it]
Date Deposited: 20 Oct 2015 11:21
Last Modified: 20 Oct 2015 12:20
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/17869

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum